Syarat:

– Terbuka untuk semua mahasiwa Prodi S1 di FIB UGM.

– Minimal semester 5.

– Membuat study plan (6 bulan) di salah satu dari 6 universitas yang menjadi mitra Beasiswa ini.

– Telah menyelesaikan MKWK (dibuktikan di transkrip).

– CV dalam bahasa Inggris (dilengkapi dengan foto ukuran passport terbaru).

– Transkrip nilai terbaru.

– Melampirkan IELTS/TOEFL/AcEPT.

– (Optional) Memiliki kemampuan bahasa Korea (minimal basic), dibuktikan dengan melampirkan dokumen pendukung (sertifikat atau bukti mengikuti kelas Bahasa Korea)

Manfaat:

– Biaya kuliah penuh, termasuk visa.

– Dukungan biaya hidup 6 juta Won/semester (1 juta Won/bulan)

Kirimkan semua file dalam satu pdf sebelum 21 Oktober 2023 ke email humasfib@ugm.ac.id dengan subject [Beasiswa Hyundai CMK] Nama Lengkap – Prodi dan Angkatan

FIB akan memilih 5 kandidat terbaik yang berkasnya akan dikirimkan ke Panitia Seleksi Beasiswa Hyundai Motor CMK ini. Selanjutnya, pihak Hyundai Motor akan menentukan 3 orang  yang terpilih sebagai penerimanya. Ketiga mahasiswa tersebut direncanakan mengikuti program ini Spring 2024.

Delegasi Korea University ASEAN Centre (KUAC) yang dipimpin oleh Prof. Jae Hyeok Shin sebagai Direkto KUAC melakukan kunjungan ke Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada pada 15 Agustus 2023. Delegasi KUAC yang dikirimkan pada kunjungan kali ini meliputi Prof. Jeong-in Suh sebagai Mantan Duta Besar Korea untuk ASEAN, Prof. Jaehoo Park sebagai Kepala Kantor Administrasi KUAC, Mr. Kim Ho-Chun sebagai wartawan bagian Multikultural dan Diaspora Korea di Luar Negeri, juga terdapat perwakilan dari Chung Mong-Koo Foundation yaitu Cho Hyun Jin dan Shin Ji Nam. Mereka datang ke Fakultas Ilmu Budaya FIB UGM bersama dengan lima belas orang mahasiswa KUAC. Mereka semua akan mempelajari tentang negara-negara ASEAN dan selanjutnya akan melanjutkan kunjungan di Indonesia selama 7 hari dan Thailand selama 3 hari.

Tujuan dari kegiatan ini tidak sebatas untuk kepentingan pertukaran pelajar dan budaya saja, melainkan juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara Korea dan negara-negara ASEAN. Untuk itu diselenggarakanlah kuliah tentang perbedaan budaya antara Indonesia dan Korea selama mereka berada di Fakultas Ilmu Budaya bersama Departemen Bahasa dan Kebudayaan Korea.

Kunjungan Korea University ASEAN Centre merupakan tonggak penting dalam pertukaran pelajar dan budaya antara kedua wilayah. Kami berharap kunjungan seperti ini dapat terus dilakukan, sehingga membuka lebih banyak peluang kerja sama antara Korea dan negera-negara di ASEAN.

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada memiliki kepedulian yang tinggi untuk mengantar para lulusannya agar siap dalam menghadapi dunia kerja. Terkait dengan hal tersebut, Fakultas Ilmu Budaya mendesain program-program yang dikemas secara menarik bagi para calon wisudawan wisudawati untuk meningkatkan kualitas personal yang dimiliki oleh para lulusan.

Ada dua program yang diselenggarakan di Fakultas Ilmu Budaya UGM pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 ini bagi para calon wisudawan wisudawati. Program pertama diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Budaya dengan topik ‘Personal Branding untuk Memasuki Dunia Kerja’. Narasumber program ini adalah Giok Kinski, Puteri Indonesia Intelegensia 1 2023 yang juga merupakan alumni Universitas Gadjah Mada.

Program kedua yang diselenggarakan  di Fakultas Ilmu Budaya UGM pada hari yang sama dengan tujuan agar menginspirasi para calon wisudawan wisudawati dalam menghadapi dunia kerja. Narasumber yang terpilih adalah Nina Ulfah Nulatutadjie Gaffar, S.S. selaku Direktur/CEO PT Wisata Laut Nusapermai, perusahaan penanaman modal asing (pma) yang menjadi pemilik Kura-Kura Resort di Karimunjawa, yang juga seorang shareholder sekaligus Sr. Associates untuk Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) di PT Idea Cipta Senandika badan hukum dari Indonesia Center for Sustainable Development-ICSD, dan Direktur PT Reka Samudra Inspirasi pemilik merek Teroka Nusa. Dalam presentasinya, Nina memberikan motivasi kepada calon sarjana Fakultas Ilmu Budaya untuk berani melangkah keluar dari zona nyamannya dan mulai menekuni apa yang menjadi pilihan hidupnya. Seperti pengalaman Nina membangun karir bisnis di dunia pariwisata meskipun beliau berasal dari latar belakang pendidikan Arkeologi.

University Twining and Networking (UNITWIN) merupakan program yang dibentuk pada tahun 1992 pada sesi ke-26 Konferensi Umum UNESCO dengan tujuan membangun kapasitas lembaga pendidikan tinggi dan penelitian melalui pertukaran dan berbagi pengetahuan.

Kabar bahagia dari Mahadaya. Dua Mahadaya berprestasi menjadi peserta terbaik dalam program ini, pada sub-programnya masing-masing. Bulan Churniati, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2021, keluar sebagai peserta terbaik subprogram Pelatihan Kewirausahaan Digital, dan Nasywa Naurah, mahasiswa Sejarah angkatan 2022, meraih juara pertama pada Pelatihan Kepemimpinan.

Selamat atas kesuksesan Anda yang mengesankan, Mahadaya! Kerja keras dan dedikasi Anda benar-benar terbayar dan Anda pantas mendapatkan semua pengakuan yang menyertainya. Teruslah berkarya!

Pada Senin, 14 Agustus 2023, Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM sukses menggelar Konferensi Studi Warisan Kritis Interdisipliner di Indonesia di Museum Ullen Sentalu, Kaliurang, Sleman. Konferensi ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum pusaka yang kritis dan membuka kerja sama antara museum, komunitas, dan aktivis budaya dalam pemanfaatan pusaka.

Konferensi ini dibagi menjadi empat panel diskusi yang dilakukan secara terpisah. Panel pertama bertajuk “Heritage in Practice”. Materi dalam panel diskusi ini dibawakan oleh Grace Leksana, akademisi dan sejarawan dari Universitas Negeri Malang; Kate McGregor, seorang sejarawan dari University of Melbourne; Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset; dan Bambang Widodo, Ketua Badan Musyawarah Musea DIY (BARAHMUS DIY). Dalam panel ini, mereka membahas topik tentang komodifikasi warisan kolonial, praktik dan teori pendekatan interdisipliner, serta praktik pelestarian warisan.

Panel kedua bertajuk “Dekolonisasi dan Repatriasi”. Materi dalam panel diskusi ini dibawakan oleh Tular Sudarmadi, akademisi dan arkeolog UGM; I Gusti Agung Wesaka Puja, Direktur Eksekutif Institut Perdamaian dan Rekonsiliasi ASEAN; dan Daud Aris Tanudirdjo, arkeolog UGM membahas topik perbedaan pemulangan, repatriasi, dan restitusi; pendekatan sejarah mikro dalam studi warisan; dan dekolonisasi museum.

Panel ketiga bertajuk “Performing Heritage”. Materi dalam panel diskusi ini dibawakan oleh Sumarsam, dosen Wesleyan University dan Eri Sustiyadi, Kepala Seksi Koleksi, Konservasi dan Dokumentasi, membahas topik pertemuan antarbudaya dalam perkembangan pewayangan dan praktik penyajian pusaka melalui museum.

Terakhir, panel keempat bertajuk “Heritage in Contestation”. Materi dalam panel diskusi ini dibawakan oleh Marieke Bloembergen, sejarawan dari Universitas Leiden; Sukma Putri, aktivis Komunitas Museum Malam, dan Sektiadi, arkeolog UGM, membahas topik kekerasan epistemik terhadap warisan, praktik diskusi melalui komunitas, dan transformasi identitas museum sejalan dengan upaya dekolonisasi.