Yogyakarta, 29 Oktober 2025 — Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menggelar acara syukuran dan pembagian buku Sestra Manitra, sebuah antologi karya mahasiswa dari tiga angkatan, yaitu 2022, 2023, dan 2024. Buku tersebut dibagikan langsung oleh Dr. Sri Ratna Sakti Mulya, dosen Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang dikenal atas dedikasinya dalam membimbing mahasiswa berkarya di bidang Filologi.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum., para dosen, mahasiswa dari empat angkatan (2022, 2023, 2024, dan 2025), serta dua perwakilan dari penerbit. Kegiatan diawali dengan sesi pembukaan, dilanjutkan sambutan oleh Dr. Daru Winarti, M.Hum. selaku Kepala Program Studi dan Dr. Sri Ratna Sakti Mulya. Dalam sambutannya, Dr. Daru menyampaikan apresiasi atas semangat mahasiswa dan dedikasi dosen dalam menciptakan karya yang tidak hanya berfungsi sebagai media ekspresi, tetapi juga sebagai sarana pelestarian bahasa dan sastra Jawa.
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Panyuwunan dan pembacaan puisi persembahan untuk Dr. Sri Ratna Sakti Mulya, sebagai bentuk penghargaan atas kegigihan beliau dalam menginspirasi mahasiswa untuk terus berkarya. Momen haru pun terasa ketika dilakukan penyerahan simbolis buku Sestra Manitra kepada perwakilan masing-masing angkatan, yang menandai semangat regenerasi dan kesinambungan kreativitas di lingkungan program studi.
Acara kemudian diakhiri dengan doa penutup sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan penerbitan karya bersama ini.
Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini mencerminkan komitmen akademik FIB UGM terhadap pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan). Melalui penerbitan buku Sestra Manitra, mahasiswa tidak hanya dilatih dalam keterampilan menulis dan berpikir kreatif, tetapi juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga keberlanjutan bahasa dan sastra daerah sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
Buku Sestra Manitra hadir bukan sekadar sebagai buku, tetapi sebagai simbol perjalanan bersama antara dosen dan mahasiswa dalam menulis, berkarya, dan memaknai kehidupan melalui bahasa Jawa.
[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]










