Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) menetapkan cacar monyet (Monkeypox) sebagai darurat kesehatan global. Penyakit yang pertama kali menular pada manusia pada tahun 1970 di Republik Kongo ini telah terdeteksi di Indonesia, dan hingga 17 Agustus 2024, tercatat 88 kasus terkonfirmasi (Rokom, 2024). Kejadian ini mengingatkan kita pada pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020.
Sejarah wabah penyakit sebenarnya bukan hal baru. Flu Asia (1957-1958), Flu Spanyol (1918-1920), dan The Black Death (1346-1353) (Kautsar, 2024), hanyalah sebagian contoh dari wabah besar yang pernah melanda dunia. Selain wabah besar, berbagai endemi kecil juga kerap terjadi di beberapa wilayah tertentu.
Ragam wabah pernyakit telah tercatat dalam naskah dan catatan tertulis. Taruna Dharma Jati, Muhammad Ibu Prarista, Zalsabila Purnama, & Zakariya Pamuji Aminullah (2022) dalam artikel ilmiah berjudul Lawe Wĕnang Singid: Benang Merah Kontinuitas Penanganan Pagĕblug dalam Perspektif Kesusastraan Jawa menerangkan bahwa kesusastraan tulis Jawa telah memuat informasi berupa jejak dan penanganan wabah secara fisik dan kosmologis dalam kesusastraan lisan dan tulis Jawa.
Beberapa naskah yang memuat informasi mengenai penanganan wabah penyakit secara fisik di antaranya adalah Naskah Ngelmu Kawarasan oleh Sardjita (1920), Naskah Lĕlĕmbut Kolerah oleh Samsimihardja (1914), dan Naskah Lĕlara Gudhig oleh Sardjita (1921). Naskah-naskah ini memberikan panduan tentang pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit yang pernah melanda masyarakat pada zamannya.
1. Naskah Ngelmu Kawarasan
Naskah Ngelmu Kawarasan memuat pengetahuan tentang penyakit seperti malaria, cacar, pes, dan tuberkulosis. Salah satu bagian dari naskah ini menjelaskan cara penanggulangan wabah pes:
[…] Rekadaya kangge nanggulangi pes, botĕn wontĕn malih kajawi tikus-tikus punika kĕdah dipuntumpĕs. Griya-griya ingkang kĕrĕp dipunrĕsiki. Sarta sampun nyimpĕni sisa tedha
“Upaya penanggulangan pes, tiada lagi selain menumpas tikus-tikus, rumah-rumah sering dibersihkan, serta jangan menyimpan sisa makanan.”
Panduan ini menunjukkan pentingnya kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit menular seperti pes, yang ditularkan oleh tikus.
2. Naskah Lĕlĕmbut Kolerah
Naskah Lĕlĕmbut Kolerah berfokus pada cara-cara menghindari penyakit kolera. Berikut adalah salah satu isi naskah tersebut:
[…] Prentah nagara dikon ngombe banyu bening wedang ora kĕna mamangan kang ora matĕng, ora kalawan diratĕngi adus ing bangawan.
“Perintah negara menyuruh minum air putih yang telah dimasak, tidak boleh makan makanan yang mentah, dan seringlah mandi di sungai.”
Di sini, terlihat penekanan pada konsumsi air matang dan kebersihan diri sebagai langkah pencegahan.
3. Naskah Lĕlara Gudhig
Naskah Lĕlara Gudhig Naskah ini menjelaskan mengenai cara pencegahan dan penyembuhan penyakit gudik (gudhig), yaitu penyakit kulit menular. Salah satu kutipan dari naskah ini menyebutkan:
[…] Supaya wong sing wis waras iku ora kumat maneh. Yen panyegahe lalara gudhig iku arĕp ditindakake supaya wong-wong bumi liya-liyane padha bisa milu. Dheweke kudu dipĕrdi rĕsikan, yaiku: ngrĕksa rĕsiking kulite ing panggonan-panggonan sing pĕrlu. Sedhiyan banyu adus kudu dibecikake. Sarta kudu ambudidaya supaya rĕgane sabun dimurah bangĕt, nganti wong miskin padha kelar sabunan. Wong-wong mau ditĕrangake sing tĕmĕnan, yen ora mung awake bae sing mesthi rĕsikan nanging sandhangan lan paturone uga mangkonoa. […]
“Agar orang yang sudah sehat dari penyakit gudik tidak kambuh lagi, pencegahan penyakit gudik baiknya dilakukan supaya orang-orang daerah lain bisa saling mengikuti. Mereka harus dibiasakan hidup bersih, menjaga kebersihan kulit dan tempat-tempat yang dirasa perlu. Menyediakan air yang baik untuk mandi, serta harus mengusahakan agar harga sabun dimurahkan hingga orang miskin dapat memakai sabun. Orang-orang tersebut dijelaskan dengan sungguh-sungguh, bahwasannya tidak hanya diri yang harusbersih tetapi juga pakaian dan tempat tidur juga demikian. […]”
Pesan ini menyoroti pentingnya kebersihan pribadi dengan akses terhadap alat kebersihan, seperti sabun, serta memastikan pakaian dan tempat tidurnya bersih, untuk mencegah penyakit kulit.
Penjelasan di atas hanyalah sedikit dari beragam penjelasan mengenai pencegahan wabah dalam kesusastraan Jawa. Meskipun dapat dikatakan sebagai barang yang lawas, namun prinsip-prinsip yang termuat masih relevan hingga kini, terutama dalam konteks pencegahan wabah penyakit yang menular melalui lingkungan tidak bersih.
Penggalian lebih lanjut terhadap naskah-naskah Jawa kuno adalah langkah penting untuk memperluas wawasan kita tentang sejarah kesehatan dan pengobatan di Indonesia. Kolaborasi antara akademisi, ahli filologi, dan praktisi kesehatan dapat membantu mengembangkan pengetahuan yang tercatat dalam naskah-naskah tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Bestari, N.P. (2022, 24 Juli). Sejarah Perjalanan Cacar Monyet dari Afrika sampai Mendunia. Cnbcindonesia.com. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20220724153248-4-358100/sejarah-perjalanan-cacar-monyet-dari-afrika-sampai-mendunia.
Jati, T.D., Prarista, M.I., Purnama, Z. & Aminullah, Z.P. (2022). Lawe Wĕnang Singid: Benang Merah Kontinuitas Penanganan Pagĕblug dalam Perspektif Kesusastraan Jawa. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 13(01), 95-112, dari https://doi.org/10.37014/jumantara.v13i1.2847.
Rokom. (2024, 18 Agustus). 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia, Seksual Sesama Jenis jadi Salah Satu Penyebab. Sehatnegeriku.kemkes.go.id., Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1546252/88-kasus-konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/.
DAFTAR GAMBAR
Cebu.fkkmk.ugm.ac.id. (2020, 19 Agustus). CE&BU Bersama PKMK dan Cochrane Indonesia Menyelenggarakan Webinar Mengenai Bukti Ilmiah tentang Penanganan Wabah Pandemik COVID-19. Dikutip pada https://cebu.fkkmk.ugm.ac.id/2020/08/19/cebu-bersama-pkmk-dan-cochrane-indonesia-menyelenggarakan-webinar-mengenai-bukti-ilmiah-tentang-penanganan-wabah-pandemik-covid-19/.
Penulis : Haryo Untoro
Penyunting: Humas FIB