Yogyakarta, 8 Desember 2025 – Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (HMJ Kamastawa) dilaksanakan pada Minggu, 30 November 2025 di Ruang Auditorium Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Dalam Musyawarah Besar ini, dilaksanakan sidang laporan pertanggungjawaban kegiatan untuk kepengurusan tahun 2025, dilanjutkan sidang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dan ditutup dengan musyawarah pemilihan ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026.
Musyawarah Besar HMJ Kamastawa menjadi agenda wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menciptakan forum musyawarah mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Forum ini diciptakan sebagai wadah aspirasi, opini, dan keterbukaan HMJ Kamastawa sebagai anggota khusus organisasi di bawah Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Musyawarah Besar ini diikuti oleh peserta luring yang hadir dalam forum dan peserta daring melalui Google Meet.
Musyawarah Besar ini dibuka oleh Master of Ceremony (MC). Kemudian, terdapat sambutan oleh Ketua Umum HMJ Kamastawa periode 2025, Dwiyan Teguh Darmawan dan dilanjutkan sambutan oleh Ketua Prodi (Kaprodi) Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Dr. Daru Winarti, M.Hum. Setelah sambutan, dilangsungkan pemilihan pimpinan sidang I dan II dengan persetujuan peserta Musyawarah Besar. Pimpinan sidang I memulai Musyawarah Besar sesi pertama berupa sidang laporan pertanggungjawaban kegiatan untuk kepengurusan tahun 2025. Musyawarah Besar sesi pertama berjalan dengan baik dan cepat, sedikit evaluasi dan usulan dari peserta Musyawarah Besar membumbui sidang laporan tersebut.
sesi kedua ditandai dengan pergantian pimpinan sidang I kepada pimpinan sidang II. Sesi kedua merupakan sidang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) HMJ Kamastawa untuk kepengurusan periode 2026. Mayoritas peserta Musyawarah Besar sesi kedua secara aktif memperdebatkan poin-poin krusial dalam AD/ART yang memerlukan penyesuaian situasi dan kondisi. Keputusan sidang tersebut diambil melalui musyawarah, voting, dan persetujuan peserta Musyawarah Besar dengan suara yang bulat.
Sesi terakhir Musyawarah Besar HMJ Kamastawa merupakan pemilihan ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026. Pemilihan ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut.
- Pembacaan syarat ketua umum HMJ Kamastawa,
- Pengusungan calon ketua oleh peserta Musyawarah Besar yang hadir dalam forum,
- Pengecekan kelulusan syarat calon ketua umum,
- Penyampaian pernyataan pribadi oleh masing-masing calon ketua umum,
- Tanya jawab oleh peserta Musyawarah Besar yang hadir dalam forum terhadap calon ketua umum,
- Musyawarah pemilihan ketua umum,
- Pengumuman ketua umum terpilih, dan
- Sambutan ketua umum terpilih.
Kandidat calon ketua umum HMJ Kamastawa yang diusung oleh peserta Musyawarah Besar yaitu Wreksi Awinanggya Pinandhita, Bayu Seta Ardiansyah, Nurcholish Ramadhan, Inoora Putri Haliza, Muhammad Jundy Ashiddiqie, dan Zahra Nova Putri. Dalam tahap pengecekan kelulusan syarat calon ketua umum, kandidat Nurcholish Ramadhan gugur karena tidak memenuhi salah satu syarat calon ketua umum, yaitu tidak menjabat sebagai ketua dalam kepengurusan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Setelah melalui tahap musyawarah pemilihan ketua umum, dihasilkan suara yang bulat dengan terpilihnya Wreksi Awinanggya Pinandhita sebagai ketua umum HMJ Kamastawa periode 2026.
Wreksi Pinandhita menyatakan bahwa terpilihnya Wreksi sebagai ketua umum HMJ Kamastawa akan menjadi tantangan baru dan harus dijalankan sebaik mungkin sebagai amanah mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa kepada dirinya. Wreksi berharap agar kepengurusan yang akan Ia pimpin dalam periode satu tahun kedepan berjalan dengan lancar dan lebih baik dari periode sebelumnya dengan dukungan dari keluarga mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.
Musyawarah Besar HMJ Kamastawa secara langsung berkontribusi dalam pencapaian SDGs poin 4 Pendidikan Berkualitas yang mendukung dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan soft skills mahasiswa. Tak hanya itu, Musyawarah Besar tersebut juga mendukung pencapaian SDGs poin 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dengan mempraktikkan musyawarah besar sebagai forum tertinggi yang demokratis dan transparan. Terakhir, kegiatan tersebut juga sejalan dengan SDGs poin 17, yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hadirnya Musyawarah Besar HMJ Kamastawa juga merupakan bentuk komitmen mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam nguri-uri ‘melestarikan’ dan ngurip-urip ‘menyemarakkan’ kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaan Jawa.
[Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Maysa Putri Fatihah]
