Yogyakarta, 9 Oktober 2024 – Prestasi membanggakan diraih oleh tim mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Gadjah Mada yang berhasil meraih juara pertama dalam kontes video berbahasa Korea yang diselenggarakan oleh Yeungnam University. Perlombaan ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara, menampilkan karya-karya kreatif yang mengedukasi dan mempromosikan budaya masing-masing.
Tim UGM yang terdiri dari tiga mahasiswa, yaitu Alifa Az Zahra, Indicha Yusha Meynandha, dan Athaya Calista Aileen Nasywa, mempersembahkan video menarik yang mengajak penonton untuk mengenal lebih dekat candi ikonik yang terletak di Yogyakarta, Candi Prambanan. Dengan bahasa Korea yang fasih, mereka menjelaskan sejarah candi, mitologi yang mengitarinya, serta keindahan arsitektur yang memikat. Tim UGM, di dalam videonya juga mewawancarai dua orang wisatawan Korea yang datang ke sana untuk dimintai pendapat mengenai Candi Prambanan.
Tim UGM menjadikan Candi Prambanan, yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, sebagai fokus utama video mereka. Mereka menekankan pentingnya melestarikan situs bersejarah sebagai bagian dari identitas budaya dan warisan yang harus dijaga. Dengan mengenalkan candi ini kepada audiens internasional, mereka berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan pelestarian budaya agar dapat diakses dan dihargai oleh generasi mendatang.
Berikut kesan pesan yang diberikan oleh Tim UGM.
“Menurut saya berpartisipasi dalam lomba ini adalah hal yang menyenangkan. selain berkesempatan untuk mendapatkan hadiah, saat membuat video kami juga sekaligus dapat berwisata ke candi prambanan dengan teman-teman korea kami sehingga itu sangat menyenangkan.” – Indicha
“Menurut saya ini adalah salah satu pengalaman yang menantang karena ini adalah kali pertama saya mengikuti lomba vlog berbahasa Korea. Saya tidak menyangka juga karena dapat memenangkan juara 1.” -Alifa
“Mengikuti lomba ini adalah pengalaman luar biasa! Saya belajar banyak tentang kreativitas dan bagaimana memperkenalkan budaya Indonesia kepada audiens Korea. Menjadi juara 1 adalah kebanggaan besar dan motivasi untuk terus berkarya.” – Athaya
Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan bahasa, tetapi juga platform untuk mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional. Dengan menggunakan bahasa Korea, tim UGM berhasil menjembatani dua budaya yang berbeda, memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya yang ada.
Dengan pencapaian ini, UGM tidak hanya menunjukkan kemampuan akademis mahasiswanya, tetapi juga peran aktif mereka dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia di tingkat global. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya, serta mendukung pencapaian Tujuan SDGs, yaitu Komunitas yang Berkelanjutan.
[HUMAS FIB UGM, Penulis: NKS, Editor: Aldiza]