Universitas telah menetapkan periode UTS pada tanggal 1 – 26 April 2024 di mana para dosen memiliki wewenang untuk menyelenggarakan ujian. Mahasiswa Magister Linguistik angkatan 2023 membagikan pengalaman mereka dalam mengikuti ujian ini.
“Saya mengambil tujuh kelas dan saya harus mengumpulkan tiga makalah untuk UTS ini,” ujar Tata dan Ilham, mahasiswa Magister Linguistik yang mengambil bidang minat Linguistik Sosial. Dari kelompok Linguistik Deskriptif, Damai mengatakan bahwa ia harus mengumpulkan beberapa makalah dan mempresentasikan penelitiannya. Sama halnya dengan mahasiswa lainnya, Wanda yang memilih Translation sebagai bidang minatnya mengatakan bahwa ia harus mengumpulkan makalah yang mengulas beberapa jurnal dan membahas topik tertentu, menulis proposal tesis, dan mengikuti ujian praktik.
Para mahasiswa menyatakan bahwa persiapan untuk ujian tersebut cukup menantang. Mengumpulkan ide, topik, dan literatur untuk membuat makalah itu sulit dan melelahkan, tetapi tetap menyenangkan. “Saya tidak tahu apa yang harus saya tulis, tetapi berdiskusi dengan teman-teman sangat membantu saya untuk menemukan pencerahan dalam membuat karya saya,” kata Ilham dengan bangga.
“Ini adalah UTS kedua saya dan saya mendapatkan pengalaman (dari semester sebelumnya) yang membuat saya lebih siap. Tapi tetap saja, itu menegangkan karena saya adalah orang yang suka deadline,” ujar Damai sambil tertawa.
Dalam menyusun makalah, para mahasiswa memiliki beberapa strategi seperti membuat tenggat waktu sendiri untuk mengumpulkan data dan menulis setiap bagian dari makalah. Terlepas dari semua kerumitan yang ada, menurut Tata dan Damai, UTS kali ini akan menjadi pengalaman yang berbeda karena mereka akan mengikuti kuliah lapangan untuk mata kuliah Antropologi Linguistik dan Dialektologi di mana mereka harus mengumpulkan data dengan cara mewawancarai dan mengobservasi sekelompok orang sebagai bagian dari UTS.
Ujian tengah semester akhirnya berakhir. Para mahasiswa berharap bahwa mereka akan mendapatkan nilai yang baik. “Ini bukan hanya tentang nilai yang bagus, tetapi saya berharap saya dapat memahami semua materi dan hal-hal yang saya baca dan pelajari dengan baik. Itu lebih penting daripada hanya mendapatkan nilai yang bagus tanpa mengetahui esensi dan menguasai pelajaran,” pungkas Ilham.