
Yogyakarta, 19 Juni 2025 – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengembangkan area hijau kampus melalui penanaman tanaman hemat air. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menciptakan lingkungan yang asri, sehat, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Tanaman yang dipilih adalah jenis yang tidak memerlukan banyak perawatan dan tetap tumbuh baik meski dengan keterbatasan air. Beberapa contohnya antara lain kamboja jepang (Adenium obesum), lidah mertua (Sansevieria), kaktus, agave, bougenville, dan palem hias. Tanaman-tanaman ini memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi panas dan kering, serta tetap memberikan nilai estetika dan kenyamanan di lingkungan kampus.
Melalui pemilihan tanaman hemat air, FIB UGM ingin menunjukkan bahwa penghijauan kampus tidak selalu harus bergantung pada sumber daya yang besar. Justru dengan efisiensi dan kesadaran lingkungan, kita bisa berkontribusi nyata pada keberlanjutan.
Program ini sejalan dengan beberapa poin SDGs, antara lain:
- SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak melalui penghematan penggunaan air dalam pemeliharaan tanaman.
- SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dengan menciptakan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan.
- SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim dengan menghadirkan vegetasi yang mampu menyerap karbon dan menjaga kualitas udara.
- SDG 15: Ekosistem Daratan melalui konservasi tanaman yang adaptif dan ramah lingkungan.
Dengan langkah ini, FIB UGM berharap dapat menjadi contoh nyata bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas bahwa inovasi sederhana seperti pemilihan jenis tanaman bisa membawa dampak positif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan