Bandung, 18 Januari 2024. Dr. Hayatul Cholsy, S.S., M.Hum., dari Departemen Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya UGM, mengikuti kegiatan penggalian ide yang merupakan bentuk sosialisasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Padjajaran terkait kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa yang melibatkan dosen dan mahasiswa di lingkungan universitas tersebut. Kegiatan ini bertujuan sebagai pemantik terutama bagi mahasiswa untuk mempersiapkan proposal yang akan diusulkan untuk pendanaan PKM tahun 2024 dengan ide-ide yang kreatif yang diharapkan dapat lolos pendanaan. Program PKM ini merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek setiap tahun yang sebagian besar programnya bermuara di PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang diseleggarakan oleh Pusprenas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikbudristek.
Setiap tahun ada peningkatan jumlah proposal yang masuk ke Belmawa dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi sehingga memerlukan strategi di dalam proses penulisan dan pengajuan proposalnya. Untuk itu hampir semua perguruan tinggi di Indonesia berlomba-lomba untuk dapat memperoleh jumlah pendanaan yang banyak karena bagaimanapun juga kegiatan PKM ini merupakan salah satu kegiatan kemahasiswaan yang paling bergengsi di Indonesia termasuk Universitas Padjajaran. Sebagai tuan rumah ajang PIMNAS tahun 2023 Unpad bertekat untuk dapat meraih pendanaan yang tinggi dibandingkan tahun kemarin, oleh karena itu jauh sebelum ada launching buku Pedoman PKM 2024 dari Belmawa terkait pengajuan proposal Unpad sudah bergerak lebih dulu untuk mensosialisaikan program PKM ini baik ke semua mahasiswanya maupun dosen yang nantinya akan menjadi dosen pendamping PKM.
Pada kegiatan ini diawali dengan presentasi apa yang dimaksud dengan PKM, manfaat PKM, dan filosofi PKM yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat para mahasiswa untuk membuat proposal dengan ide yang kreatif. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan tahapan kegiatan PKM dari mulai penyusunan proposal hingga ke tahap PIMNAS. Dengan pemaparan ini mahasiswa diharapkan mengetahui setiap tahapan yang harus dilalui untuk dapat lolos dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapannya. Pada tahap penyusunan proposal diawali dengan pengenalan bidang-bidang yang ada di PKM yang sesuai dengan kompetensi keilmuan kluster bidang Sosio Humaniora seperti PKM Riset Sosial Humaniora, PKM Pengabdian Kepada Masyarakat, PKM Penerapan Ipteks, PKM Kewirausahaan, dan PKM Artikel Ilmiah. Pada masing-masing bidang PKM dipaparkan kekhasan dan luaran yang harus dipenuhi setiap bidangnya dengan beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh tim pengusul.
Strategi-strategi yang perlu diperhatikan oleh tim pengusul adalah diawali dengan penggalian ide yang dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti isu aktual yang sedang banyak diperbincangkan baik di media massa maupun media sosial, permasalahan dan fenomena yang ada di masyarakat, serta isu terkait teknologi dan ilmu pengetahuan terkini. Ide ide tersebut juga dapat muncul dari hasil diskusi dengan kolega, dosen, dan masyarakat di sekitar lingkungan didukung dengan bacaan yang memadai dan mutakhir baik dari artikel jurnal ilmiah maupun buku-buku pendukung. Ide terkait PKM juga dapat terinspirasi dari judul-judul PKM tahun-tahun sebelumnya baik yang lolos didanai maupun yang lolos atau menang PIMNAS. Namun ide-ide tersebut hendaklah dikembangkan atau dimodifikasi sehingga dapat menunjukkan kebaruan atau perbedaan dengan program yang pernah ada sebelumnya, tentu saja dengan menonjolkan kreativitas dalam kegiatannya.
Selain menentukan ide yang tertuang dalam tema PKM tim pengusul perlu menentukan skema yang akan dipilih apakah akan membuat sebuah penelitian, kegiatan kewirausahaan, atau berkegiatan bersama mitra dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat jika mitra adalah masyarakat yang non produktif atau penerapan Ipteks jika mitra adalah masyarakat produktif. Setelah menentukan skema mahasiswa dapat mulai menyusun tim yang terdiri dari 3-5 mahasiswa aktif yang disarankan beda angkatan dan dosen pendamping yang memahami dinamika PKM dan diharapkan berkomitmen mendampingi mahasiswa. Dengan terbentuknya tim ini, mahasiswa dapat mulai menyusun proposal dengan memperhatikan rambu-rambu yang ada dalam buku Pedoman PKM yang berbaru baik bersifat administratif maupun non administratif. Rambu-rambu ini menjadi dasar dan pedoman penyusunan dan wajib mengikuti aturan-aturan yang tertulis dalam buku pedoman tersebut karena pengabaian atas aturan berakibat proposal tidak lolos seleksi awal yaitu seleksi administratif.
Mahasiswa selain membuat proposal untuk pendanaan atas kegiatan yang akan dilakukan, mahasiswa juga dapat membuat artikel ilmiah berdasarkan kegiatan akademik berkelompok yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Penyusunan artikel ilmiah juga berdasarkan buku Pedoman PKM yang terbaru dan akan diberikan insentif bagi artikel yang layak untuk dipublikasi baik di jurnal Belmawa maupun di jurnal lainnya.
Berhubung dana yang disediakan Belmawa setiap tahunnya terbatas sementara jumlah proposal yang masuk dan partisipasi universitas pengusul semakin tinggi sehingga proses penilaian semakin ketat, diharapkan mahasiswa yang menyusun proposal untuk mengajukan pendanaan dan insentif dapat berstrategi dan bersinergi dengan baik. Dengan demikian diharapkan dari kegiatan ini tim pengusul dapat mempersiapkan proposal dengan baik sehingga dapat memperoleh pendanaan maupun insentif di tahun 2024 untuk meningkatkan kredibilitas kinerja universitas dalam bidang kemahasiswaan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa serta menyalurkan energi mahasiswa ke dalam kegiatan yang positif dan bermanfaat. Dari kegiatan ini diharapkan akan banyak proposal dari Universitas Padjajaran yang dapat lolos pendanaan dan insentif untuk tahun 2024 ini.