Pada Rabu, 1 Mei 2024, Dosen Departemen Sejarah, Nur Aini Setiawati, Ph.D, berkesempatan menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Budaya: Karakteristik Budaya Organisasi ‘Aisyiyah, yang diselenggarakan oleh Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Pusat Aisyiyah di Kantor Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta. Sebagai narasumber, Ibu Nur Aini Setiawati, Ph.D memberikan pemahaman tentang karakteristik budaya organisasi ‘Aisyiyah dari masa ke masa. Dalam sebuah organisasi apapun bentuknya selalu memiliki suatu ciri khas yangnmenjadi pedoman bertingkah laku bagi anggotanya. Hal itu dikenal sebagai budaya organisasi.
Organisasi besar dalam bentuk organisasi sosial perempuan seperti ‘Aisyiyah dengan keanggotaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai ke luar negeri tentu juga memiliki budaya organisasi yang kuat, sebab dengan kuatnya budaya organisasi, maka organisasi itu akan tetap bertahan di tengah gelombang perubahan jaman. Budaya organisasi pasti muncul bersamaan dengan keberadaan organisasi tersebut. Di awal perkembangannya budaya organisasi Aisyiyah belum ditulis. Akan tetapi, semakin berkembang organisasi maka budaya organisasi itu mengalami perubahan sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat. Selain itu, diperlukan juga sebuah budaya organisasi yang tertulis agar sosialisasi ke anggotanya dapat semakin intensif. Budaya Organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggotanya dari suatu organisasi yang membedakannya dari organisasi lain. Budaya Organisasi merupakan jiwa atau karakteristik kunci dari suatu organisasi. Budaya Organisasi dapat terbentuk dari visi dan harapan para pendahulunya serta cara-caranya mengelola organisasi yang terus dikembangkan oleh generasi bertikutnya.
‘Aisyiyah membutuhkan pedoman tingkah laku bagi anggotanya serta tuntunan organisasi bagi daerah, cabang dan rantingnya. Semuanya akan termuat dalam budaya organisasi yang tentunya berbeda isinya dibandingkan budaya organisasi manapun. Ada ciri khas ‘Aisyiyah yang tidak dimiliki oleh budaya organisasi manapun. Ciri khas ini bersifat unik. ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan berkemajuan perlu terus menerus menggali dan menajamkan budaya organisasi seperti apakah yang sesuai dengan roh organisasi. Cara yang bisa ditempuh adalah dengan penggalian kembali nilai-nilai budaya organisasi baik yang ada dalam ingatan pendahulu kita yang masih hidup maupun dengan menggali sumber sejarah yang ada.