Makassar, Kamis, 23 Mei 2024. Dalam kegiatan Makassar International Writers Festival (MIWF), Dr.phil. Ramayda Akmal, S.S., M.A., dari Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menjadi narasumber untuk Workshop Menulis Kritik Sastra bersama Dewi Anggraeni, S.Hum., M.Hum., Ph.D., dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Melalui kesempatan ini, workshop membedah dan mendiskusikan dengan para peserta tentang bagaimana struktur penulisan kritik sastra yang baik dan argumentatif? Variabel apa sajakah yang dibutuhkan dalam penulisan kritik sastra? Bagaimana seorang kritikus sastra tidak saja mengomentari pilihan-pilihan estetis si penulis tapi juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya?
Para peserta akan diarahkan oleh panitia menuliskan dan mensubmisi ulasan/kritik karya sastra beberapa hari sebelum workshop dimulai. Hal ini dimaksudkan agar pada saat workshop, pemateri dan peserta bisa langsung membahas karya mereka, yang diharapkan dapat menjadi pemantik untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di atas. Sementara itu, workshop ini dipandu oleh dua narasumber dengan rincian informasi berikut:
Dewi Anggraeni
Dewi Anggraeni merupakan akademisi dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Ia juga Redaktur Pelaksana tengara.id—situs kritik sastra yang dikelola oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta periode 2024-2026. Karya tunggalnya adalah buku kritik sastra Berayun di Antara Keberpihakan dan Autokritik (Anagram, 2023).
Ramayda Akmal
Ramayda adalah dosen di Universitas Gadjah Mada. Novelnya Jatisaba memenangkan Lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010. Pada tahun 2017, novel keduanya, Tango & Sadimin menjadi Juara Kedua Lomba Penulisan Novel Internasional UNNES. Karya terbarunya Aliansi Monyet Putih diterbitkan pada tahun 2022.
Workshop ini berlangsung secara offline di Gedung E-I Fort Rotterdam Makassar; terbuka untuk umum dan gratis. Program ini berdurasi tiga jam dengan format berbasis diskusi, tanya-jawab bersama pembicara dan tanya-jawab dengan peserta. Adapun materi utama workshop terbagi menjadi tiga topik utama, yaitu:
- Perdebatan tentang kondisi kritik sastra di Indonesia kontemporer;
- Aspek dan karakteristik kritik sastra Indonesia kontemporer;
- Bagaimana cara menulis kritik sastra berdasarkan kondisi Indonesia kontemporer tersebut;
- Menawarkan satu jenis metode kritik sastra baru, yakni kritik sastra diskursif;
- Bersama-sama melatih kemampuan kritik sastra peserta dengan memberikan contoh karya sastra dan berbagai pendekatannya.