SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Cultural diversity | SDGs 4: Education for sustainability | SDGs 4: Education in developing | SDG 8: Decent work and economic growth | SDG 9: Industry innovation and infrastructure | SDGs 9: Affordable access | SDGs 9: Cooperation | SDG 10: Reduced inequality | SDGs 10: Culture | SDG 11: Sustainable cities and communities | SDGs 11: Community | SDG 16: Peace justice and strong institutions | SDGs 16: Accountable institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Capacity building | SDGs 17: Foreign direct investments | SDGs 17: Global partnership
Pada hari Kamis, 25 April 2024, Ibu Alfiana, seorang dosen dari Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea, mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Latar Belakang Sosial Ekonomi Mahasiswa Indonesia dan Faktor Penentunya untuk Belajar di Korea” dalam Kolokium Pusat Multikulturalisme dan Kebijakan Sosial Universitas Daegu (DU CMSP). Kolokium tersebut dihadiri oleh profesor dan peneliti pendidikan multidisipliner yang menunjukkan minat mereka pada studi Korea di Indonesia dengan mengajukan banyak pertanyaan meskipun masih kurangnya penelitian di kedua negara.
Saat ini, penelitian tentang studi Korea didominasi oleh topik terkait bahasa Korea. Namun sayangnya, dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand, jumlah penelitian masih tertinggal. Oleh karena itu, DU CMSP menyambut jalur baru kolaborasi penelitian dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM dan menawarkan perjanjian kolaborasi penelitian. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh ketua DU CMSP, Prof. Yun Jae Woon, setelah kolokium, dan kemudian ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Setiadi, S. Sos., M. Si. Perjanjian kolaborasi penelitian ini diharapkan dapat membangun kerjasama yang kuat antara kedua institusi dan meningkatkan jumlah publikasi penelitian di Indonesia dan Korea, terutama terkait dengan studi Korea. Penelitian dan publikasi dalam jangka panjang berperan dalam menawarkan solusi untuk beberapa masalah di Korea, seperti ketidaksetaraan di antara imigran, yang menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan dunia nomor 10, yaitu untuk mengurangi ketidaksetaraan.
Kuliah dilanjutkan pada hari berikutnya, 26 April 2024, dalam Konferensi Internasional Bersama 2024 DCU CMS ASKA DU CMSP, yang diadakan di Universitas Katolik Daegu di Kota Gyeongsan, Korea. Perwakilan dari UGM, Ibu Alfiana, diberi kesempatan untuk membuka sesi pertama dengan mempresentasikan penelitiannya, “Culture Shock dan Reverse Culture Shock di Kalangan Mahasiswa Pertukaran Indonesia: Fokus pada Mahasiswa UGM.” Konferensi internasional bersama Pusat Masyarakat Multikultural Universitas Katolik Daegu, Asosiasi Studi Kehidupan Orang Korea di Luar Negeri, dan Pusat Multikulturalisme dan Kebijakan Sosial telah membuka peluang bagi mahasiswa dan para profesor untuk memahami kondisi mahasiswa pertukaran Indonesia di Korea. Beberapa mahasiswa dari UGM juga mengikuti kuliah melalui Zoom Meeting. Di masa depan, diharapkan dapat diadakan konferensi internasional bersama di Indonesia.