• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Seminar
  • Seminar
  • hal. 3
Arsip:

Seminar

Kuliah Umum: The Choiceless Decisions of Migrant Workers: Navigating Impossibility from Indonesia to Luar Negeri and Back

AGENDAHEADLINEHEADLINERilis Berita Kamis, 26 Oktober 2023

Pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2023, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah umum bertajuk The Choiceless Decisions of Migrant Workers: Navigating Impossibility from Indonesia to Luar Negeri and Back yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan baik akademisi, peneliti, maupun masyarakat umum yang tertarik pada isu mengenai tenaga kerja migran. 

Kuliah umum ini menghadirkan Lai Wo dari Universitas Michigan, seorang pakar di sosiokultural antropologi yang fokus studinya adalah migrasi tenaga kerja berbasis gender antara Hong Kong dan Indonesia. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Realisa Darathea Masardi, staf pengajar di Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya,

Lai Wo memulai dengan membahas tentang fenomena migrasi paksa. Dia menggambarkan bagaimana individu atau kelompok dipaksa untuk meninggalkan tempat asal mereka, sering kali karena alasan politik atau sosial.

Kemudian, seminar ini beralih ke topik feminisasi migrasi yang dibawakan oleh Eni Lestari seorang aktivis migrasi yang berasal dari Jogja. Dia menjelaskan bagaimana jumlah perempuan dalam arus migrasi telah meningkat. Namun, dia menantang anggapan bahwa feminisasi migrasi selalu berarti pemberdayaan perempuan. “Di mana titik pemberdayaannya?” tanyanya kepada audiens, memicu diskusi yang mendalam.

Diskusi tersebut berlanjut ke isu-isu ancaman yang dihadapi oleh migran perempuan. Lai Wo dan Eni Lestari menyoroti bagaimana kaum laki-laki, khususnya mereka yang berstatus sebagai suami para migran perempuan, sering kali menjadi sumber ancaman. Dia berbicara tentang kekerasan fisik, emosional, dan seksual, serta eksploitasi dan diskriminasi yang mungkin mereka alami.

Akhirnya, Lai Wo dan Eni Lestari menutup dengan pesan kuat tentang penolakan terhadap penggunaan migran sebagai tumbal pembangunan. Dia menekankan bahwa migran sering kali dieksploitasi sebagai tenaga kerja murah dalam proses pembangunan, tanpa mendapatkan perlindungan hak-hak mereka.

Perkuliahan umum ini memberikan wawasan baru dan mendalam tentang isu-isu migrasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh para migran.

seminar Pemenang Lomba Penulisan Artike Ilmiah Mahasiswa S1-S3

AGENDA Minggu, 22 Februari 2015

Panitia Dies Fakultas Ilmu Budaya ke 69 menyelenggarakan seminar “Pemenang Lomba Penulisan Artike Ilmiah Mahasiswa S1-S3. Sehubungan dengan pelaksanaan acara tersebut, maka kami mohon kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada:
Hari/Tanggal : Rabu/25 Februari 2015
Waktu : 08.30-12.30
Tempat : Auditorium FIB, Gedung Poerbatjaraka lt 3
Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Panitia Dies Fakultas Ilmu Budaya

seminar dies

Lomba Penulisan Artikel Ilmiah dan Seminar

HEADLINENews ReleasePENGUMUMAN Rabu, 17 Desember 2014

Lomba Penulisan Artikel Ilmiah dan Seminar
dalam Rangka Dies Natalis Ke-69 Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

Dalam rangka Dies Natalis ke-69, Fakultas Ilmu Budaya UGM menyelenggarakan lomba penulisan artikel ilmiah bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 dan seminar bagi peserta lomba yang artikelnya dinyatakan sebagai pemenang.

PERSYARATAN DAN PROSEDUR
1. Peserta lomba dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu Mahasiswa S1, Mahasiswa S2, dan Mahasiswa S3, dalam lingkup Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, baik individu maupun kelompok.
2. Tema artikel: “Dunia Kemaritiman Indonesia dalam Perspektif Bahasa, Sastra, dan Budaya”.
3. Format: artikel ilmiah mengikuti kaidah penulisan dengan merujuk pada Jurnal Humaniora; diserahkan dalam bentuk hard copy sebanyak dua eksemplar dan soft copy; batasan jumlah kata: untuk peserta Mahasiswa S1 adalah 2.500 – 3.000 kata, untuk peserta Mahasiswa S2 adalah 3.500 – 5.000 kata, dan untuk Mahasiswa S3 adalah 4.500 – 6.000 kata; ukuran kertas A4; dengan huruf Times New Roman 12; spasi 1,5; dan margin: kiri: 4, atas: 4, kanan: 3, bawah: 3. Artikel harus bebas dari unsur plagiarisme.
4. Prosedur pengumpulan artikel: diserahkan ke Ruang Sekretariat Dies FIB, Gedung B, FIB-UGM, paling lambat 6 Februari 2015, pukul 15.00 WIB, disertai CV singkat penulis (maksimal 2 halaman termasuk berisi alamat korespondensi, nomor telepon, dan E-mail yang bisa dihubungi).
5. Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 18 Februari 2015 di website FIB-UGM (fib.ugm.ac.id/main/).
6. Semua peserta lomba akan menerima sertifikat keikutsertaan. Artikel pemenang lomba akan diseminarkan pada tanggal 25 Februari 2015.

BESARAN HADIAH LOMBA:
Akan dipilih 3 (tiga) pemenang untuk masing-masing kategori peserta Mahasiswa S1, S2, dan S3. Pemenang Lomba akan mendapatkan hadiah dalam bentuk uang dan sertifikat. Dengan perincian hadiah berupa uang sebagai berikut:
Juara I : Rp 2.000.000,00
Juara II : Rp 1.750.000,00
Juara III : Rp 1.500.000,00

CONTACT PERSONS:
– Dr. Abdul Wahid (kang_ahid@ugm.ac.id)
– Mimi Savitri, S.S., M.A. (mimi_savitri@yahoo.com)
– Dr. Wiwik Sushartami (sushartami@yahoo.com)

Lomba penulisan artikel ilmiah dan seminar

Seminar Internasional 50 Tahun Jurusan Sastra Asia Barat “Arabic Cultural Identity : Facts and Challenges”

HEADLINENews Release Kamis, 11 September 2014

Memperingati ulang tahunnya yang ke 50, Jurusan Sastra Asia Barat menyelenggarakan seminar internasional dengan mengangkat tema “Arabic Cultural Identity: Facts and Challenges”. Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu, 10 September 2014 mulai pukul 09.30 sampai pukul 17.00 WIB.

Turut hadir dalam seminar ini dua orang guru besar dari Canal Suez University yaitu Prof. Dr. Osamah Sayyed Aly dan Prof. Dr. Hassan Youssef serta seorang guru besar dari Bani Suwaif University yaitu Prof. Dr. Sherif Saad Mohammed El Gayyar. Selain itu, turut hadir juga beberapa guru besar dari bebrapa universitas di Indonesia yang bergelut di bidang bahasa, sastra dan budaya Arab.

Seminar diawali dengan pemaparan makalah oleh keynote speaker Prof. Dr. Osamah Sayyed Aly dan Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno. Setelah itu dilanjutkan tiga sesi berikutnya yang dibagi menurut tiga tema besar yaitu, bahasa dan sastra, budaya dan pendidikan.

Mutiara Pengatahuan Lokal Nusantara dalam Perpesktif Kajian Kritis

HEADLINENews ReleaseSTICKY NEWS Sabtu, 7 Juni 2014

Pada tataran awal, pola kerja ilmuan (peneliti) adalah menghadirkan sebanyak mungkin realitas dalam penelitiannya, khususnya penelitian yang berbasis field research. Tidak terkecuali para ilmuan social, di antaranya sastra, sejarah, linguistic, dan yang paling mutakhir adalah mereka yang mengambil minat pada tradisi lisan. Pentingnya pengetahuan local dalam riset social humaniora telah mewarnai perkembangan kajian ilmuan pada masa kini. Pendekatan penelitian yang berbasis pengetahuan local (Indonesia) ikut memperkaya khasanah ilmu pengetahuan masa kini dengan menghadirkan sejumlah pengetahuan local yang unik, baru, dan bermanfaat bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam seminar sehari bertema “Tradisi Lisan, Sastra Lisan dan Sejarah Lisan dalam Perspektif Kajian Kritis” di Ruang Margono, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Rabu 4 Juni 2014.

Dalam seminar tersebut tampil 7 orang pembicara yang berasal dari program pendidikan Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pembicara tersebut adalah Sumiman Uddu dan Heru S.P. Saputra (Kajian Tradisi Lisan), Zaiyardam Zubir dan Ida Liana Tanjung (Sejarah), Irma Diani (Linguistik), Ratih Baiduri dan I Ngurah Suryawan (Antropologi).

Sumiman Uddu dalam makalah yang berjudul “Bhanti-Bhanti sebagai Memori Kolektif Masyarakat Wakatobi” mengatakan bahwa banthi-bhanti dalam tradisi lisan memiliki kandungan nilai dan makna penting dalam perjalanan kehidupan masyarakat. Bhanti-bhanti dalam berbagai situasi bisa berfungsi sebagai kritik social, peringatan, pujian, dan harmoni dalam masyarakat wakatobi. Di dalam bhanti-bhanti ada sejarah, nilai-nilai social yang kompleks, ada perjuangan hidup, ada nilai kejujuran, dan ada ajaran moral yang terkandung di dalamnya. Oleh Karena itu, pengetahuan bhanti-bhanti menjadi semacam “dictionary of live” masyarakat Wakatobi.
Sementara itu Heru S.P Saputra membawakan makalah berjudul “Ekspresi Formulaik: Karakteristik Kelisanan Mantra Using Banyuwangi” menjelaskan bahwa pengetahuan mantra bagi masyarakat Using telah menjadi identitas local. Formula mantra telah mengakar sedemikian lama dalam masyarakat melalui pola pewarisan. Dalam mantra terdapat sejumlah karakteristik yang unik seperti adanya pola perulangan, percampuran antara bahasa local (adat) dengan bahasa Arab yang identik dengan kepercayaan Islam, serta adanya proses transformatif. Mantra menurut Heru berfungsi untuk komunikasi ritual dengan dunia dan kekuatan gaib melalui upacara dan untuk kepentingan tertentu. Dukun dan roh halus menjadi media pengantar mantra yang memungkinkan terjadinya komuniasi ritual. Agar tidak hilang, menurut Heru mantra harus diwariskan dan dirawat. Mantra-mantra yang dikaji Heru S.P antara lain Sabuk Mangir (welas asih), Kejiman, nyapu mbengi, ngentut, dan mantra Jaran Goyang. Semua mantra harus dicapkan lisan oleh dukun, ulas Heru Saputra.

Pengetahuan local juga hadir dari Sumatra Utara, yakni Batak Toba. Ratih Baiduri yang memparkan presentasinya tentang Hak dan Kedudukan Perempuan Batak Toba ini diperoleh dari sebuah naskah lama yang berjudul Ende Siboru Tombaga (EST). Di dalam naskah yang terdiri dari 305 bait dan dalam tiap bait terdapat 4 larik ini terdapat pengetahuan (fakta-fakta) tentang kebudayaan, kedudukan Laki-Laki dan Perempuan dalam Kebudayaan Batak Toba. Temuan Ratih dalam naskah EST di ataranya adalah posisi dilematis perempuan yang ambigu (tidak jelas). System kekerabatan patrilineal dan dan prinsip Dalihan na Tolu ikut memberi warna pada tradisi Batak (laki dan perempuan) masa kini yang memberi peran minim perempuan dalam kehidupan social dan budaya, tafsir Ratih yang menjadi pembicara ketiga pada seminar ini.

Nilai budaya Serawai Bengkulu Selatan melalui sastra lisan juga dihadirkan dalam seminar ini sebagaimana yang disampaikan oleh Irma Diah. Menurutnya, Sastra Lisan yang dimaksud adalah sastra lisan rakyat Bengkulu dalam bentuk pepatah, perumpamaan, nandai, dan rimbaian. Peruntukan dari bentuk-bentuk sastra lisan itu berisi nilai budaya serawai beruapa aturan hidup masyarakat termasuk kaum perempuan dan muda-mudi. Isi lain dari sastra lisan Serawai adalah nilai etika, hiburan, estetis (keindahan), social kemasyarakatan, social, pergaulan, persahabatan, komunikasi, pendidikan, dan falsafah hidup. Kompleksnya nilai-nilai sastra Lisan Serawai Bengkulu menjadi penting dihadirkan untuk mengisi ruang-ruang kehidupan social yang makin jauh dari tradisi humanistic. Sebuah pelajaran yang selama ini dilupakan.

Agama asli (local) di nusantara ternyata masih ada di Papua. Itulah yang dihadirkan oleh I Ngurah Suryawan dengan memaparkan makalah Tradisi Lisan Koreri (Biak), Hai (Amungme), Wege Bage (Mee) dalam transformasi social budaya Rakayat Papua. Agama local ini masih bertahan dalam masyarakat Papua dan terus mengalami transformasi ketika bersentuhan dengan Agama Kristen. Unsur-unsur Agama Kristen diadopsi sebagaimana yang diungkap Ngurah. “Tuhan itu ada bagi rakyat Biak. Kitong suku yang terpilih untuk mengabarkan Injil. Tuhan kita adalah Mansren Manggundi (versi Biak). Kalau pada adat Biak ada adopsi, maka berbeda dengan Mee. Di Mee, agama Wege Bage masih demikian dominan dalam masyarakat, sehingga agama Kristen masih di tolak masyarakat local. Akibatnya, Agama Kristen yang harus mengadopsi tradisi local untuk secara evolusi mengenalkan Agama Kristen pada masyarakat Mee, Papua, papar dosen Universitas Papua Monokwari ini.

Kajian yang memanfaatkan tadisi local, disampaikan juga oleh Ida Liana Tanjung tentang Sejarah Kota Barus yang identitasnya tidak diketahui secara pasti. Kota Barus mengalami trasnsformasi berdasarkan pendekatan ranah budaya menjadi kota bertuah. Ida mengidentifikasi symbol-simbol kota, berupa makam dan jejak lain kehadiran Islam Nusantara di Barus. Temuan terpenting Ida Liana adalah tentang pengetahuan masuknya sejarah Islam di Nusantara. Islam pertama kali masuk ke Indonesia di barus pada abad ke-7, yang dibuktikan dengan adanya makam dan cerita rakyat turun temurun mengenai 44 Aulia di Barus. Fakta ini mereduksi pengetahuan sejarah selama ini yang mengatakan bahwa Islam di Nusantara datang pada abad XI dan XIII. Komoditi kapur barus yang diperdagangankan sejalan dengan kebutuhan untuk kepentingan komersil dan agama menjadikan Barus menjadi tujuan para pedagang. Kondisi inilah titik awal hadirnya masyarakat Barus dalam arus sejarah Nusantara dan Dunia.

Lain di Barus, lain pula di Riau, memori kolektif yang perlu direkam dari orang Minangkabau yang ada di Riau, khususnya mereka yang separuh hidupnya bertarung melawan dominasi kapitalis perkebunan. Pertarungan rakyat atas nama hak atas tanah menjadi demikian penting di daerah itu karena serbuan pemilik modal dalam pembukaan perkebunan kelapa sawit. Dengan judul Beraja ke Indra Giri, Beradat ke Minangkabau, Zaiyardam Zubir menampilkan konflik berkepanjangan antara pemilik tanah dengan hak ulayat dengan pemilik tanah atas nama negara yang kehadirannya berdasarkan prinsip formalism. Pertarungan tanpa henti ini menempatkan negara selalu dalam posisi menang, meski pada saat yang sama undang-undang Agraria juga mengakui adanya hak ulayat warga negara atas tanah yang telah dijaga selama puluhan tahun atau sudah turun temurun.

Sejarah Lisan dalam memandang persoalan tersebut seringkali kehilangan konteks sehingga kajiannya lemah secara metodologi. Tanpa keberpihakan seharusnya sejarah harus menghadirkan konteks dan penjelasan yang lebih konprehensif. Sejarah lisan harus mengungkap informasi sebanyak mungkin informasi lisan, bukan hanya mengandalkan teks tertulis yang dihadirkan negara berdasarkan kepentingannya. Dalam konteks inilah kehadiran sejarah memberi kontribusi pada humanism. “Belum tentu yang tertulis itu lebih baik dari yang lisan sebagai sumber sejarah”, ujar Dosen Universitas Andalas Padang ini.

Disarikan dari
Seminar Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora bertema “Tradisi Lisan, Sastra Lisan dan Sejarah Lisan dalam Perspektif Kajian Kritis” di Ruang Margono, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Rabu 4 Juli 2014.

kontributor: La Ode Rabani-S3 FIB UGM

12345

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY