Yogyakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Sudah memasuki hampir satu bulan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 ditutup, namun kenangan dan dampak bagi atlet-atlet nasional masih dirasakan. Dari sejumlah atlet nasional yang mewakili daerah masing-masing, salah satu atlet kickboxing kategori putri yang juga merupakan mahasiswi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM, mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Devi Ayu Lidyana, akrab disapa Devi, adalah mahasiswi Sastra Inggris Angkatan 2020 Fakultas Ilmu Budaya UGM yang berhasil mencetak prestasi juara Perunggu Kickboxing di PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024.
Sebelumnya, Devi merupakan salah satu insan berprestasi Fakultas Ilmu Budaya UGM 2024. Hal ini tidak lepas dari segudang prestasi yang pernah ia raih seputar pencak silat dan kickboxing selama kurun waktu empat tahun terakhir. PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 merupakan momen pertama kali Devi bertanding pada cabang olahraga kickboxing, yaitu seni bela diri yang memadukan gerakan bela diri menendang dan meninju. Meskipun baru pertama kali, proses seleksi yang ditempuhnya sangat ketat dengan melalui serangkaian tahapan seperti seleksi di tingkat provinsi dan seleksi pra-PON bagi juara satu dan tiga pada tahapan seleksi ini.
“Perjuangan ini penuh tantangan karena harus membagi waktu perkuliahan dan latihan. PON menjadi kesempatan berharga bagi saya untuk menguji kemampuan dan menghadapi para atlet terbaik dari seluruh Indonesia.” Ujar Devi menceritakan tantangan proses seleksi yang harus ia seimbangkan dengan waktu perkuliahan.
Mengikuti PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 tidak hanya membuka kesempatan baru bagi pengalaman bagi atlet kickboxing ini, namun menjadi momen berharga bagi Devi untuk bertemu berbagai atlet dari latar belakang provinsi berbeda-beda. “Pengalaman paling berkesan selama PON 2024 adalah kesempatan bertemu dengan teman-teman dari berbagai provinsi. Selain menambah relasi, saya juga belajar banyak dari semangat dan tekad mereka. Selain itu, dukungan dari pelatih dan tim sangat berharga. Mereka selalu membantu saya menyiapkan segala kebutuhan, baik sebelum maupun saat pertandingan. Solidaritas dan kerja sama yang terjalin antara atlet, pelatih, dan tim menjadi momen yang sangat menyentuh, dan membuat saya semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik di lapangan.”
Prestasi olahraga Devi dalam cabang olahraga kickboxing bermula ketika ia aktif di kegiatan pencak silat. Awalnya, Devi masih membagi waktu antara latihan pencak silat dan kickboxing dengan berlatih pencak silat di sore hari dan latihan kickboxing di malam hari. Devi juga mengikuti seni bela diri Muay Thai yang memadukan gerakan tinju dan tendangan. Kesempatan pertama untuk berkompetisi dalam cabang olahraga kickboxing tiba ketika ia mengikuti seleksi eksebisi Pekan Olahraga (Porda) untuk cabang kickboxing dan berhasil meraih juara satu. Keberhasilan Devi tersebut mendorongnya untuk mendalami kickboxing hingga akhirnya berhasil berpretasi di berbagai kejuaraan.
Sebagai mahasiswa jalur PBUB (Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi), mahasiswa dituntut untuk terus berprestasi dalam waktu dua tahun pertama. Devi berpesan kepada calon mahasiswa yang ingin atau telah lolos pada jalur ini untuk memanfaatkan momen dengan sebaik-baiknya. “Jangan ragu untuk bermimpi besar, tetap semangat, dan disiplin dalam menjalani setiap proses.” Pesan Devi.