• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 27
Pos oleh :

humasfib

Kursus Daring di Fellas UGM: Akses Rekaman Kelas Seumur Hidup

Pusat Bahasa FIB UGM Kamis, 20 Februari 2025

Pusat Bahasa UGM melalui Foreign Languages Learning Services (Fellas) kini menawarkan kursus tes persiapan bahasa Inggris dan berbagai bahasa asing lainnya secara daring. Inisiatif ini tidak hanya memberikan fleksibilitas bagi para peserta, tetapi juga membuka peluang belajar tanpa batas waktu.

Dengan mengikuti kursus daring di Fellas UGM, peserta akan mendapatkan rekaman setiap sesi kelas. Rekaman ini dapat diakses seumur hidup, memungkinkan peserta untuk mengulang materi kapan saja sesuai kebutuhan mereka. Ini adalah salah satu cara Fellas UGM memastikan bahwa proses pembelajaran tetap berlanjut meski setelah kursus selesai.

Manfaat dari akses seumur hidup ini antara lain:

  1. Fleksibilitas Waktu: Peserta dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa batasan waktu.
  2. Pengulangan Materi: Kesempatan untuk mengulang materi yang sulit dipahami atau sebagai persiapan menghadapi ujian.
  3. Dukungan Berkelanjutan: Peserta dapat terus memperbarui dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka bahkan setelah kursus selesai.

Dengan komitmen untuk menyediakan layanan pendidikan bahasa yang berkualitas, Pusat Bahasa UGM melalui Fellas selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan peserta.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di pusatbahasa.ugm.ac.id dan ikuti kami di Instagram @fellasugm.

[Humas Pusat Bahasa FIB UGM, Sabik Hikami]

Donor Darah Rangkaian Dies Natalis ke-79 FIB UGM

Dies Natalis ke-79HEADLINERilis BeritaSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Rabu, 19 Februari 2025

Yogyakarta, 19/2/2025 – Pada tanggal 19 Februari 2025, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan ulang tahunnya yang ke-79 dengan mengadakan acara donor darah yang bermakna di Gedung Soegondo, yang terletak di lantai satu. Inisiatif ini tidak hanya memperingati sejarah panjang fakultas, tetapi juga bertujuan untuk berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan.

Acara donor darah ini menarik banyak peserta, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari FIB UGM. Semua donor diwajibkan memenuhi kualifikasi kesehatan tertentu untuk memastikan keselamatan dan efektivitas proses donor darah. Persyaratan ini sangat penting, karena menekankan pentingnya standar biomedis dalam kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan.

Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, yang menyediakan tenaga medis profesional dan peralatan untuk memfasilitasi proses donor. Kehadiran tenaga terlatih memastikan bahwa acara ini mematuhi protokol keselamatan biomedis, menjadikannya lingkungan yang aman bagi semua peserta.

Peserta menyatakan antusiasme mereka terhadap acara ini, dengan banyak yang mengatakan bahwa mereka merasa puas dapat berkontribusi pada tujuan mulia.  Acara ini juga berfungsi sebagai platform edukasi, di mana peserta dapat belajar tentang pentingnya donor darah dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Stan informasi didirikan untuk memberikan sumber daya tentang praktik biomedis, pentingnya menjaga gaya hidup sehat, dan bagaimana donor darah dapat membantu mereka yang membutuhkan.

Seiring berjalannya waktu, suasana di Gedung Soegondo dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan tujuan. Acara ini tidak hanya membangun semangat komunitas di antara para peserta tetapi juga memperkuat nilai-nilai empati dan tanggung jawab sosial yang dijunjung tinggi oleh FIB UGM.

Pada akhir hari, acara donor darah berhasil mengumpulkan sejumlah besar darah, yang akan didistribusikan ke rumah sakit dan fasilitas medis yang membutuhkan. Sebagai kesimpulan, acara donor darah yang diadakan pada 19 Februari 2025, merupakan tonggak penting dalam perayaan ulang tahun ke-79 FIB UGM. Acara ini menyoroti komitmen fakultas terhadap kesehatan dan kesejahteraan, sejalan dengan SDGs dan menunjukkan kekuatan keterlibatan komunitas dalam mengatasi masalah kesehatan yang kritis.

[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]

Mahasiswa Arkeologi FIB UGM Selenggarakan Festival Arkeologi #7 2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 19 Februari 2025

Yogyakarta, 18/2/2025 – Dalam inisiatif yang luar biasa untuk mempromosikan pendidikan dan kesadaran tentang arkeologi, Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mengadakan Festival Arkeologi ke-7 pada 18 hingga 20 Februari 2025. Acara tahunan ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat dan mahasiswa dalam sejarah yang kaya dan warisan budaya Indonesia.

Festival ini akan berlangsung di Gedung Margono Djojohadikusumo, dengan pameran yang tersebar di lantai satu dan dua. Di lantai satu, pengunjung akan disuguhkan pameran yang menampilkan zaman prasejarah di Indonesia, termasuk berbagai artefak dan peninggalan dari zaman kuno. Pameran ini bertujuan untuk mendidik pengunjung tentang pentingnya masa lalu prasejarah Indonesia dan dampaknya terhadap masa kini.

Berlanjut ke lantai dua, fokus akan beralih ke arkeologi maritim, sebuah bidang yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Di sini, pengunjung akan belajar tentang arkeologi bawah laut, yang melibatkan studi tentang situs dan artefak yang terendam dan telah melintasi lautan. Peneliti di bidang ini harus memiliki sertifikasi A1 hingga A3, menyoroti keterampilan khusus yang diperlukan untuk melakukan penggalian bawah air dengan aman dan efektif.

Selain pameran, festival ini juga akan menampilkan berbagai aktivitas interaktif yang dirancang untuk melibatkan peserta dari segala usia. Salah satu sorotan akan menjadi melukis gerabah, di mana pengunjung dapat mengekspresikan kreativitas mereka dan belajar tentang teknik pembuatan gerabah tradisional. Pengalaman langsung ini tidak hanya mendorong ekspresi artistik tetapi juga memperdalam pemahaman tentang kerajinan kuno. Aktivitas menarik lainnya adalah meronce, sebuah kerajinan tradisional yang telah dipraktikkan selama berabad-abad. Peserta akan memiliki kesempatan untuk membuat perhiasan mereka sendiri sambil belajar tentang makna budaya dari manik-manik di berbagai komunitas Indonesia. Aktivitas ini menekankan pentingnya melestarikan kerajinan tradisional dan meneruskannya kepada generasi mendatang. Festival ini juga akan mencakup tenant makanan dan minuman. Aspek acara ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang meriah, mendorong pengunjung untuk bersantai dan menikmati perayaan sambil belajar tentang warisan budaya Indonesia yang kaya.

Festival Arkeologi #7 bukan hanya sekadar pameran; ini adalah perayaan pendidikan, budaya, dan keterlibatan komunitas. Dengan mengumpulkan mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap arkeologi dan perannya dalam memahami masa lalu kita.

Sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, festival ini sejalan dengan tujuan untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. Dengan mendidik masyarakat tentang arkeologi, festival ini berkontribusi pada masyarakat yang lebih terinformasi yang menghargai warisan budayanya.

Sebagai kesimpulan, Festival Arkeologi #7 di FIB UGM menjanjikan pengalaman yang memperkaya bagi semua pengunjung. Dengan beragam aktivitas dan pameran yang ditawarkan, festival ini berfungsi sebagai platform untuk pendidikan dan pertukaran budaya, menginspirasi generasi mendatang untuk menjelajahi dunia arkeologi yang menarik.

[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]

Konferensi IASFM20: Membahas Dinamika Migrasi Paksa dalam Dunia yang Semakin Urban

AGENDAHEADLINE Selasa, 18 Februari 2025

Yogyakarta, 21-23/01/25 – Konferensi International Association for the Study of Forced Migration (IASFM20) telah sukses diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadirkan akademisi, praktisi, dan aktivis dari berbagai negara. Acara ini dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, mengutip dari pidato pembukanya bahwa migrasi paksa sangat beragam konteksnya, di Indonesia sendiri isu migrasi paksa banyak diakibatkan oleh bencana alam, oleh karena itu Departemen Antropologi FIB UGM berusaha mewadahi pembahasan persoalan ini. Turut hadir pada sesi pembuka, Dr. Elisabeth Erianawati dari Resilience Development Initiative (RDI) menekankan bahwa konferensi ini menjadi wadah penting bagi para peneliti yang menaruh perhatian pada  dampak perubahan iklim dan bencana alam terhadap pengungsi serta isu semakin terbatasnya sumber daya. Sementara itu, Presiden IASFM, Dr. Veronica Fynn Bruey, menggarisbawahi bahwa migrasi paksa bukan hanya soal perpindahan, tetapi juga menyangkut martabat manusia dan hak-hak asasi mereka.

Setelah serangkaian pidato pembukaan kemudian dimulailah sesi keynote lecture oleh Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, M.A. yang membawakan diskusi perpindahan paksa di Asia Tenggara khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebagai kawasan yang menjadi tempat singgah 99% pengungsi pada 2020.

Sesi plenary (pleno) pertama dipandu oleh peneliti senior dari Monash University,  Prof. Antje Missbach yang membawakan diskusi mengenai perlindungan pengungsi dan dinamika kebijakan internasional terkait migrasi beserta pembicara lainnya yaitu Prof Ranabir Samaddar, Dr. Sripapha Petcharamesree, dan Prof. Susan Banki. Sementara itu, sesi kreatif menampilkan berbagai perspektif inovatif tentang solusi migrasi paksa melalui karya seni dan pameran yang akan digelar di Fakultas Ilmu Budaya UGM selama rangkaian konferensi IASFM20.

Pada hari kedua, konferensi ini menyuguhkan kuliah utama oleh Prof. Stephen Cairns dari Monash University yang membahas dampak urbanisasi terhadap komunitas migran dan pengungsi. Ia menyoroti ketimpangan ekonomi dan eksklusi sosial di kawasan perkotaan yang berkembang pesat, seperti Banten di Indonesia. Sementara itu, sesi paralel pada Hari ke-2 dimulai setelah jeda  coffee break  dengan diskusi menarik yang dibawakan oleh lebih dari 120 pembicara. Salah satu tema pada sesi paralel ini adalah Pengantar Pameran Seni: Museum Kenangan yang Tercabik-cabik oleh Mumtaz Chopan,  seniman kelahiran Afghanistan, menampilkan karya berjudul Museum of Shredded Memories. Instalasi ini menggambarkan fragmentasi identitas pengungsi akibat perpindahan paksa. Sesi Ignite Stage juga menampilkan berbagai inisiatif komunitas dalam menangani isu migrasi melalui pendekatan seni dan partisipasi masyarakat.

Menutup Konferensi dengan Refleksi dan Harapan

Konferensi IASFM20 ditutup dengan sesi pleno tentang hubungan antara migrasi, tak berkewarganegaraan, dan dinamika gender di Asia Tenggara. Diskusi ini menekankan pentingnya reformasi kebijakan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kelompok migran yang rentan.

Sebelum konferensi resmi ditutup, sesi Ignite Stage menampilkan komunitas Emplace Initiative, yang berfokus pada pemberdayaan pemuda pengungsi. Acara ini diakhiri dengan laporan kegiatan serta sambutan dari Presiden IASFM, Veronica Fynn-Bruey, dan perwakilan UGM, yang menyampaikan harapan agar konferensi ini dapat menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan migrasi paksa di masa depan.

Dengan berbagai sesi yang menggugah pemikiran, konferensi yang turut diusung oleh Departemen Antropologi UGM dan Resilience Development Initiative (RDI) ini telah memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas migrasi paksa dalam dunia yang semakin urban, serta membangun fondasi bagi diskusi lebih lanjut di masa mendatang, meningkatkan keprihatinan dan kewaspadaan seiring tidak terbendungnya pengaruh perubahan iklim pada wacana perpindahan paksa. Melalui konferensi ini kami berharap bahwa kesiap-siagaan para cendekiawan akademis maupun praktisioner berdampak pada rekomendasi kebijakan dan pembuatan keputusan sehingga dapat mewujudkan kolaborasi yang sinergis.

[S1 Antropologi Budaya UGM, Novilatul Ananda Ramadhani]

Departemen Sejarah UGM Menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Repatriasi Artefak Indonesia

AGENDAHEADLINE Senin, 17 Februari 2025

Yogyakarta, 13/2/25 – Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada telah sukses menggelar kuliah umum bertajuk “Beyond the Point of No Return: The Re-Emergence of Indonesian Debates and Concepts of the Return of Cultural Objects” pada Kamis, 13 Februari 2025 di Ruang Auditorium Gedung Soegondo lantai 7.

Kuliah umum ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Departemen Sejarah UGM, Dr. Abdul Wahid yang menekankan pentingnya kajian akademis dalam konteks repatriasi. Banyaknya artefak-artefak Indonesia yang dibawa ke Belanda seringkali diiringi dengan koersi. Dibuktikan dengan adanya penguatan momentum pada era pasca-1949, terutama pada 1970-an dengan berpusat pada perspektif Belanda yang cenderung meminggirkan suara Indonesia dalam isu tersebut.

Dokumentasi Departemen Sejarah UGM, Muhammad Faisal Adnan

Sesi ini menghadirkan Dr. Sadiah Boonstra, seorang sejarawan dan kurator dari CultureLab Consultancy yang juga merupakan Honorary Senior Fellow di University of Melbourne. Beliau menyampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan bagian dari program penelitian repatriasi di Indonesia yang telah dilakukan olehnya. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengkaji lebih dalam terkait permasalahan pengembalian benda-benda budaya yang secara historis berasal dari Indonesia, tetapi kini berada di museum-museum di Belanda.

Dalam kuliah umumnya, Dr. Sadiah Boonstra menyoroti perkembangan terbaru terkait pengembalian artefak-artefak Indonesia, termasuk langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Kerajaan Belanda dalam mengembalikan sejumlah barang historis ke Indonesia. Namun, ia juga menjelaskan bahwa koleksi museum di Belanda tidak bisa sembarangan dipindah tangankan, melainkan harus ditawarkan terlebih dahulu ke institusi publik lain sebelum dikembalikan ke negara asalnya.

“Proses repatriasi ini tidak sederhana. Ada berbagai tantangan hukum dan prosedural yang harus dipenuhi, terutama karena setiap negara memiliki regulasi tersendiri dalam hal pemindahan koleksi museum,” ungkap Dr. Sadiah Boonstra.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya pengembalian artefak bersejarah ke Indonesia, kuliah umum ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi akademisi dan pemangku kepentingan untuk terus memperjuangkan hak Indonesia atas benda-benda budayanya yang tersebar di berbagai belahan dunia.

[Humas FIB UGM, Muhammad Ebid El Hakim]

1…2526272829…190

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY