Makassar, Jumat, 24 Mei 2024. Dalam kegiatan Makassar International Writers Festival (MIWF), Dr.phil. Ramayda Akmal, S.S., M.A., dari Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menjadi narasumber Peluncuran & Diskusi Buku At the Circus karya Nukila Amal, bersama dengan penulis kontemporer buku tersebut, Nukila Amal, dan Zen Hae, penulis sastra. At the Circus: Short Fiction merupakan kumpulan fiksi pendek karya Nukila Amal yang diterjemahkan oleh Toni Pollard; diterbitkan oleh Yayasan Lontar pada tahun 2023. Sebagai salah satu pengarang terpenting Indonesia saat ini, prosa Nukila Amal lekat dengan kepengerajinan bahasanya yang di atas rata-rata–dalam bahasa Indonesia.
Pertanyaan utama yang akan memantik diskusi ini adalah bagaimana keindahan bahasa itu kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris? Apakah kekuatan bahasa dapat diterjemahkan persis? Apakah mungkin terjadi pergeseran? Memperbincangkan proses kreatif Nukila Amal untuk kumpulan fiksi pendek tersebut sendiri sudah sangat menarik, ditambah dengan proses penerjemahannya, diskusi ini menjadi salah satu yang dianggap signifikan dalam rangkaian MIWF 2024 ini. Diskusi akan berfokus pada seberapa jauh, penulis dan penerjemah melakukan kompromi terhadap teks dan konteks dalam proses penerjemahan kumpulan cerita ini. Lebih jauh, forum ini merupakan ruang aman dan suportif bagi siapa saja yang hadir, baik luring ataupun daring.
Panel yang berlangsung hibrid ini dilaksanakan di Museum I Lagaligo; terbuka untuk umum dan gratis. Program ini berdurasi 2 jam dengan format berbasis diskusi, tanya-jawab bersama pembicara (1 jam–menyesuaikan dengan durasi total) dan tanya-jawab dengan peserta (30 menit–menyesuaikan dengan durasi total). Adapun tiga pembicara yang hadir dalam forum ini sebagai berikut.
Nukila Amal
Nukila Amal yang lahir di Ternate adalah salah satu penulis kontemporer Indonesia yang paling inovatif dan penulis kontemporer Indonesia yang paling inovatif dan imajinatif. Nukila menulis dalam bentuk prosa yang mendekati puisi, penuh dengan metafora, merujuk pada sastra dan seni dunia. Beberapa karyanya telah mendapat penghargaan dari berbagai pihak seperti Pusat bahasa, majalah Tempo dan harian Kompas. Novel pertamanya bahkan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan Italia.
Ramayda Akmal
Ramayda Akmal menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, dan gelar doktor di Asien-Afrika-Institut, Universität Hamburg. Ramayda adalah dosen di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Novelnya yang berjudul Jatisaba memenangkan Sayembara Penulisan Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010. Pada tahun 2017, novel keduanya, Tango & Sadimin menjadi Runner-Up dalam Lomba Menulis Novel Internasional UNNES. Karya terbarunya, Aliansi Monyet Putih, diterbitkan pada tahun 2022. Dia menulis beberapa buku akademik, termasuk Pahlawan dan Pecundang, Militer dalam Novel-Novel Indonesia (2014) dan Melawan Takdir, Subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Perburuan (2015).
Zen Hae
Zen Hae menulis cerpen, puisi, naskah lakon, esai dan kritik sastra dan teater. Buku terbarunya adalah omnibus Rahasia Kesaktian Raja Tua (Padrão Buku Abadi, 2022) dan himpunan esai Sembilan Lima Empat (JBS, 2021). Sebelumnya, kumpulan cerpen Rumah Kawin (KataKita, 2004), buku puisi Paus Merah Jambu (AKAR Indonesia, 2007) dan buku cerpen tigabahasa The Red Bowl and Other Stories (Lontar, 2015). Zen adalah ko-editor untuk dua jilid The Lontar Anthology of Indonesian Short Stories dan Antologi Cerpen Indonesia (Lontar, 2017) dan ko-editor untuk penerbitan BTW Book seri kedua yang diterbitkan oleh Yayasan Lontar menjelang London Book Fair 2019. Saat ini ia adalah kurator Gagasan di Komunitas Salihara dan redaktur jurnal “Kalam” daring. Juga, memperkuat keredaksian Lontar.