• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonom
  • SDGs 8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonom
Arsip:

SDGs 8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonom

Pekerja Migran Indonesia Hidup di Taiwan

Rilis BeritaSDGSSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Kamis, 24 Juli 2025

Yogyakarta, 16 Juli 2025 – Kata-kata ”pekerja migran”, atau “buruh luar negeri“ yang dipanggil oleh orangnya, mungkin hanya sekelompok rakyatnya yang akrab tapi tak biasa diketahui oleh orang lainnya, tampak mereka sebagaimana tidak pernah muncul dalam kehidupan kita, tetapi fakta benar-benar merupakan sosok mereka telah menghabiskan banyak musim semi, panas, gugur dan dingin dengan kita di kota tempat tinggalnya.

Banyak dari kehidupan sehari-hari yang sudah biasa bagi kita, di mana juga bisa melihat sosok yang pekerja migran partisipasi, dan mungkin oleh sebabnya, kelompok pekerja migran terlibat dalam hidup masyarakat namun tidak terlalu aktif.

Untungnya, dalam kelas Indonesia advanced semester ini, Bu Silvia merencanakan satu wawancara mengenai memahami teman- teman Indonesia lebih dekat. Jadi kami memiliki kesempatan untuk duduk di samping dan bicarakan dengan mereka.

Karena hari itu hari Natal, semuanya memberi bagasi-bagasinya dan pindah dengan cepat di dalam TMS. Baik orang Taiwan maupun orang Indonesia mengambil foto bersama-sama di depan pohon Natal, dan membuat video kecil kehidupan harian.

Dalam pembantuan Bu Silvia, kelompok saya akhirnya mencari sekelompok wanita untuk mewawancarai, sesudah semuanya memperkenalkan dengan singkat, kami tahu yang pekerjaan semuanya sebagai pengurus. Mereka membantu orang yang tua dan mungkin ada kesulitan untuk hidup diri sendiri dan mengurus kesehatannya.

Mereka sering mengobrol bersama-sama dan “tiduran“ di TMS pada waktu luang. Ketika ditanya pertanyaan seperti mengapa orang Indonesia sering muncul dan “tiduran“ di sini, mereka jawab dengan senyum dan berbincang kepada kami bahwa karena kejadiannya adalah salah satu kebiasaan Indonesia. Baik muda maupun tua, semuanya terbiasa berkumpul dan berkata-kata pada waktu luang.

Salah satu teman Indonesia, namanya Yaya, berbincang alasan dengan jelas : Sesudah pindah ke Taiwan, karena banyak penyebab yang mungkin bingung pekerja migran sebagaimana masalah kehidupan atau masalah bahasa, banyak orang akan memilih untuk berhubungan satu sama lain sebisa-bisanya dan kalau ada peristiwa terjadi semuanya bisa bantu bersama. ( Ngomong- ngomong, Yaya bisa bicara bahasa Mandarin dengan lancar! )

Terus-terusan, kelompok kami mau tanya apa kesulitan terjadi sesudah mereka pindah ke Taiwan dan tinggal di sini selama waktu. Mereka bicarakan bahwa suasana kerja di Taiwan baik cukup dan lingkungan kehidupan juga ramah sekali.

Pada awalnya, banyak pekerja migran seperti mereka datang ke Taiwan atau luar negeri untuk gaji enak, fakta bahwa masyarakat Indonesia benar-benar adalah fenomena kemiskinan selalu bisa dilihat di dalam desa-desa kecil yang jauh dari kota besar, banyak keluarga terus kekurangan dan memutuskan untuk mengubah lingkungan anak-anaknya, jadi bekerja di Taiwan. Tetapi kami mendapatkan yang mereka hanya menjelaskan alasan kenapa datang ke Taiwan dengan singkat dan hampir tidak mengeluh tentang kelemahan Taiwan, mungkin mereka kurang mau berbagi pendapat terlalu sensitif seperti pertanyaannya, tetapi secara keseluruhan,kami merasa mereka masih puas dengan lingkungan kerja dan pilihannya di Taiwan.

Setelah selesai percakapan yang menyenangkan dengan kelompok wanita, kami memutuskan untuk mencari kelompok lainnya, kelompok kedua kami wawancarai juga ramah, dan yang paling mengesankan saya adalah sepasang saudara.

Bu bekerja di rumah lainnya sebagai pengurus dan mas bekerja di pabrik makanan.

Pada ditanya. bahwa apa perbedaan besar di antara Taiwan dan Indonesia, mas mengatakan pasti perbedaan bahasa. Meskipun mereka sudah tinggal di Taiwan selama beberapa tahun, masih kurang punya kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang Taiwan lainnya sebanyak bisa. Menurut saya, itulah mungkin juga salah satu alasan tentang fenomena perkumpulannya.

Selain itu, mas juga berbagi sedikit ceritanya kepada kami, sebab ingin membuka restoran di Indonesia di masa depan, dia memilih untuk datang ke Taiwan dan kerja keras, walaupun hanya dapat kembali ke kampung halamannya sekali selama tujuh tahun. ( karena harga tiket pesawat yang mahal…… )

Jujurnya, kami terkejut dan sedih pada mendengarnya, semuanya berusaha untuk memainkan perannya sendiri untuk berbaikan hidup keluarganya. Kami juga yakin mereka dapat mengatasi kesulitan dan mewujudkan mimpinya!

Sesudah berkomunikasi dengan orang Indonesia, saya memikirkan kesulitan yang mungkin mereka akan dihadapi, juga menggabungkan pengetahuan sudah saya belajar di universitas, saya telah mengumpulkan tiga masalah utama yang mungkin dihadapi oleh pekerja migran Indonesia:

Masalah pertama:Adaptasi bahasa dan budaya

Para pekerja migran yang datang dan berangkat dari kampung halamannya, terbang sejauh tiga ribu kilometer ke Taiwan, yang mungkin merupakan perjalanan pertama dalam hidupnya, atau stasiun kedua atau ketiga tempat mereka bekerja di luar negeri, bahkan mereka mendengar tentang “ Taiwan “ untuk pertama kalinya.

Keluar dari bandara, dan mendekati negara dengan bahasa, budaya dan kepercayaan yang sangat berbeda, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Seperti tantangan “bahasa”, walaupun sudah mengikuti kursus bahasa Mandarin di negara asal, tidak cukup untuk melakukan percakapan sehari-hari, selain itu jika merawat kakek dan bibi yang sudah terbiasa menggunakan bahasa Mandarin, mungkin akan terjadi kesalahpahaman karena perbedaan bahasa.

Selain perbatasan bahasa, ada juga perbedaan budaya. Untuk alasan agama, orang Islam tidak bisa makan dan minum pada siang hari di bulan Ramadan, dan beberapa pimpinan berpikir bahwa tidak makan tidak akan memberikan kekuatan untuk merawat orang tua di rumah. Keduanya membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi dan memahami satu sama lain.

Masalah kedua:Kebijakan dan undang-undang pekerja migran

Sebagai tambahan dari iklan masyarakat,pekerja migran juga harus menghadapi masalah hukum. Bahkan sekarang ketika masyarakat berubah dengan cepat dan hak pekerja mulai dihargai, pekerja migran masih memiliki masalah yang sulit untuk diatasi.

Masalah ketiga:Bagaimana caranya agar pekerja migran tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan

Para pekerja migran datang ke Taiwan bekerja keras setiap hari dan malam, dan banyak yang mengirimkan gaji bulanannya ke kampung halaman untuk mewujudkan mimpi mereka. Mereka tinggal di Taiwan selama tiga sampai empat belas tahun, tetapi mereka tidak memiliki pengetahuan manajemen keuangan karena mereka tumbuh dewasa, dan mereka tidak memiliki pengetahuan untuk menabung.

Taiwan, sebagai impian bagi banyak orang yang dipindahkan ke Asia Tenggara. Mereka tinggal jauh dari kampung halaman mereka dan datang ke Taiwan, tidak hanya sebagai sumber keuangan keluarga mereka, tetapi juga sebagai sumber pendukung bagi orang-orang tua di rumah. Namun, karena mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik, banyak orang dipindahkan untuk menjaga kakek dan nenek untuk waktu yang lama, tetapi mereka tidak dapat memahami apa yang dikatakan orang tua mereka, dan bahkan mengalami banyak kesulitan dalam bekerja. Bahasa yang tidak biasa dan kepercayaan yang tidak biasa membuat mereka dianggap sebagai orang asing di Taiwan untuk waktu yang lama, dan dilaporkan secara sepihak media, yang memperdalam diskriminasi di seluruh dunia. Celah membuat kita saling berhubungan dan sulit untuk mendekatinya.

Masih ada banyak hak asasi sedang ditunggu untuk berubah, hanya kita memutuskan untuk menciptakan dunia yang semua bisa hidup-hidup bersama dengan bahagia, lingkungan pekerja migran dan orang Taiwan baru bisa memahami satu sama lain sebisa- bisanya!

[National Chengchi University, Wu Yu Han]

 

Sharing Session: Mengembangkan Potensi, Menyusun Strategi sukses bersama Prodi KBTT FIB UGM – Dr. Mahmudah, M.Hum.

Rilis BeritaSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 26 Agustus 2024

Pada Kamis, 14 Juni 2024, sebuah Sharing Session bertajuk “Mengembangkan Potensi, Menyusun Strategi: Sukses Bersama Prodi KBTT FIB UGM” diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan Program Studi KBTT (Kajian Bahasa dan Kebudayaan Timur Tengah) kepada mahasiswa Indonesia yang berada di negara-negara Arab, serta untuk menjalin kerja sama antara IMABTA, organisasi mahasiswa KBTT, dengan PPIDK (Persatuan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan) Timur Tengah dan Afrika.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui sesi ini, diharapkan mahasiswa S1 lulusan Timur Tengah dan Afrika mendapatkan wawasan mengenai alternatif pilihan studi lanjut serta memperkuat kemampuan analisis terkait topik-topik dunia Arab. Hal ini penting karena mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa Arab dan tinggal di negara-negara tersebut, yang memungkinkan mereka mengakses data dengan lebih mudah.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, diikuti dengan sambutan dari Ketua Departemen. Sesi inti terdiri dari penyampaian materi yang disampaikan dalam format presentasi PowerPoint selama sekitar 100 menit, mencakup 45 menit materi dan sesi tanya jawab. Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto dan penutup.

Sharing Session ini melibatkan komunitas PPIDK Timur Tengah dan Afrika serta anggota IMABTA. Selain penyampaian materi, acara ini juga mencakup berbagai kegiatan pendukung seperti diskusi, soft promotion, bedah buku, penandatanganan kerja sama, dan kompetisi penulisan ilmiah. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat memperkuat aliansi global dan memberikan peluang belajar yang lebih baik bagi mahasiswa yang terlibat.

SEMINAR NASIONAL Mangayubagyo Dr. Masrukhi. M.Hum

Rilis BeritaSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Sabtu, 15 Juni 2024

Pada hari Selasa tanggal 4 Juni 2024 kemarin, telah diselenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Perkembangan Bahasa Arab dalam Berbagai Media” sebagai persembahan kepada bapak Dr. Masrukhi. M.Hum sebelum memasuki masa purna tugas. Seminar tersebut dihadiri rekan-rekan dosen beliau bahkan dihadiri beberapa petinggi seperti Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Setiadi, M.Si., Kepala Departemen Bahasa dan Sastra, Bapak Dr. Sudibyo, M.Hum., serta Kepala Program Studi Sastra Arab, Dr. Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum. Selain dosen,  mahasiswa-mahasiswa yang pernah diajar oleh beliau juga turut hadir menyaksikan seminar tersebut. 

Setelah acara di buka, Eka Setiawan dan Pandhita Hapsari selaku pembawa acara menyerahkan tugasnya kepada Dr. Arief Ma’nawi, S.S., M.Hum. sebagai moderator untuk memandu jalannya seminar. Acara inti yaitu Seminar Nasional dengan pembicara diantaranya adalah Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A., Prof. Dr. H Tulus Musthofa, Lc., M.A. dan Dr. Moh. Masrukhi, M.Hum. sendiri. Penyerahan kenang-kenangan diserahkan oleh Dr. Mahmudah, S.S., M.Hum. sebagai perwakilan dari Kajian Budaya Timur Tengah dan Dra. Uswatun Hasanah, M.A. sebagai perwakilan dosen program studi Sastra Arab. Acara ditutup dengan prosesi potong tumpeng oleh yang terhormat Dr. Mohammad Masrukhi M.Hum.

Bersama Dalam Kata untuk Literasi

Rilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Sabtu, 15 Juni 2024

Pada 1 Juni 2024 pukul 4 sampai 6 sore di Pelataran Gedung Soegondo Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Palmerah, Yuk! bersama Perpustra melanjutkan upaya mencerahkan sesama melalui diskusi literasi bersama Maman Suherman dan Kalis Mardiasih sebagai pembicara acara. Mereka mengundang komunitas literasi maupun penerbit selaku pihak yang turut serta dalam memperjuangkan gerakan literasi . Perpustra UGM bersama dengan Palmerah, Yuk! Telah mengadakan diskusi terkait upaya dalam merawat literasi. Diskusi ini menyoroti pentingnya akses buku dan upaya menjadikan buku sebagai benda hidup yang aktif menemui pembacanya, demi melanjutkan perjuangan kita untuk saling mencerahkan.

Upaya memperjuangkan dan merawat literasi agar terus berjalan, bahkan sering kali dimulai dari gerakan sederhana, meski menghadapi tantangan besar. Inilah ajakan bagi kita semua untuk bergerak dalam meningkatkan akses pengetahuan, melalui kata-kata. Sebagai ruang bebas untuk saling terhubung dalam kegiatan literasi, kali ini Perpustra menjadi tempat bagi peserta untuk mengikuti diskusi dengan penuh antusiasme, berbagi kondisi literasi di daerah masing-masing. Selain mengikuti diskusi, para hadirin pada acara tersebut  juga bisa ikut bergerak bersama dalam literasi dengan donasi di Galang Buku. Itulah gambaran singkat kegiatan, nantikan kegiatan menarik lainnya di Perpustra Yogyakarta!

Rilis Berita

  • Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Universitas Cheng Kung Taiwan Perkuat Kolaborasi Kursus Musim Panas Arkeologi
  • Korea Utara: Di Balik Mitos, Realitas, dan Imajinasi
  • Mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Lolos Program Fast Track S1–S2 FIB UGM
  • UGM Kembalikan Artefak dan Kerangka Leluhur kepada Masyarakat Warloka, Labuan Bajo
  • Pekerja Migran Indonesia Hidup di Taiwan

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY