Workshop Strategi Peningkatan Kolaborasi Pemda dengan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi Lokal

Yogyakarta, 25/2/2025 – Fakultas Ilmu Budaya mengadakan workshop penting yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Siak, Riau, serta berbagai pemangku kepentingan dari sektor publik dan akademik. Workshop ini berfokus pada pengembangan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan potensi lokal untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Workshop dimulai dengan sambutan pembukaan dari Bupati Siak, yang menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan sumber daya ekonomi. Ia menyoroti bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam menyediakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan masyarakat lokal. Dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, institusi pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Para peserta terlibat dalam diskusi mengenai kondisi terkini pengembangan budaya dan pariwisata di Siak. Mereka mengeksplorasi bagaimana sumber daya lokal dapat dioptimalkan untuk meningkatkan daya tarik daerah sebagai destinasi wisata. Bupati menekankan bahwa Siak kaya akan warisan budaya dan keindahan alam, yang jika dikelola dengan baik, dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi.

Salah satu topik kunci yang dibahas selama workshop adalah integrasi budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan. Para ahli menyarankan bahwa dengan memasukkan sejarah dan tradisi lokal ke dalam program universitas, mahasiswa akan lebih siap untuk mempromosikan dan melestarikan identitas budaya mereka. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman pendidikan tetapi juga menumbuhkan rasa bangga di kalangan generasi muda.

Selain itu, workshop ini juga menyoroti potensi ekonomi kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Para peserta mendiskusikan berbagai industri kreatif, seperti kerajinan tangan, seni pertunjukan, dan kuliner, yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Bupati mendorong para pengusaha lokal untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi guna berinovasi dan menciptakan produk baru yang mencerminkan identitas budaya unik Siak.

Di samping industri budaya dan kreatif, workshop juga berfokus pada praktik pariwisata berkelanjutan. Para ahli berbagi wawasan tentang cara mengembangkan pariwisata yang menghormati komunitas lokal dan lingkungan. Bupati menekankan bahwa pariwisata berkelanjutan sangat penting untuk pembangunan ekonomi jangka panjang dan harus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah dan institusi pendidikan.

Workshop ditutup dengan diskusi pada semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menerapkan strategi yang dibahas. Kolaborasi semacam itu sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal sumber daya ekonomi, pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi.

Saat para peserta meninggalkan workshop, terdapat rasa optimisme yang nyata tentang masa depan Siak. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi diharapkan dapat membuka jalan bagi solusi inovatif yang akan meningkatkan sektor budaya, pariwisata, dan kreatif di daerah tersebut. Inisiatif ini merupakan langkah signifikan menuju pencapaian pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Siak.

[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]