
Yogyakarta, 24 April 2025 – Sebuah pertemuan kerja sama berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Pertemuan ini diadakan di Ruang Sidang 1 Gedung C, di mana tiga perwakilan dari Oberlin College bergabung dengan dua wakil dekan Fakultas Ilmu Budaya, serta beberapa dosen sastra Inggris dan anggota fakultas lainnya. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan global dan mengeksplorasi peluang untuk pertukaran informasi aktivitas mahasiswa yang dapat dilakukan secara daring.
Pertemuan dimulai dengan sambutan dari para wakil dekan, yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan pengalaman pendidikan. Mereka menyoroti bagaimana kemitraan semacam itu sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendorong pendidikan berkualitas dan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Perwakilan dari Oberlin College mempresentasikan visi mereka untuk kerja sama ini, dengan fokus pada potensi pertukaran mahasiswa secara daring. Mereka membahas berbagai platform dan alat yang dapat memfasilitasi pertukaran ini, memungkinkan mahasiswa dari kedua institusi untuk berbagi pengalaman akademis dan wawasan budaya. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih saling terhubung, melampaui batasan geografis. Diskusi juga membahas apa saja kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pertukaran daring. Anggota fakultas dari UGM menyebutkan berbagai kegiatan terutama yang berkaitan dengan muatan lokal.
Selain pertukaran akademis, para perwakilan juga membahas pentingnya pertukaran budaya. Mereka menyadari bahwa memahami budaya yang berbeda sangat penting di dunia yang semakin terhubung saat ini. Rencana dibuat untuk mengintegrasikan kegiatan budaya ke dalam program pertukaran daring, memungkinkan mahasiswa untuk memamerkan tradisi mereka dan belajar satu sama lain.
Secara ringkas, pertemuan kerja sama antara Oberlin College dan Fakultas Ilmu Budaya UGM menandai langkah signifikan menuju peningkatan kemitraan global dalam pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi untuk pertukaran daring, kedua institusi bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa yang melampaui batasan. Inisiatif ini tidak hanya sejalan dengan SDGs tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk berhasil di dunia yang semakin saling terhubung.
[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]