Yogyakarta, Kamis, 28 November 2024. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada melalui Departemen Arkeologi UGM menerima kunjungan dengan Iwate University, Jepang. Agenda kunjungan merupakan bagian dari penjajakan rencana kerja sama antara Iwate University dengan Departemen Arkeologi UGM membahas rencana potensi kunjungan pendidikan tahun depan di Universitas Gadjah Mada, untuk para mahasiswa Iwate University. Pada kesempatan ini, Ketua Departemen Arkeologi UGM, Dr. Mahirta, MA., beserta Sekretaris Departemen, Drs. Musadad, M.Hum., dan dosen program studi Arkeologi UGM, Dwi Pradnyawan, S.S., M.A., bertemu dengan perwakilan dari Iwate University, Anders Carlqvist, Associate Professor dari Iwate University International Education Center dan Hiroya Yaegashi dari Chief Administrative Staff, Iwate University International Office, untuk mendiskusikan kemungkinan pemberian kuliah tentang arkeologi kepada para mahasiswa Iwate University sebagai bagian dari kunjungan pendidikan.

Setelah sesi diskusi berakhir, rombongan Iwate University dengan Departemen Arkeologi UGM berfoto bersama. Mereka juga diajak berkeliling ke Mandala Majapahit, yaitu museum kecil yang terletak di dalam bagian Laboratorium Gedung Margono, untuk melihat sejumlah koleksi replika artefak yang tersedia. Dari penjajakan kerja sama ini, diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan bagi Departemen Arkeologi UGM dan Iwate University, dalam menunjang kerja sama bidang pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Pada tanggal 6 Maret 2024 Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang mengadakan webinar bekerja sama dengan Universitas Tsukuba, Jepang. Pembicara dari pihak UGM adalah Dr. Mulyadi, M.A. menyampaikan presentasi tentang penggunaaan istilah bahasa Jepang dalam penamaan nama usaha di wilayah Lamongan. Sedangkan pembicara dari pihak Universitas Tsukuba adalah Professor Baba Mika menyampaikan tentang penggunaan variasi kata ganti orang dalam karya sastra Jepang dan sejarahnya dari masa ke sama serta pengaruhnya dalam karya sastra Jepang. Saya bertugas menerjemahkan presentasi Dr. Mulyadi, M.A. ke dalam bahasa Jepang dan juga menerjemahkan presentasi Profesor Baba Mika ke dalam bahasa Indonesia. Webinar ini terbuka secara umum dan dihadiri peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pengetahun baru baik bagi peserta dari pihak Univeristas Tsukuba maupun dari pihak dalam negeri Indonesia. Penelitian yang dipaparkan Dr. Mulyadi, M.A. menyimpulkan bahwa penamaan nama usaha dengan istilah Jepang mengindikasikan bahwa pelaku usaha tersebut berasal dari kalangan muda yang mengenal kebudayaan popular Jepang. Sementara itu, penelitian yang dipaparkan oleh Profesor Baba Mika menunjukkan bahwa penggunaan variasi kata ganti orang pertama dalam karya sastra Jepang merupakan hal yang lazim digunakan dan hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antar tokoh dalam sebuah cerita karena tingkat keakraban yang berbeda memerlukan kata ganti orang pertama yang berbeda pula dalam bahasa Jepang.

Setelah pemaparan materi kedua narasumber, diadakan sesi Tanya jawab sehingga peserta bisa mengonfirmasi pemahamannya atau bertanya jika terdapat penjelasan yang belum dimengerti. Dalam sesi Tanya jawab beberapa peserta dari Indonesia menyampaikan pertanyaan dan penerjemah juga bertugas menerjemahkan seluruh proses Tanya jawab.

Penerjemah lisan dalam forum webinar ini bertujuan agar seluruh peserta dapat memahami materi yang disampaikan karena peserrta dari pihak Jepang tidak memahami bahasa Indonesia dan audien dari Indonesia berasal dari beragam latar belakang yang tidak semuanya memahami bahasa Jepang. Penerjemahan dilakuakan dengan strategi one after another, yaitu penerjemah tidak menerjemahkan secara simultan bersamaan dengan pembicara menyampaikan materinya, tetapi dilakukan dengan memberi waktu bagi penerjemah setelah pembicara memberi jeda antar materinya. Strategi ini dipilih karena predikat kalimat bahasa Jepang berada di akhir kalimat sehingga penerjemah tidak akan memahami seluruh makna kalimat jika kalimatnya belum selesai diucapkan. Strategi penerjemahan ini dikomunikasikan terlebih dahulu oleh saya sebagai penerjemah kepada pihak pemakalah sehingga pada saat pelaksanaan, pemakalah bisa menentukan jeda akan dimasukkan di mana saja. Komunikasi sebelum hari ini berperan penting untuk membangun kerjasama antara pemakalah dan penerjemah sehingga proses penyampaian materi dapat dilakukan dengan lancar dan penerjemah itu harus menyela presentasi untuk meminta waktu jeda.

Pada Kamis, 30 Mei 2024, Fakultas Ilmu Budaya UGM menerima kunjungan rombongan Faculty of Liberal Arts, Thammasat University yang tiba di Ruang Sidang Pimpinan 1, Gedung Prof. Dr. R.M.Ng. Poerbatjaraka (Gedung C), FIB UGM. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk jalin kerja sama yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu akademik melalui kolaborasi pendidikan yang diterapkan oleh kedua fakultas.

Pada kesempatan ini, rombongan Thammasat University dipimpin oleh Asst. Prof. Dr. Passapong Sripicharn selaku Dekan Faculty of Liberal Arts, didampingi Dr. Nittayaporn Prompanya, sebagai Head of Southeast Asian Studies Program, Dr.Hamam Supriyadi, dosen Indonesia, dan Chalida Anupradist, selaku staf administrasi. Rombongan disambut oleh Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., beserta jajarannya dan beberapa kepala program studi dan departemen Fakultas Ilmu Budaya UGM. Dalam momen ini, Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si.,, berharap kerja sama yang merupakan inisiatif kedua universitas ini dapat menjadi loncatan bagi sejumlah bentuk kerja sama berikutnya antara kedua fakultas. Senada dengan Dekan FIB UGM,  Asst. Prof. Dr. Passapong Sripicharn turut menyampaikan dukungan untuk jalinan kerja sama yang dapat dijadikan peluang berbagai kesempatan kerja sama bagi civitas akademika.

Setelah sambutan diberikan, pemutaran video profil kedua fakultas dipaparkan sebagai bagian dari pengenalan fakultas masing-masing. Dilanjutkan penandatanganan kerja sama simbolis untuk Memorandum of Agreement antara Faculty of Liberal Arts Thammasat University dengan Fakultas Ilmu Budaya UGM. Setelah sesi penandatanganan kerja sama berakhir dengan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi santai yang sekaligus menandai ditutupnya acara.

Pada Kamis, 30 Mei 2024, Fakultas Ilmu Budaya UGM menerima kunjungan dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Ruang Sidang Pimpinan 1 , Gedung Prof. Dr. R.M.Ng. Poerbatjaraka (Gedung C), FIB UGM. Kunjungan ini menghadirkan sejumlah perwakilan dari UiTM Cawangan Pahang, yang dipimpin oleh Prof. Madya Dr. Kamisah Binti Ariffin (S.A.P.) dan disambut oleh Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., didampingi Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Mimi Savitri, M.A., Kepala Departemen Bahasa dan Sastra, Dr. Sudibyo, M.Hum., beserta jajaran FIB UGM lainnya. Pertemuan yang dimulai pagi hari pukul 08.00 WIB ini merupakan bagian dari kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya UGM melalui Program Studi Magister Linguistik FIB UGM dengan UiTM Cawangan Pahang dalam lingkup akademik dan pengajaran bagi civitas akademika untuk program workshop Strategies for High-Impact Publication: Effective Academic Writing Workshop.

Dalam diskusi pada kunjungan, kedua belah pihak berharap penandatangan kerja sama ini dapat menjadi awalan baru untuk bentuk kerja sama berikutnya dalam pengembangan akademik serta pengajaran yang bermanfaat bagi civitas akademika kedua universitas. Penandatanganan kerja sama ini juga diharapkan mampu membawa perubahan positif yang signifikan yang menjawab tantangan akademis bagi civitas akademika agar dapat menghasilkan karya-karya tulis yang mendorong inovasi.

Ikatan Mahasiswa Kajian Budaya Timur Tengah UGM (IMABTA UGM) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) berkolaborasi dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan “Pekan Budaya Timur Tengah” yang mengusung tema Global Synergy for Empowering Impact. Rangkaian kegiatan ini dibuka dengan acara “IMABTA Menyapa” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juni 2024 secara hybrid dengan topik “Merangkai Jalinan Edukasi antara Mahasiswa Timur Tengah dan Indonesia”. Acara IMABTA Menyapa dihadiri oleh Ketua Departemen Antarbudaya, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., Sekretaris Departemen Antarbudaya UGM, Dr. Mahmudah, M.Hum. Koordinator PPIDK Timgtengka, Siti Amaliah, Lc., serta perwakilan mahasiswa Indonesia di negara-negara Timur Tengah, diantaranya: Mesir, Libya, UEA, Arab Saudi, Yordania, Oman, Yaman, Tunisia, Maroko, dan Afrika Selatan.

Dalam sambutannya, Prof Sangidu mengatakan bahwa KBTT UGM terbuka untuk para lulusan sarjana di Timur Tengah dikarenakan mata kuliah yang ditawarkan relevan dengan bidang studi yang dipelajari di Timur Tengah. Guru Besar Sastra Arab ini juga memberikan pesan bahwa kegiatan IMABTA Menyapa merupakan awal yang baik untuk memulai kolaborasi antara mahasiswa KBTT UGM dan PPIDK Timtengka. Kerjasama ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam meningkatkan minat studi Timur Tengah, serta menginisiasi kolaborasi penelitian mahasiswa baik dalam bidang Bahasa, Sastra, dan Budaya. Kedepannya, diharapkan kedua belah pihak dapat bersinergi dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.