Pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2023, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah umum bertajuk The Choiceless Decisions of Migrant Workers: Navigating Impossibility from Indonesia to Luar Negeri and Back yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan baik akademisi, peneliti, maupun masyarakat umum yang tertarik pada isu mengenai tenaga kerja migran.
Kuliah umum ini menghadirkan Lai Wo dari Universitas Michigan, seorang pakar di sosiokultural antropologi yang fokus studinya adalah migrasi tenaga kerja berbasis gender antara Hong Kong dan Indonesia. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Realisa Darathea Masardi, staf pengajar di Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya,
Lai Wo memulai dengan membahas tentang fenomena migrasi paksa. Dia menggambarkan bagaimana individu atau kelompok dipaksa untuk meninggalkan tempat asal mereka, sering kali karena alasan politik atau sosial.
Kemudian, seminar ini beralih ke topik feminisasi migrasi yang dibawakan oleh Eni Lestari seorang aktivis migrasi yang berasal dari Jogja. Dia menjelaskan bagaimana jumlah perempuan dalam arus migrasi telah meningkat. Namun, dia menantang anggapan bahwa feminisasi migrasi selalu berarti pemberdayaan perempuan. “Di mana titik pemberdayaannya?” tanyanya kepada audiens, memicu diskusi yang mendalam.
Diskusi tersebut berlanjut ke isu-isu ancaman yang dihadapi oleh migran perempuan. Lai Wo dan Eni Lestari menyoroti bagaimana kaum laki-laki, khususnya mereka yang berstatus sebagai suami para migran perempuan, sering kali menjadi sumber ancaman. Dia berbicara tentang kekerasan fisik, emosional, dan seksual, serta eksploitasi dan diskriminasi yang mungkin mereka alami.
Akhirnya, Lai Wo dan Eni Lestari menutup dengan pesan kuat tentang penolakan terhadap penggunaan migran sebagai tumbal pembangunan. Dia menekankan bahwa migran sering kali dieksploitasi sebagai tenaga kerja murah dalam proses pembangunan, tanpa mendapatkan perlindungan hak-hak mereka.
Perkuliahan umum ini memberikan wawasan baru dan mendalam tentang isu-isu migrasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi oleh para migran.