Yogyakarta, 27 November 2025 – Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan akademik dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dalam rangka diskusi terkait penguatan karakter program studi dan strategi menuju akreditasi unggul.
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan ISBI Bandung menyampaikan ketertarikan mereka untuk mempelajari bagaimana Program Studi Antropologi UGM mampu membangun ciri khas yang membedakannya dari program studi sejenis di Indonesia. Mereka juga menanyakan strategi dan kiat-kiat yang dapat diterapkan untuk memperkuat identitas keilmuan serta meningkatkan mutu pembelajaran.
Prof. Dr. Atik menjelaskan bahwa proses menuju akreditasi unggul bukanlah perjalanan yang mudah. “Kami ingin menuju akreditasi unggul, tetapi prosesnya panjang dan membutuhkan konsistensi. Karena itu kami sangat terbuka terhadap diskusi dan berbagi pengalaman,” ujarnya.
Isu mengenai kebutuhan laboratorium juga menjadi perhatian dalam perbincangan. Ibu Mimi Selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerja Sama menyoroti bahwa bidang humaniora sering dianggap tidak membutuhkan laboratorium, padahal beberapa bidang seperti Arkeologi telah lama menggunakannya sebagai fasilitasi penelitian. Diskusi turut menyinggung tantangan penyusunan Naskah Akademik (NA) untuk pembentukan laboratorium baru serta persyaratan kepemimpinan laboratorium yang mengharuskan adanya ketua bergelar doktor. “Di Arkeologi, penyusunan naskah akademik saja sering terkendala karena belum ada ketua laboratorium yang memenuhi syarat. Ini menjadi tantangan tersendiri,” tambahnya.
Kunjungan ISBI Bandung ini menjadi ruang dialog penting bagi kedua institusi untuk saling bertukar pengalaman tentang penguatan kurikulum, pengembangan fasilitas, dan peningkatan kualitas pendidikan.
Pertemuan ini sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, karena menyoroti pentingnya kualitas pembelajaran, fasilitas, dan penguatan akademik. Pembahasan mengenai laboratorium dan kerja sama antar-institusi mencerminkan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, terutama terkait pengembangan fasilitas riset di bidang humaniora. Sementara itu, dialog dan kolaborasi antara UGM dan ISBI Bandung menunjukkan komitmen terhadap SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui upaya memperkuat jaringan akademik, berbagi strategi, dan memperluas kerja sama antarlembaga.
[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]







