Pada tanggal 19 Oktober 2024, Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menggelar acara pembukaan Abhiseka Kramasisya dan talkshow bersama para dosen hingga alumni yang menjadi narasumber untuk mahasiswa baru. Abhiseka Kramasisya adalah sebuah acara rutin yang diselenggarakan oleh Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Pada tahun 2024 ini, Abhiseka Kramasisya mendatangkan narasumber yang memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagikan untuk mahasiswa baru. Semua narasumber yang diundang mempunyai karir yang luar biasa pada bidangnya masing-masing. Mahasiswa baru mendapatkan motivasi dan gambaran dari bermacam-macam profesi yang digeluti oleh para alumni. Mulai dari abdi dalem hingga terjun ke dunia entertainment, keberagaman profesi alumni Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menunjukkan bahwa Sastra dan Budaya Jawa mampu berkembang dalam bidang apapun.
Gambar 1 Para dosen pada materi keprodian
Sebelum memasuki acara talkshow bersama alumni, mahasiswa baru terlebih dulu dikenalkan dengan materi-materi keprodian yang disampaikan oleh dosen yang hadir, baik secara luring maupun daring. Para dosen yang hadir secara luring diantaranya Dr. Daru Winarti, M.Hum., Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., Dr. Arsanti Wulandari, M.Hum., R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., Imam Prakoso, S.S., M.A. menyampaikan materi keprodian sesuai dengan bidangnya penjurusan masing-masing. Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., didampingi dengan Dr. Arsanti Wulandari, M.Hum., memaparkan bagian filologi. Mulai dari pengertian filologi hingga proses belajar filologi. Dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dr. Daru Winarti, M.Hum., memaparkan peminatan linguistik, dan yang terakhir disampaikan oleh R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., yang memaparkan bagian sastra. Kemudian ada beberapa dosen yang bergabung secara daring karena sedang melanjutkan studi di luar negeri, diantaranya Yosephin Priastuti Rahayu, S.S., M.Hum., yang sedang melanjutkan studinya di Universitas Leiden. Nurmalia Habibah, S.S., M.A., yang sedang berada di Prancis untuk melanjutkan studinya di Universitas PSL, dan yang terakhir ada Zakariya Pamuji Aminullah, S.S., M.A., yang sedang berada di Jerman dan berstudi di Universitat Hamburg.
Gambar 2 Para dosen yang menghadiri secara daring
Sesi keprodian ini diterima baik oleh seluruh peserta Abhiseka Kramasisya. “Materi keprodian bikin aku lebih kenal dengan prodi, jadi lebih paham dengan penjurusan-penjurusannya besok, seru juga bisa lebih mengenal bapak dan ibu dosen semuanya,” ungkap Andini Nuraini salah satu mahasiswa baru peserta Abhiseka Kramasisya. Dengan adanya sesi keprodian diharapkan mahasiswa baru dapat mengetahui informasi mengenai Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, mampu menuntun ilmunya hingga mencapai cita-cita yang mulia, serta senantiasa melestarikan budaya Jawa.
Acara dilanjutkan dengan talkshow alumni yang disampaikan oleh 3 narasumber yakni Sukma Putri, Razan Bahri, dan Rizky Inggar. Narasumber pertama, Sukma Putri menyampaikan informasi terkait dengan profesi yang dijalaninya sekarang sebagai abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sukma juga menyampaikan bagaimana pesan dan kesan menjadi seorang mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Motivasi yang diberikan Sukma terhadap mahasiswa baru sangat menarik perhatian, “Terima kasih udah milih Sastra Jawa, karena langkah awal kalian milih disini udah bisa menciptakan langkah yang besar pengaruhnya di masa depan. Semangat untuk kalian semua, sehat dan waras selalu soalnya kalian berhak mendapatkan keajaiban yang indah dari apa yang udah kalian pilih,” tulisnya di salah satu slide powerpoint yang ditayangkan.
Gambar 3 Sukma Putri menyampaikan materinya
Razan Bahri sebagai narasumber kedua, beliau mengikuti acara ini dengan daring karena sedang berada di luar negeri, tepatnya beliau berprofesi sebagai staf KJRI Melbourne. Beberapa mahasiswa baru mendapatkan pandangan bahwasannya menjadi seorang mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa tidak membatasi untuk memiliki pekerjaan diluar jurusan. Razan Bahri menyampaikan bahwa penguasaan bahasa Inggris pada saat ini menjadi hal penting yang harus dilakukan, tanpa mengesampingkan penggunaan bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa Inggris untuk mengenalkan budaya Jawa dalam kancah internasional dapat mengawali langkah pelestarian budaya Jawa dan mempromosikannya lebih lanjut.
Gambar 4 Razan Bahri menyampaikan materinya
Narasumber ketiga adalah seorang alumni mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang saat itu masih bernama Sastra Nusantara angkatan 2003, beliau terjun kedalam dunia hiburan Indonesia. Program televisi yang diikuti oleh beliau sudah terhitung banyak, beliau terkenal sebagai komedian wanita yang sangat multitalenta, selain lawakannya yang selalu berhasil membuat orang tertawa, beliau ini merupakan seorang penyanyi yang juga bisa bermain peran. Rizky Inggar Lukitovati yang kerap disapa Mbak Kiky menjadi pembicara dalam talkshow alumni Abhiseka Kramasisya 2024. Masuk dalam beberapa nominasi penghargaan dan memenangkan salah satu diantaranya, Rizky Inggar menceritakan awal karirnya hingga bisa mencapai kehidupan yang sekarang. Rizky Inggar memberikan banyak pandangan bahwa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa kelak akan menciptakan banyak insan hebat yang bisa berpengaruh untuk masa depan. Pada kenyataannya, image sebagai orang Jawa dengan dialek medhok-nya mampu membawa Rizky Inggar menjadi artis terkenal yang memiliki identitas dan ciri khas yang kuat saat ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa eksistensi budaya Jawa dihargai dan patut untuk diberdayakan, sehingga tidak punah begitu saja. Rizky Inggar juga menegaskan untuk terus semangat menggapai mimpi walaupun banyak rintangan yang menghalangi, dengan keyakinan dan tekad yang dimiliki, semua dapat dicapai.
Gambar 5 Percakapan Rafael Raga sebagai moderator dengan Rizky Inggar
Dalam acara talkshow bersama alumni tersebut, mahasiswa mendapatkan bekal untuk menjalani dunia perkuliahan. Ketiga narasumber juga memberikan beberapa motivasi kepada mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang mungkin merasa pesimis dengan prospek pekerjaan setelah lulus. Menekankan bahwa mahasiswa Satra Jawa harus percaya bahwa keahlian mereka sangat dibutuhkan di berbagai sektor, terutama dalam industri kreatif, media, dan pendidikan. Diskusi yang hangat dan penuh wawasan memberikan banyak pelajaran berharga bagi seluruh peserta, terutama dalam menghadapi dunia profesional yang semakin kompetitif. Narasumber yang berbagi pengalaman, tantangan, dan keberhasilan mereka memberikan perspektif yang luas tentang berbagai peluang yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa setelah lulus. Melalui talkshow ini, diharapkan mahasiswa dapat termotivasi untuk terus berkarya dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang penuh peluang.
[Humas FIB UGM, Sandya Kirani]