![](https://fib.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/10/2025/02/20250206_095527_083-765x510.jpg)
Yogyakarta, 13/2/2025 – Pada tanggal 4 Februari 2025, dua mahasiswa perwakilan dari program studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menunjukkan kemampuan mereka dalam kompetisi yang merayakan pendidikan dan pertukaran budaya dalam kompetisi K-Newscasting Competition yang diselenggarakan oleh Korean Culture Center Indonesia (KCCI).
Acara dimulai dengan pembukaan dan teknis lomba untuk babak final kali ini. Setelah sambutan dan pembukaan, babak final kompetisi pun dimulai. Peserta ditugaskan untuk menyajikan segmen berita dalam bahasa Korea yang sudah dibuat sebelumnya, menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa dan kemampuan untuk menyampaikan informasi secara efektif.
Suasana sangat menegangkan saat setiap kontestan tampil, menampilkan gaya dan perspektif unik mereka. Setelah semua peserta menyampaikan segmen mereka, para juri memberikan komentar untuk masing-masing kontestan. Sesi penjurian ini sangat penting bagi para mahasiswa, karena memberikan wawasan tentang penampilan mereka dan area yang perlu diperbaiki.
Saat menunggu pengumuman pemenang, para hadirin dihibur dengan acara lucky draw, yang menambah elemen kesenangan dan keterlibatan bagi penonton. Suasana menjadi meriah, dengan peserta dan penonton berharap mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah menarik.
Akhirnya, momen yang ditunggu-tunggu tiba. Pengumuman pemenang disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan. Untuk kebanggaan delegasi UGM, salah satu dari dua mahasiswa perwakilan, yakni Mulya Ghefira Azzahra, dinyatakan sebagai juara 1 K-Newscasting Competition. Prestasi luar biasa ini tidak hanya menyoroti kerja keras dan dedikasi mahasiswa, tetapi juga menegaskan kualitas pendidikan yang diberikan oleh UGM.
Yuk kita simak kesan dari kedua mahasiswa kita tentang kompetisi ini:
“Do it scared” adalah slogan yang mendorong saya untuk terus maju dan berani mencoba hal-hal baru. Saya percaya bahwa keberanian bukan berarti tidak merasakan ketakutan, tetapi tetap melangkah meskipun ada keraguan atau bahkan kurangnya rasa percaya diri. Saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam lomba ini karena saya memang suka tantangan. Melalui pengalaman berharga ini, saya bisa bertemu banyak orang keren dan belajar banyak hal baru dari mereka. Meskipun saya belum menang, saya melihat ini sebagai langkah awal untuk membuka lebih banyak peluang dan terus berkembang. Tentu ada sedikit rasa kecewa, tetapi saya tidak menyesal karena sudah berusaha memberikan yang terbaik. Kedepannya, saya akan terus mencoba berbagai kesempatan lain dan tetap bersemangat menghadapi tantangan berikutnya. Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada prodi dan keluarga saya atas dukungan nya cause it means a lottt!! -Adzini
Awalnya, saya cukup percaya diri mengikuti final, tetapi setelah melihat kemampuan peserta lain, saya jadi tidak terlalu berharap menang. Meski begitu, saya tetap berusaha tampil semaksimal mungkin dengan belajar dari feedback juri dari sesi pertama. Saat tampil, saya sempat salah ucap beberapa kata dan merasa gestur saya kurang baik, meski begitu, saya berharap setidaknya bisa meraih juara harapan atau juara 3. Ketika juara 2 disebut, saya akhirnya pasrah dan melanjutkan makan snack. Namun, tiba-tiba nama saya disebut sebagai juara 1, saya kaget, dan maju ke depan dengan kondisi masih mengunyah makanan. Itu akan jadi momen memorable bagi saya. Pengalaman ini menjadi permulaan yang baik bagi kami untuk terus menantang diri di kesempatan berikutnya. Saya sangat berterimakasih dengan dukungan dari 교수님 dan Prodi, tidak lupa juga dengan keluarga saya yang supportive, saya bisa sampai di titik ini berkat itu semua. -Mulya
Kemenangan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain di program tersebut, mendorong mereka untuk mengejar minat mereka dalam bahasa dan budaya dengan semangat. Keberhasilan mahasiswa UGM dalam K-Newscasting Competition adalah momen kebanggaan bagi universitas dan kontribusi signifikan dalam mempromosikan budaya Korea di Indonesia. Ini menyoroti peran lembaga pendidikan dalam mengembangkan bakat dan mendorong apresiasi budaya, yang pada akhirnya berkontribusi pada dunia yang lebih saling terhubung. Kompetisi seperti ini memainkan peran besar dalam mempromosikan pendidikan dan pertukaran budaya, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
[Humas Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM, Nisa Khairuna Sabilla]