
Yogyakarta, 22/5/25 ― Pada Senin (28/04) beberapa dosen Antropologi, Sejarah, Pariwisata dan Sastra Prancis FIB UGM yang tergabung dalam program riset ‘Non-Western Migration Regimes in a Global Perspective’ (MARS) melangsungkan workshop tengah program bertempat di Ruang Baca Departemen Antropologi. Program riset ini dipimpin oleh Pujo Semedi mendapat pendanaan dari European Commission dengan melibatkan konsorsium peneliti dari sejumlah universitas di Eropa, Asia Tengah, dan Asia Tenggara (diwakili oleh UGM) mengemban misi untuk memberi tempat para peneliti Dunia Selatan (Global South) untuk ikut andil dalam diskursus migrasi global. Selain Pujo Semedi, beberapa dosen ikut andil dalam program ini seperti, Heddy Shri Ahimsa-Putra; Bambang Purwanto; Agung Wicaksono; Arifah Arum Candra Hayuningsih; Agus Indiyanto; Realisa D. Masardi; dan Runavia Mulyasari. Workshop berlangsung selama kurang lebih tiga jam, turut diikuti oleh beberapa mahasiswa magister antropologi.
Hasil riset tim peneliti yang disampaikan dalam workshop menyinggung isu migrasi di Dunia Selatan terutama kawasan Indonesia saling terkait dengan isu sosial, politik, dan ekonomi. Mengambil studi kasus migrasi internal (transmigrasi, tenaga kerja, pemekaran wilayah) dan interlokal (diaspora Indonesia di Eropa dan diaspora Jawa di Kaledonia Baru) menunjukkan isu migrasi sebagai fenomena yang kompleks dan menjadi kesempatan baru bagi ilmu sosial-budaya untuk ikut andil didalamnya. Mengakhiri workshop, Pujo Semedi menuturkan beberapa anggota peneliti pada semester depan diharapkan dapat memulai residensi ke beberapa universitas yang tergabung dalam konsorsium dengan harapan menghasilkan tulisan final dari hasil riset program MARS.
[S1 Antropologi Budaya, Okky Chandra Baskoro]