Sebagai bagian dari rangkaian Pertemuan Ilmiah Nasional Bahasa Arab (PINBA) XV yang berlangsung pada 6–8 Agustus 2025, Jurnal Middle Eastern Culture and Religious Issues (MECRI) yang dikelola oleh Program Studi Magister Kajian Budaya dan Timur Tengah (KBTT) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Kajian Bahasa Arab (PPJKBA). Penandatanganan berlangsung di Aula Ibn Rusyd, Universitas Darunnajah, Jakarta Selatan, dan diwakili oleh Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A., selaku pengelola utama MECRI.
MECRI saat ini telah meraih akreditasi Sinta 4 serta berhasil menembus indeksasi internasional EBSCO. Pencapaian ini mencerminkan dedikasi berkelanjutan dalam menjadikan MECRI sebagai wadah akademik bereputasi di bidang kajian budaya, multi-etnisitas, dan khazanah keagamaan di Timur Tengah. Namun, tantangan ke depan adalah meningkatkan peringkat akreditasi menuju Sinta 2 bahkan Sinta 1, serta mewujudkan target indeksasi Scopus. Untuk mencapai cita-cita tersebut, diperlukan penguatan kualitas tata kelola jurnal, konsistensi publikasi yang memenuhi standar internasional, serta perluasan jejaring kolaborasi dengan mitra strategis, baik di tingkat nasional maupun global.
Keberadaan jurnal bereputasi internasional memiliki urgensi strategis bagi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Selain menjadi instrumen penting dalam memperkuat reputasi akademik dan pemeringkatan universitas, jurnal bereputasi juga berperan sebagai pintu masuk kolaborasi riset lintas negara, sarana publikasi hasil penelitian sivitas akademika, serta bukti komitmen FIB dalam berkontribusi pada perkembangan ilmu humaniora di tingkat global. Bagi UGM, keberhasilan menaikkan akreditasi jurnal hingga indeksasi internasional berarti penguatan portofolio penelitian, peningkatan visibilitas dalam jaringan akademik dunia, dan penambahan prestasi yang mendukung posisi UGM sebagai universitas riset berkelas dunia.
PPJKBA memiliki rekam jejak panjang dalam mendampingi jurnal menuju akreditasi nasional dan internasional. Pengalaman organisasinya mencakup pelatihan pengelolaan editorial, peningkatan mutu penyuntingan naskah, hingga fasilitasi jejaring mitra reviewer dan penulis internasional. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi MECRI untuk memperkuat kualitas manajemen, memperluas visibilitas, dan meningkatkan reputasi akademiknya di tingkat global.
Penandatanganan MoU ini juga menjadi langkah strategis yang selaras dengan misi Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam mengokohkan posisi sebagai pusat kajian humaniora yang unggul dan bereputasi internasional. Dukungan kelembagaan dari FIB UGM akan menjadi pendorong penting agar sinergi antara MECRI dan PPJKBA dapat berjalan optimal, menghasilkan publikasi ilmiah yang berkualitas tinggi, serta berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kajian Timur Tengah.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, MECRI optimis dapat memperluas cakupan kajian, menguatkan kualitas naskah yang diterbitkan, dan menjalin konektivitas dengan para akademisi lintas negara. Kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan mutu jurnal, tetapi juga menjadi wahana pengembangan kapasitas pengelola dan penulis di lingkungan Prodi Magister KBTT dan FIB UGM secara keseluruhan.
Penulis: Amanda Jesisca
