
Yogyakarta, 15 September 2025 – Program Studi Sastra Inggris kembali menggelar kegiatan inspiratif bertajuk Early Career Navigation: Aligning Your College Goals with Your Dreams. Kegiatan ini menghadirkan Indra Pradipa Yudha, atau yang lebih dikenal dengan Andrew Yudha, seorang alumni sekaligus CEO dan founder Discovery English serta Speakhub.id. Ia juga dikenal sebagai pengajar bahasa Inggris, edupreneur, dan content creator. Seminar ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan mengenai bagaimana memanfaatkan masa studi di perguruan tinggi sebagai bekal menuju kesuksesan karier di masa depan.
Dalam sesi ini, Andrew Yudha memaparkan perjalanan pribadi dan profesionalnya. Ia menekankan bahwa kesuksesan bukan ditentukan oleh cepat atau lambatnya proses belajar, melainkan oleh konsistensi untuk tidak menyerah dalam proses tersebut. Andrew juga mengajak mahasiswa untuk memulai dengan pertanyaan mendasar: “Why?”.
Diskusi berkembang pada berbagai alasan memilih studi Sastra Inggris, mulai dari keinginan melanjutkan studi, menjadi pengajar, meningkatkan keterampilan bahasa Inggris, hingga membuka peluang karir yang lebih luas, membangun jaringan, memperoleh pengalaman internasional, dan menikmati bidang yang dipelajari. Tidak hanya itu, Andrew juga memperkenalkan kerangka praktis untuk perencanaan hidup dan karier. Ia memaparkan konsep Wheel of Lyfe yang membagi kehidupan ke dalam tiga aspek penting: Relationship, Health, dan Wealth. Perspektif holistik ini mendorong mahasiswa untuk menyeimbangkan seluruh aspek kehidupannya, tidak hanya fokus pada ambisi profesional.
Konsep lain yang menarik adalah menemukan sweetspot dalam peluang bisnis. Menurut Andrew, sweetspot terletak pada irisan tiga hal: topik yang diminati, bidang yang dibutuhkan orang, dan pasar yang memiliki ukuran memadai. Berbagai contoh ide bisnis berbasis passion juga disampaikan, mulai dari bahasa Inggris, produktivitas, investasi, fesyen, hingga pengembangan diri.Antusiasme mahasiswa terlihat jelas sepanjang kegiatan. Diskusi interaktif berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan yang diajukan kepada pemateri. Andrew juga menekankan pentingnya belajar dari mentor, baik yang berbayar maupun yang tersedia secara gratis.
Program Studi Sastra Inggris berharap seminar ini dapat menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk menyelaraskan tujuan akademik dengan cita-cita karier mereka, serta menjadi peta jalan yang lebih jelas dalam menapaki masa depan.
[Sastra Inggris, Rifqi Wahyu Ilham Kurniawan]