Perkuliahan Etnografi Wilayah Papua di minggu terakhir dilaksanakan tanggal 18 November 2024 pukul 16.00 WIB. Prof. Dr. Setiadi, M.Si. dan Dr. Muh.Zamzam Fauzanafi, M.A. sebagai pengampu kelas tersebut menghadirkan Dr. Simon Abdi K. Frank, M.Si. yang merupakan pengajar Antropologi Sosial dari Universitas Cenderawasih, Jayapura. Pertemuan tersebut dilakukan melalui zoom meeting. Pengajaran diawali dengan pengantar etnografi dengan mendiskusikan hal-hal universal salah satunya lewat evolusi biologi dan kebudayaan sehingga ditemukan fenotip/ciri yang tampak yang dikategorikan dengan ciri ras negroid.
Tanya jawab juga berlangsung, Dr. Simon menunjukkan peta Papua dan mahasiswa diminta untuk menerka apa yang tampak pada peta tersebut. Beberapa mahasiswa menyebutkan peta tersebut tampak seperti burung kasuari, ada juga yang menyebutkan seperti dinosaurus, burung kiwi, hal tersebut menjadikan mahasiswa dan dosen di kelas tersebut saling berdiskusi satu sama lain. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa saat mempelajari etnografi papua tidak terlepas dari lingkungan hidupnya, mitologi, asal usul dan sebagainya termasuk juga membicarakan tentang Papua Nugini yang masuk dalam proses perjalanan sejarah Papua. Dr. Simon juga bercerita bahwa ketika tentang Papua, terbagi dalam wilayah adat. Prof. Koentjaraningrat, bapak antropologi juga pernah melakukan penelitian tentang Irian Barat, penyebutannya bermacam-macam tetapi saat ini lebih sering disebut tanah papua merujuk pada ciri fenotip. Sebagai akhiran Prof. Dr. Setiadi berharap semoga para mahasiswa mendapatkan pemahaman baru dan apabila ada pertanyaan bisa didiskusikan lebih lanjut.
[Humas FIB UGM, Penulis: Dewi, Editor: Sandya]