Yogyakarta, 21 November 2025 – Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, kembali mencatatkan prestasi di tingkat internasional. Pada pemeringkatan QS World University Rankings by Subject 2025, Prodi Antropologi berhasil menempati posisi 101–170 dunia, sekaligus menjadi yang terbaik di Indonesia, mengungguli berbagai perguruan tinggi lain di bidang serupa.
Capaian ini juga menandai tiga tahun berturut-turut Prodi Antropologi UGM masuk dalam jajaran 100 besar terbaik dunia, sebuah konsistensi yang menggambarkan mutu akademik dan kontribusi keilmuan yang dihasilkan oleh sivitas akademika.
Pada tahun sebelumnya, Prodi Antropologi berada pada rentang 51–110 dunia. Evaluasi menyeluruh sedang dilakukan untuk mengidentifikasi indikator-indikator pemeringkatan yang belum optimal. Atmosfer akademik di Prodi Antropologi memiliki semangat solidaritas yang kuat sehingga setiap pihak dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja akademik.
Salah satu indikator yang menjadi perhatian adalah sitasi publikasi, yang dinilai belum tercatat secara maksimal. Beberapa publikasi dosen tidak muncul dalam sistem penghitungan sitasi. Meski begitu, indikator kerja sama justru menunjukkan progres positif, dengan 15 kolaborasi internasional serta 10 kerja sama dalam negeri yang berhasil dijalin. Selain itu, prodi juga berkomitmen memperkuat pelacakan alumni, meningkatkan publikasi ilmiah berupa buku dan artikel, serta mendukung dosen dalam pengembangan karier hingga mencapai tingkat guru besar.
Sebagai bagian dari kontribusi menuju keberlanjutan global, pencapaian ini sejalan dengan upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek peningkatan kualitas pendidikan, penguatan riset dan publikasi ilmiah, serta kolaborasi internasional yang memperkuat ekosistem akademik berkelanjutan. Prodi Antropologi UGM berkomitmen untuk terus mengembangkan mutu pendidikan dan penelitian agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, ilmu pengetahuan, dan dunia akademik internasional.
[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]





