Ikatan Mahasiswa Kajian Budaya Timur Tengah UGM (IMABTA UGM) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan “Bincang Isu Timur Tengah” dengan tema “Identitas dan Eksil dalam Karya Sastra Arab Kontemporer”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Juni 2024 secara hybrid. Acara Bincang Isu Timur Tengah menghadirkan Pengamat Budaya Timur Tengah sekaligus Dosen Universitas Gadjah Mada, Dr. Hindun, M.Hum., Ketua Departemen Antarbudaya, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., dan Sekretaris Departemen Antarbudaya UGM, Dr. Mahmudah, M.Hum. Peserta dalam acara ini terdiri dari mahasiswa dari Indonesia maupun negara-negara di Timur Tengah, diantaranya: Mesir, Yordania, dan Afrika Selatan.
Dr. Hindun menjelaskan bahwa karya sastra dibentuk dari pola pikir masyarakat di sekitarnya. Salah satu contohnya adalah karya sastra yang ditulis oleh Mahmoud Darwisy. Darwisy menulis kondisi Palestina ketika dijajah oleh Israel. Selain itu, Dosen Sastra Arab ini memberikan contoh lain dari karya sastra Khalil Gibran yang berjudul “Al-Ajnihah Al-Mutakassirah”. Di dalamnya, Gibran menceritakan kejadian yang pernah dialaminya selama di tanah airnya dengan bahasa yang khas sehingga pembaca turut merasakan apa yang ia alami. Dari contoh tersebut, terbukti bahwa karya sastra dapat menunjukan identitas dan eksil dari pengarang. Karya sastra dapat dijadikan sebagai media atau jendela untuk melihat berbagai isu sosial yang terjadi di Timur Tengah.