
Yogyakarta, 9 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran Pramoedya Ananta Toer, Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) menyelenggarakan Lokakarya Penulisan bertajuk “100 Tahun Pramoedya Ananta Toer”. Acara ini diadakan secara hybrid—luring di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada dan daring melalui Zoom Meeting—dengan menghadirkan sejumlah akademisi sastra dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan pemikiran Pramoedya, namun juga membuka ruang bagi para penulis dan akademisi untuk menganalisis karya-karya Pramoedya dengan pendekatan teori sastra yang beragam. Dalam kerangka tersebut, HISKI menginisiasi lokakarya ini sebagai forum penulisan ilmiah, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menyusun dan mempresentasikan artikel akademik yang mendalami karya-karya Pramoedya dari berbagai sudut pandang kritis.
Ketua Umum HISKI, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., membuka acara dengan menekankan bahwa penulisan buku adalah bagian dari kegiatan umum yang bernilai strategis dalam dunia keilmuan dan kebudayaan. Ia menyebut bahwa HISKI selama ini aktif menghasilkan karya-karya kolaboratif, seperti Sastra Pariwisata, Antologi 222, 100 Tahun A.A. Navis, dan Antologi 122, sebagai wujud nyata kontribusi komunitas akademik.
“Respon terhadap kegiatan penulisan dalam rangka 100 tahun Pramoedya ini sangat menggembirakan. Tercatat sebanyak 136 abstrak telah kami terima dari para penulis,” ungkap Prof. Novi. Beliau juga menyoroti bahwa semangat berkarya Pram tidak pernah padam, bahkan ketika menghadapi penahanan. “Penahanan fisik tidak pernah membatasi Pram untuk berkarya. Ini menunjukkan bahwa kekuatan ide dan tulisan mampu melampaui ruang fisik.”
Sesi sambutan dilanjutkan oleh Prof. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., Ph.D. dari Universitas Udayana selaku perwakilan editor. Dalam paparannya, ia menyatakan bahwa lokakarya ini menjadi ruang tutur dan inspirasi yang penting, di mana para penulis dapat bertukar pikiran secara terbuka dan membangun naskah akademik dengan referensi silang yang kuat. Menurutnya, suasana diskusi yang tumbuh selama lokakarya merupakan modal penting untuk memperkaya kualitas tulisan.
Sejumlah tokoh dan akademisi turut hadir dalam mendukung kegiatan ini, seperti Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. (Universitas Negeri Malang), Dr. Sastri Sunarti, M.Hum. (Wakil Ketua III HISKI Pusat), Sudartomo Macaryus, M.Hum. (HISKI UST-UTY), dan Dr. Shoim Anwar, M.Pd. (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya).
Acara inti lokakarya diisi oleh sesi presentasi dari para penulis, yang masing-masing memaparkan kerangka tulisannya. Tulisan-tulisan tersebut dianalisis secara kritis oleh dua reviewer utama, yakni Prof. Dr. Aprinus Salam, M.Hum. (HISKI UGM) dan Dr. Y. Yapi Taum, M.Hum. (Universitas Sanata Dharma). Keduanya memberikan masukan yang kritis terhadap tulisan, membuka ruang diskusi yang dinamis dan memperluas cara pandang para peserta terhadap karya Pramoedya.
Pendekatan kajian dalam tulisan-tulisan peserta sangat beragam, mencerminkan betapa luasnya daya jelajah pemikiran Pramoedya dalam lanskap studi sastra. Dari teori poskolonial hingga narasi identitas dan sejarah, para penulis menghadirkan pembacaan yang tidak hanya interpretatif, tetapi juga reflektif terhadap konteks sosial dan politik yang menyelimuti karya-karya Pramoedya.
Selain memperingati satu abad sang maestro, lokakarya ini juga menjadi bentuk konkret keterlibatan komunitas akademik dalam membangun diskursus sastra yang kritis dan relevan. Dengan semangat kolaboratif dan intelektual yang hidup, Lokakarya Penulisan 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer berhasil menjadi ruang pertemuan antara ide, interpretasi, dan semangat perubahan yang selama ini dihidupi oleh Pram sendiri melalui karya-karyanya.
[Humas Magister Sastra, Marsya Kamila]