Ikatan Mahasiswa Kajian Budaya Timur Tengah (IMABTA) UGM dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah (PPIDK Timtengka) telah melaksanakan prosesi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu malam, 31 Juli 2024 pukul 20.30 – 22.30 WIB di Kantor Omega Education Group, Senopati, Jakarta Selatan. Penandatanganan nota kesepahaman ini dihadiri oleh perwakilan dari kedua organisasi. Dari pihak IMABTA UGM, penandatanganan diwakilkan oleh Farhan Azis Wildani selaku Wakil Ketua IMABTA UGM dan Aisya Dianmar Adzani selaku Sekretaris. Sementara dari pihak PPIDK Timtengka, penandatanganan diwakilkan oleh Siti Amaliah selaku Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika. Turut hadir mendampingi dan terlibat aktif di dalamnya perwakilan dari beberapa Perhimpunan Pelajar Indonesia yang berada di bawah naungan PPIDK Timtengka. Di antara Perhimpunan Pelajar Indonesia yang hadir dalam acara tersebut, yaitu PPI Oman yang diwakilkan oleh Fu’ad Alfikr serta dua tokoh yang menjadi Duta Timtengka, yaitu Tubagus Muhammad (PPI Suriah) dan Hanifah Khairiyah (PPMI Mesir). Lebih lanjut, hadir pula Imran Zarkasyi, Rifqy Ramdhani, dan Imada Hanimul Haq dari PPMI Mesir yang turut terlibat aktif dalam forum diskusi perencanaan realisasi kegiatan kolaborasi ke depan antara kedua belah pihak usai prosesi sakral ini digelar.
Penandatanganan MoU antara IMABTA UGM dan PPIDK Timtengka ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam membangun hubungan kerja sama antara kedua belah pihak dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, kerjasama yang dibangun juga bertujuan untuk memperkuat relasi akademik dan memperkukuh tali silaturahmi antar mahasiswa. Adapun bentuk kerja sama yang telah disepakati meliputi penyampaian informasi terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang bersinggungan antara kedua belah pihak serta rencana pelaksanaan kegiatan bersama. Dalam hal ini, IMABTA UGM dan PPIDK Timtengka berkomitmen untuk meneruskan kolaborasi agenda “Pekan Budaya Timur Tengah” yang akan dilaksanakan secara rutin satu kali dalam satu tahun. Selain itu, kedua belah pihak juga berkomitmen untuk membuka peluang kolaborasi penelitian antar mahasiswa dan publikasi ilmiah pada Jurnal Middle Eastern Culture & Religion Issues (MECRI). Koordinator PPIDK Timtengka, Siti Amaliah, mengatakan bahwa Timur Tengah merupakan wilayah yang sangat luas dan terbuka untuk terus dikaji dinamika dan kebudayaannya. Ke depannya, kerjasama internasional dan komitmen kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi titik permulaan positif bagi kedua belah pihak.