
Yogyakarta, 3/3/2025 – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) merayakan Dies Natalis ke-79 dengan mengadakan Rapat Senat Terbuka yang megah di Auditorium lantai 7 Gedung Soegondo. Tema tahun ini, “Menyongsong Delapan Dekade Berkarya Membangun Peradaban Dunia,” mencerminkan komitmen fakultas terhadap pendidikan dan pengembangan komunitas, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Acara dimulai dengan sambutan pembukaan oleh Ketua Senat FIB dilanjut oleh Prof. Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Rektor UGM, memberikan pidato yang menginspirasi. Prof. Emilia mengajak seluruh civitas akademika untuk terus berkontribusi kepada masyarakat melalui penelitian inovatif dan pengabdian masyarakat.
Menjadi bagian utama, Dekan FIB, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., menyampaikan laporan komprehensif yang menunjukkan kinerja fakultas selama setahun terakhir. Laporannya menyoroti berbagai program pendidikan, inisiatif pengabdian masyarakat, proyek penelitian, hingga prestasi yang telah memberikan dampak positif bagi universitas dan komunitas sekitar. Ia menekankan dedikasi fakultas dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
Salah satu sorotan acara adalah pidato ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, MA, berjudul “Seni: Optimalisasi Jati Diri UGM.” Dalam pidatonya, Dr. Lono menekankan UGM yang mempunyai jati diri sebagai universitas nasional; universitas perjuangan; universitas Pancasila; universitas kerakyatan; dan universitas pusat kebudayaan sesuai dengan nilai FIB UGM.
Acara ini juga memberikan penghargaan kepada individu-individu berprestasi dalam komunitas FIB. Penghargaan diberikan kepada tiga dosen teladan, dua tenaga kependidikan yang berdedikasi, dua alumni terkemuka, dan sebelas mahasiswa luar biasa. Penghargaan ini tidak hanya merayakan pencapaian individu tetapi juga memperkuat pentingnya kolaborasi dan dukungan dalam komunitas akademik. Dalam pengumuman penghargaan yang menggembirakan selanjutnya, maskot baru FIB, Budi dan Amulya, diperkenalkan. Maskot ini diharapkan dapat mempromosikan jiwa kebudayaan di antara anggota fakultas.
Perayaan ditutup dengan penampilan memukau dari Paduan Suara Paramadaya, yang menyanyikan lagu “Bungong Joempa” dan “Viva La Vida,” serta sesi bernyanyi interaktif. Penampilan paduan suara tidak hanya menghibur penonton tetapi juga menyoroti peran musik dan seni dalam pendidikan, membangun rasa komunitas dan pengalaman bersama.
Dies Natalis ke-79 FIB UGM ini menjadi pengingat akan peran vital yang dimainkan oleh institusi pendidikan dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, sejalan dengan SDGs dan menginspirasi semua peserta untuk melanjutkan perjalanan belajar dan kontribusi mereka.
[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]