• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang Tangguh
  • hal. 5
Arsip:

SDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang Tangguh

Seabad A.A. Navis: Magister Sastra UGM dan Toko Buku Natan Menghidupkan Warisan Sastra melalui Diskusi dan Peluncuran Buku

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 10 April 2025

Yogyakarta, 23 Maret 2025 – Dalam upaya menghidupkan kembali warisan intelektual sastrawan besar Indonesia, Toko Buku Natan bersama Program Studi Magister Sastra UGM menyelenggarakan peringatan Seabad A.A. Navis di Rumah Budaya Ndalem Natan, Kotagede, Yogyakarta. Acara ini menjadi magnet bagi para pecinta sastra, akademisi, dan budayawan yang hadir untuk mendalami lebih lanjut pemikiran kritis dan kontribusi A.A. Navis terhadap perkembangan sastra nasional. Dengan rangkaian kegiatan yang mencakup diskusi akademik, peluncuran buku, pameran seni, serta pertunjukan musik, peringatan ini menjadi momentum reflektif yang menggali lebih dalam aspek sosial, budaya, dan kebahasaan dalam karya-karya Navis.

Sebagai salah satu tokoh penting dalam kesusastraan Indonesia, A.A. Navis dikenal luas melalui cerpen klasiknya, Robohnya Surau Kami, yang menawarkan kritik sosial terhadap tatanan masyarakat. Dalam suasana Ramadan yang penuh kebersamaan, acara ini mempertemukan berbagai kalangan untuk mendiskusikan kiprah dan pemikiran kritis Navis, dengan menghadirkan narasumber ternama, yaitu Dhianita Kusuma Pertiwi (penulis dan kurator), Prof. Dr. Aprinus Salam (akademisi dan pakar sastra), serta Nasir Tamara, M.A., M.Sc., Ph.D. (budayawan). Diskusi semakin hangat dengan penampilan cello oleh Lintang Pramudia Swara, yang menghadirkan pengalaman estetika yang mendalam bagi para peserta.

Salah satu agenda penting dalam acara ini adalah peluncuran buku “Kesalahan dan Kejahatan dalam Berbahasa” karya Prof. Dr. Aprinus Salam. Buku ini membahas secara kritis kesadaran berbahasa dalam konteks sosial dan hukum. Karya ini didasarkan pada pengalaman akademis dan profesional Prof. Aprinus sebagai saksi ahli dalam berbagai kasus kebahasaan, sehingga menjadi referensi utama bagi studi linguistik dan peran bahasa dalam praktik hukum di Indonesia.

Dalam sesi diskusi, Prof. Aprinus Salam mengulas perbandingan antara kritik sosial dalam karya A.A. Navis dan Pramoedya Ananta Toer, dengan menyoroti bagaimana Navis lebih banyak mengkritik struktur sosial masyarakat, sedangkan Pramoedya lebih menitikberatkan kritiknya pada pemerintah dan struktur kekuasaan. Sementara itu, Dhianita Kusuma Pertiwi berbagi pengalaman penelitian dan pengarsipannya untuk pameran 100 Tahun A.A. Navis yang diselenggarakan di Jakarta dan UNESCO Paris. Ia menelusuri latar belakang pendidikan Navis di INS Kayutanam, sebuah institusi pendidikan yang berperan penting dalam membentuk pemikiran kritisnya, tidak hanya dalam bidang sastra tetapi juga dalam musik dan seni rupa.

Sementara itu, Nasir Tamara, M.A., M.Sc., Ph.D. dalam diskusinya menghubungkan pemikiran A.A. Navis dengan garis Académie française di Eropa, khususnya di Prancis, yang banyak dipengaruhi oleh gagasan René Descartes. Dengan mengutip filosofi “Cogito, ergo sum” (Saya berpikir, maka saya ada), Nasir Tamara menegaskan bahwa kesadaran intelektual dan daya kritis merupakan landasan utama dalam keberadaan seorang pemikir dan sastrawan. Pemikiran ini sejalan dengan cara A.A. Navis membangun wacana kritis dalam karya-karyanya, di mana ia tidak hanya mencatat realitas, tetapi juga menggugat, mempertanyakan, dan menginspirasi perubahan sosial.

Sebagai bagian dari perayaan ini, Lintang Pramudia Swara menghadirkan pertunjukan musik cello yang memperkaya pengalaman reflektif peserta. Sementara itu, pameran seni oleh perupa Anagard turut meramaikan acara dengan menghadirkan 11 lukisan tokoh-tokoh besar Minangkabau, termasuk A.A. Navis, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Buya Hamka, dan Asrul Sani. Pameran ini memberikan perspektif visual mengenai kontribusi intelektual dan peran tokoh Minangkabau dalam sejarah kebangsaan Indonesia.

Kegiatan ini juga menjadi ruang apresiasi sastra dengan pembacaan puisi oleh Afnan Malay dan pembawaan Gurindam 12 karya Raja Ali Haji oleh Nasir Tamara, yang semakin memperkaya makna dan atmosfer perayaan literasi ini.

Dalam sesi reflektif, Prof. Aprinus Salam menyampaikan dua pemantik pemikiran yang menjadi renungan bagi para peserta. Yang pertama, ia mengutip ungkapan “Lidahmu lebih tajam daripada pedang”, menegaskan bahwa kata-kata memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk, mempengaruhi, dan bahkan menggulingkan tatanan sosial. Kedua, ia menambahkan bahwa “kata-kata lebih tajam hanya untuk orang yang berperasaan”, menunjukkan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga ekspresi mendalam yang memiliki daya transformatif bagi individu yang peka terhadap realitas sosial dan kemanusiaan.

Acara ini merupakan bagian dari inisiatif lebih luas dalam memperingati tokoh-tokoh besar dalam sastra Indonesia, menyusul peringatan 100 tahun Pramoedya Ananta Toer yang telah lebih dulu digelar. Dengan peringatan seabad A.A. Navis, diskusi ini memperkuat kesadaran tentang literasi, warisan pemikiran, serta relevansinya bagi generasi muda. Prof. Aprinus Salam menegaskan bahwa bahasa memiliki daya dan kekuatan transformatif, bahkan membayangkan suatu saat para cerpenis dan penyair dapat berunjuk rasa dengan membaca puisi di depan gedung legislatif, membuktikan bahwa kata-kata memiliki daya lebih besar dibanding senjata fisik.

Sebagai penutup, acara ini diakhiri dengan sesi buka puasa bersama, yang tidak hanya mempererat kebersamaan tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam mengenai peran sastra dalam membangun kesadaran sosial dan kebudayaan. Toko Buku Natan, bersama Program Magister Sastra UGM, tetap berkomitmen untuk terus menghadirkan diskusi akademik, forum sastra, serta berbagai inisiatif literasi guna mendukung perkembangan intelektual dan kebudayaan di Indonesia.

[Humas Magister Sastra, Anisa Dien Rahmawati]

Jurnal Middle Eastern Culture & Religion Issues Raih Akreditasi SINTA 4: Perkuat Penelitian Bahasa, Sastra, dan Budaya Timur Tengah untuk SDGs

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 26 Maret 2025

Yogyakarta, 26/3/2025 – Jurnal Middle Eastern Culture & Religion Issues (MECRI) menorehkan pencapaian penting dengan memperoleh akreditasi SINTA 4 pada Jumat, 21 Maret 2025. Jurnal yang lahir pada tahun 2022 ini dikelola oleh Program Studi Kajian Budaya Timur Tengah, Departemen Antarbudaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM). Berfokus pada kajian bahasa, sastra, budaya, dan agama di kawasan Timur Tengah, MECRI telah menjadi wadah strategis bagi para peneliti yang ingin mendalami interaksi kompleks antara budaya dan agama serta dampaknya terhadap masyarakat global. Pencapaian ini semakin memperkokoh posisi MECRI sebagai jurnal rujukan utama dalam studi lintas budaya yang relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas.

Sebagai platform akademik, MECRI menyediakan ruang bagi peneliti, akademisi, profesional, praktisi, hingga mahasiswa untuk berbagi gagasan melalui artikel penelitian empiris maupun teoritis yang berkualitas tinggi. Topik-topik yang diangkat mencakup kajian sosial, politik, budaya, sastra, linguistik, hingga agama yang berhubungan dengan Studi Timur Tengah. Jurnal ini menerbitkan artikel secara berkala setiap bulan Juli dan Desember dengan proses peer-review yang ketat oleh tim editor dan reviewer dari universitas ternama di Indonesia dan mancanegara. Dalam pengelolaannya, MECRI juga menjalin kemitraan strategis dengan Ittihad Mudarrisin Lugah Arabiyyah (IMLA) Indonesia—organisasi nasional yang menaungi tenaga pengajar Bahasa Arab—dan International Center for Arab Studies and Training (ICAST) Mesir. Kolaborasi ini tidak hanya memastikan kualitas akademik tetap terjaga tetapi juga menjaga relevansi jurnal terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global.

Akreditasi SINTA 4 ini menjadi momentum penting bagi MECRI untuk semakin berkontribusi dalam mendorong dialog lintas budaya melalui penelitian bahasa, sastra, agama, dan budaya Timur Tengah. Artikel-artikel yang diterbitkan tidak hanya memperkaya wawasan akademik tetapi juga menawarkan solusi konkret atas berbagai tantangan global. Dengan cakupan topik yang luas, MECRI telah menerbitkan sejumlah artikel menarik terkait isu-isu kontemporer di kawasan Timur Tengah seperti feminisme, ketimpangan sosial, diplomasi budaya, hingga upaya perdamaian. Kajian-kajian tersebut mendukung tercapainya beberapa SDGs lainnya seperti SDG 5 tentang kesetaraan gender, SDG 10 tentang pengurangan ketimpangan sosial, serta SDG 16 tentang perdamaian dan keadilan.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap SDGs, MECRI terus berupaya menjadi wadah penelitian yang mempromosikan pemahaman lintas budaya demi terciptanya perdamaian dunia yang lebih inklusif. Dengan pencapaian ini, MECRI siap melangkah lebih jauh untuk menjadi garda depan dalam studi Timur Tengah yang inovatif dan berdampak global.

[Humas S2 Kajian Budaya Timur Tengah FIB UGM, Nafila Azzahra]

Dari Magister Sastra ke Panggung Internasional: Nur Fitriyanti Aspany Menorehkan Prestasi di Emerging Writers Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 26 Maret 2025

Yogyakarta, 26/3/2025 – Di tengah semarak perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, kabar membanggakan datang dari dunia sastra. Nur Fitriyanti Aspany, alumni Program Magister Sastra, berhasil menjadi salah satu dari tujuh penulis terpilih dalam ajang prestisius Emerging Writers Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 yang mengusung tema “Land and Hand”.

MIWF 2025 yang akan berlangsung pada 29 Mei – 1 Juni 2025 mengusung tema “Land and Hand” sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai bentuk perampasan ruang hidup, penindasan, dan penghancuran lingkungan yang masih terjadi di berbagai wilayah. Tahun ini, karya visual acara tersebut diciptakan oleh Taufiqurrahman ‘Kifu’, seorang seniman lintas disiplin asal Palu, Sulawesi Tengah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, MIWF membuka kesempatan bagi para penulis untuk berpartisipasi dengan mengirimkan karya dalam berbagai bentuk, seperti puisi, cerpen, novel, atau kritik sastra. Pada tahun ini, terdapat 256 pendaftar dari berbagai latar belakang dengan karya-karya luar biasa dalam beragam genre. Dari ratusan pendaftar tersebut, hanya tujuh penulis yang terpilih, termasuk Nur Fitriyanti Aspany—atau yang akrab disapa Pany.

Pany berhasil menarik perhatian juri melalui dua karya kritik sastranya, yakni puisi digital berjudul “Aporia dan Epiphany dalam Sebuah Puisi Digital” serta puisi cetak berjudul “Tragedi yang Dibalut Serendipity”. Karya-karya tersebut lahir dari proses kreatif dan bimbingan Prof. Dr. Faruk, S.U., seorang pakar ilmu budaya sekaligus Guru Besar di Universitas Gadjah Mada.

Menanggapi pencapaiannya, Pany mengungkapkan bahwa awalnya ia merasa ragu untuk berpartisipasi, mengingat banyaknya pesaing yang luar biasa. Namun, ia tetap konsisten dalam menulis dan akhirnya berhasil mendapatkan kesempatan berharga ini. “Awalnya nggak yakin, dibanding teman-teman yang lain, bisa nggak ya tulisan-tulisan saya dimuat? Ketika ada kesempatan seperti ini, kebetulan sudah punya tulisan dan untungnya saya tidak berhenti menulis,” ujarnya.

Prestasi yang diraih oleh Nur Fitriyanti Aspany menjadi bukti nyata bahwa semangat dan konsistensi dalam berkarya dapat membawa hasil yang gemilang. Keberhasilannya di MIWF 2025 tidak hanya membanggakan Program Magister Sastra tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berkreasi dan berkontribusi di dunia sastra.

[Humas Magister Sastra FIB UGM, Anisa Dien Rahmawati]

Dialektika Bahasa dan Keislaman dalam Pendidikan: Refleksi Akademik dari Kegiatan SEBAR (Semangat Berbahasa dan Berkah Ramadan)

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 17/3/2025 – Program Studi Magister Sastra bersama pondok a.salam dan komunitas Sekolah Keliling sukses menyelenggarakan kegiatan SEBAR (Semangat Berbahasa dan Berkah Ramadan) di MI Daarul Ulum Sinar Melati. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara akademisi, komunitas sosial, serta masyarakat dalam upaya melestarikan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang bahasa dan agama. Kegiatan ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Aprinus Salam, M.Hum., selaku pemilik pondok a.salam sekaligus Ketua Program Studi Magister Sastra. Acara ini turut melibatkan beberapa pengurus komunitas Sekolah Keliling dan pondok a.salam, termasuk mahasiswa Magister Sastra yang aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan.

Rangkaian kegiatan SEBAR dimulai dengan pembelajaran bahasa yang mengajarkan tiga bahasa utama, yakni Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Kelas-kelas interaktif ini dirancang untuk meningkatkan literasi anak-anak di MI Daarul Ulum Sinar Melati, serta memperkenalkan berbagai pendekatan dalam berkomunikasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Setelah sesi pembelajaran bahasa, kegiatan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Momentum ini menjadi ajang kebersamaan dan mempererat ikatan antara pengajar, relawan, serta anak-anak peserta didik. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai donatur yang berkontribusi dalam menyediakan hidangan berbuka, obat-obatan, dan beberapa pakaian layak pakai.

Sebagai bentuk penguatan nilai-nilai spiritual, para peserta melaksanakan Salat Tarawih berjamaah. Momen ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga wadah pembelajaran mengenai tata cara dan hikmah Salat Tarawih bagi peserta. Salah satu kegiatan unggulan adalah Surau Adventure, yakni eksplorasi dan interaksi anak-anak dengan nilai-nilai keislaman melalui permainan edukatif dan simulasi kehidupan berbasis surau. Kegiatan ini dirancang untuk membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai keagamaan secara kreatif dan menyenangkan.

Menurut Marisa Santi Dewi, Co-founder Sekolah Keliling, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama dan bahasa. “Jadi, adanya Sekolah Keliling ini memang kami niatkan untuk melestarikan ilmu pengetahuan, terutamanya agama dan bahasa. Target kegiatan ini sebenarnya anak-anak TPQ atau surau-surau yang ada di desa pelosok. Namun, di mana ada yang membutuhkan tetap kami fasilitasi secara gratis, melalui bantuan donatur. Harapannya, kami dapat memperkokoh pendidikan dasar anak-anak desa tertinggal, yang minim akan akses ilmu pengetahuan yang memadai,” ujar Marisa.

Dengan adanya kegiatan seperti SEBAR, Mahasiswa Program Studi Magister Sastra tidak hanya mampu berkontribusi dalam ranah akademik, tetapi juga turut serta dalam pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, program ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus mendukung literasi bahasa dan pendidikan agama di kalangan anak-anak di daerah pelosok. Dengan keberhasilan SEBAR, Mahasiswa Magister Sastra yang turut serta berpartisipasi, pondok a.salam, dan Sekolah Keliling menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pendidikan inklusif. Program ini diharapkan dapat berkembang lebih luas serta menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan akses pendidikan berkualitas.

[Humas Magister Sastra FIB UGM, Anisa Dien Rahmawati]

Kolaborasi Pendidikan untuk SDM Berkualitas: Universitas Darunnajah, Pondok Modern Tazakka, dan KBTT FIB UGM Bahas Pengembangan SDM Berkelanjutan

HEADLINERilis BeritaSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 25/3/2025 – Dalam upaya memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi penerus bangsa, Program Studi Magister Kajian Budaya Timur Tengah (KBTT) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menerima kunjungan mitra strategis pada Kamis, 6 Maret 2025. Perwakilan Universitas Darunnajah Jakarta dan Pimpinan Pondok Modern Tazakka Batang hadir bersama Atase Perdagangan KBRI Cairo, Bapak Irman Adi Purwanto Moefti, untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang pengembangan SDM di berbagai institusi pendidikan. Kunjungan ini disambut hangat oleh Ketua Departemen Antarbudaya FIB UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., yang menekankan pentingnya sinergi antar lembaga pendidikan dalam mencetak generasi unggul yang mampu berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Diskusi yang berlangsung produktif ini menyoroti peran pendidikan tinggi dalam mendukung kualitas SDM di pesantren dan perguruan tinggi. Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., menyampaikan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi landasan kuat bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang, terutama dalam konteks globalisasi dan keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan pandangan KH. Hadiyanto Arief, S.H., M.Bs., dari Universitas Darunnajah Jakarta, yang menegaskan pentingnya pendampingan akademik bagi mahasiswa agar mereka siap menghadapi tantangan masa depan. Selain itu, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., Pimpinan Pondok Modern Tazakka, juga menekankan perlunya melanjutkan kerjasama akademik dengan menyekolahkan kader-kader pondok di Prodi KBTT FIB UGM sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin masa depan yang kompeten sehingga mampu memperkuat Pondok Pesantren menjadi Lembaga yang Tanggung.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar mitra tetapi juga membuka peluang baru untuk pengabdian masyarakat dan pengembangan akademik yang lebih inklusif. Dengan adanya diskusi ini, diharapkan tercipta program-program strategis yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas (SDGs 4). Kolaborasi antara Prodi KBTT UGM, Universitas Darunnajah, dan Pondok Modern Tazakka menjadi langkah nyata penerapan SDGs 16 terkait Kemitraan untuk mencapai Tujuan dalam membangun SDM unggul yang tidak hanya berkompetensi secara akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi untuk kemajuan bangsa dan dunia.

[Humas S2 Kajian Budaya Timur Tengah FIB UGM, Nafila Azzahra]

1…34567…28

Rilis Berita

  • Syair, Kesaksian, dan Doa Mengalun dalam Perayaan 72 Tahun Cak Nun
  • Bangun Konten yang Bermakna, IKMASA Mentoring #2 Kupas Tuntas Dunia Content Writing
  • Qurban FIB UGM 1446 H: Semangat “Guyub Rukun” Membangun Kebersamaan di Lingkungan Kampus
  • Taklukkan Tantangan, Pulang Bawa Juara: Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM di Kompetisi Debat Bahasa Korea Tingkat Nasional
  • Candra Solihin Raih Juara 3 Putra Duta Bahasa DIY 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY