Yogyakarta, 6 Desember 2025 – Dr. Agung Wicaksono, dosen Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, menjadi narasumber dalam National Conference of Japan Society of Southeast Asian Studies (JSEAS) yang diikuti oleh lebih dari 500 peserta melalui Zoom Meeting. Dalam forum akademik tersebut, Dr. Agung mempresentasikan penelitian berjudul “Agrarian Structure and Rural Youth Aspirations: A Case Study of Trukosari village located in the Eastern Part of Pemalang District” yang menyoroti bagaimana generasi muda pedesaan di Jawa membangun aspirasi dan strategi hidup di tengah perubahan agraria dan menurunnya ketertarikan terhadap sektor pertanian.
Dalam pemaparannya, Dr. Agung menjelaskan bahwa minat rendah generasi muda terhadap pekerjaan pertanian tidak dapat dipahami semata-mata sebagai persoalan preferensi, tetapi berkaitan erat dengan kondisi struktural, terutama ketimpangan kepemilikan lahan. Merujuk data historis 1992–2012, ia menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi lahan pada pemilik besar, sementara petani kecil semakin terdorong ke posisi near-landless. Konteks ini membentuk persepsi bahwa pertanian tidak lagi menjanjikan sebagai sumber penghidupan.
Menggunakan pendekatan etnografi dan konsep social navigation, Dr. Agung menggambarkan bagaimana pemuda desa menavigasi pilihan hidup mereka melalui sektor non-pertanian, seperti wirausaha kecil dan industri bakery. Meski banyak pemuda memilih keluar dari sektor pertanian, penelitian ini menemukan bahwa keputusan tersebut tidak bersifat permanen. Di masa depan, sebagian dari mereka tetap melihat pertanian sebagai opsi—baik untuk menaikkan status keluarga melalui kepemilikan lahan, maupun sebagai pekerjaan yang layak ketika mereka telah mencapai stabilitas ekonomi di sektor lain.
[Antropologi Budaya, Bonifacius Edo Wisnu]

