
Yogyakarta, 10/3/2025 – Departemen Antropologi kembali menghadirkan kesempatan istimewa bagi mahasiswanya dengan membuka kelas bersama Professor Emeritus Sabine Troeger dari Universitas Bonn. Kali ini, Professor Sabine menawarkan dua kelas baru, yakni “Healthy Environment in the Era of Anthropocene: Human-Nature Relation, When Humans Have Become the Dominant Force Shaping Earth’s Bio-Physical Composition and Processes” dan “The Good Tourist—Images and Interpretation on the Side of the Visited Agents, Communities, and Individuals in Jogja Environments.”
Seperti perkuliahan terdahulu, kuliah ini menggunakan sistem blok dengan jadwal bergantian antara dua kelas tersebut. Kelas ini berlangsung dari Februari hingga April, diikuti oleh mahasiswa sarjana dan pascasarjana Antropologi. Tidak hanya fokus pada teori, perkuliahan ini juga menawarkan pengalaman praktis di lapangan selama empat hari, di mana mahasiswa akan mempraktikkan metode PRA (Participatory, Reflection, and Action) secara langsung.
Pada paruh pertama perkuliahan, mahasiswa akan diajak untuk mendalami metode PRA dan memahami teori habitus Bourdieu yang menjadi landasan penting dalam praktik pemberdayaan masyarakat. Sesi-sesi kelas dirancang interaktif, dengan Professor Sabine yang tak henti mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam diskusi dan berbagi pandangan mereka.
Memasuki paruh kedua, suasana semakin hidup. Mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga pergi langsung ke lapangan. Selama empat hari penuh, mereka akan berinteraksi dengan masyarakat, melihat langsung dinamika sosial, dan mencoba menerapkan metode PRA dalam konteks nyata. Pengalaman ini bukan hanya memperdalam pemahaman mereka, tetapi juga memberikan ruang refleksi mengenai bagaimana teori dan praktik dapat bersinergi dalam membangun pemberdayaan yang berkelanjutan.
Kelas ini tidak sekadar menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah untuk memperluas perspektif dan wadah untuk berefleksi. Dengan kombinasi antara teori, praktik, dan pendekatan humanis, kuliah ini menjadi momen berharga bagi setiap peserta.
[Humas S1 Antropologi Budaya, Daiva Keefe Kalimasadha]