Yogyakarta, Sabtu, 2 November 2024. Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea menyelenggarakan kegiatan bertajuk, “Women’s Film Festival: The Voices from South Korea and Indonesia” sebagai salah satu rangkaian Korean Day ke-19 pada 2 November dan 3 November. Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami isuseputar karier perempuan melalui film-film yang disutradarai oleh perempuan dari kedua negara. Baik Indonesia dan Korea Selatan, memiliki banyak persamaan dalam isu ini, termasuk kesempatan perempuan untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan politik. Tantangan budaya khas masih menjadi hambatan, seperti normalisasi beban ganda, diskriminasi, dan ancaman kekerasan. Kegiatan ini diadakan di Auditorium Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, dengan terbagi menjadi dua sesi pada hari pertama yang dimulai pada pagi hari dan siang hari.
Pada pagi hari, kegiatan dimulai dengan penayangan film Kim Ji-Yong: Born 1982, yang merupakan adaptasi dari novel karya Cho Nam-joo, mengikuti kehidupan Kim Ji-young, seorang wanita Korea Selatan biasa yang menghadapi tekanan dan bias gender yang meresap dalam masyarakat patriarkal. Kisah ini mendalami isu sensitif tentang perjuangan bertahap Ji-young dengan harapan-harapan masyarakat yang dibebankan pada perempuan, terutama dalam hal karier, keluarga, dan identitas. Para peserta menonton adaptasi novel karya Cho Nam-joo, pada penayangan film selama dua jam. Setelah sesi penayangan film, para peserta diberikan kesempatan bertanya berhadiah yang dipandu oleh moderator dan menghadirkan narasumber sutradara film Kim Ji-Yong: Born 1982, Kim Do Young, melalui Zoom.
Dalam sesi tanya jawab, berbagai peserta menanyakan sejumlah pertanyaan ke sutradara Kim Do Young, seperti tantangan dan kesulitan dalam pembuatan film, kontribusi film pada feminisme, kritik yang muncul, dan lain-lain. Para peserta kemudian mengakhiri sesi tanya jawab dengan foto bersama dengan Kim Do Young.