SDGs 4: Quality Education | SDGs 5: Gender Equality
Yogyakarta, 8 Mei 2024 – Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Department of Behavioural Sciences, College of Art and Sciences, Michigan-Flint, USA, mengadakan kuliah umum bertajuk “Gender and Society in Indonesia.” Acara yang berlangsung pada Rabu, 8 Mei 2024, di Gedung Soegondo 709, Fakultas Ilmu Budaya UGM ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi.
Kuliah umum ini menghadirkan tiga pembicara utama yang berkompeten dalam isu gender. Mereka adalah Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL. M., Ph.D. dari Fakultas Hukum UGM, Dr. Novi Kurnia, M.Si., M.A. dari Departemen Ilmu Komunikasi UGM, dan Dr. Suzie Handajani, M.A. dari Departemen Antropologi UGM. Ketiga pembicara ini menyampaikan materi yang memperkaya pemahaman tentang gender dari berbagai perspektif: hukum, sosial, politik, dan budaya.
Sri Wiyanti Eddyono mengulas perubahan signifikan dalam undang-undang dan kebijakan di Indonesia terkait kesehatan reproduksi dan hak-hak seksual selama lima tahun terakhir, termasuk pernikahan anak, kekerasan seksual (termasuk kekerasan seksual dunia maya), abortus, kekerasan seksual di pendidikan tinggi, dan kekerasan seksual di tempat kerja. Ia menekankan perlunya evaluasi pada tiga tingkatan: hukum substantif, struktur hukum, dan budaya hukum. Dr. Novi Kurnia membahas tentang politik gender di Indonesia yang menciptakan ‘ruang terbatas’ bagi perempuan dan kaum queer di ruang publik, termasuk dalam film, serta menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab bersama dari pendidik, pemerintah, komunitas film, penonton, dan masyarakat untuk mendiskusikan isu-isu sensitif ini. Tanpa keberanian untuk menantang budaya patriarki-homofobik, keberagaman inklusif di Indonesia hanya akan menjadi impian. Sementara itu, Dr. Suzie Handajani menyampaikan perspektif antropologis mengenai dinamika gender dan seksualitas di Indonesia, dengan fokus pada konsep ibuism dan hijab di era Orde Baru, menjelaskan bagaimana sejarah dan budaya mempengaruhi pandangan dan praktik terkait gender di Indonesia.
Isu gender merupakan topik yang sangat relevan dan penting di Indonesia, terutama dalam konteks perkembangan sosial dan politik saat ini. Dengan menghadirkan perspektif multidisiplin, kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif kepada para mahasiswa mengenai kompleksitas isu gender di Indonesia. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mendorong diskusi yang kritis dan konstruktif, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keadilan gender di berbagai aspek kehidupan.
Kuliah umum “Gender and Society in Indonesia” tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga menjadi bagian dari upaya UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 5 dan 4. Poin 5, yang menekankan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, direfleksikan melalui diskusi tentang kebijakan dan praktik yang mempengaruhi hak-hak perempuan dan kelompok minoritas gender. Poin 4, yang menjamin pendidikan inklusif dan berkualitas, terwujud dalam penyediaan platform edukatif yang melibatkan perspektif akademis dan internasional. Melalui kegiatan ini, UGM berkomitmen membentuk generasi yang peka terhadap keadilan gender dan berkontribusi aktif dalam menciptakan dunia yang lebih setara.
Penulis : Afif Naufal Widiadi