SDGs 1: No Poverty | SDGs 1: Basic Services | SDGs 3: Good Health and Well-Being | SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Access to Education | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 4: Equal Access | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 5: Equal Opportunities | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 8: Development Oriented Policy | SDGs 8: Economic Productivity | SDGs 8: Entrepreneurship | SDGs 9: Industry, Innovation and Infrastructure | SDGs 9: Access to the Internet | SDGs 9: Affordable Access | SDGs 9: ICT Infrastructure | SDGs 9: Industrial Diversification | SDGs 10: Reduced Inequalities |SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Development Planning | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 16: Accountability | SDGs 16: Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Capacity Building | SDGs 17: Civil Society Partnerships | SDGs 17: Fostering Innovation
Senin, 20 Mei 2024, Sekolah Vokasi UGM bersama Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM membuka Festival INOVOKASIA 2024 yang diselenggarakan dari 20 Mei 2024 hingga 1 Juni 2024, bertempat di Sekolah Vokasi UGM. Meningkatnya tantangan kebutuhan vokasi di masa depan, festival ini hadir sebagai ajang pengenalan peran penting pendidikan Vokasi di masyarakat umum, termasuk mahasiswa, dalam bidang pengetahuan dan keterampilan guna mengakselerasi perubahan serta inovasi dalam menjawab perkembangan teknologi. Dalam rangkaian acaranya, Festival INOVOKASIA 2024 menghadirkan pameran eksibisi, berbagai kompetisi seperti fotografi dan desain poster, lokakarya, talkshow, master class, seminar, Talent Day, Movie Day, Sekip Walk, dan pertunjukan musik.
Festival dibuka dengan sambutan dari Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., yang mengatakan peran teknologi informasi untuk akselerasi seluruh pengetahuan yang dapat didistribusikan agar dapat terjadi perubahan. Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa Vokasi siap mengisi inovasi, karya manufaktur, karya budaya, karya ekonomi, karya kesehatan dengan bergandeng tangan dengan semua fakultas yang berhubungan dengan GIK. Harapan dari inovasi tersebut yaitu dapat menjadikan Sekolah Vokasi sebagai “mercusuar” bagi sekolah-sekolah vokasi lainnya dengan menerapkan metode gerakan yang telah diterapkan oleh Sekolah Vokasi UGM, agar satu perubahan berdampak ke perubahan lainnya. Model ini telah tersebar ke seluruh mahasiswa dan dosen, untuk mempercepat laju perubahan yang dimulai dari pola berpikir untuk menjadi lebih cepat tanggap terhadap perubahan.
Pada momen berikutnya, sambutan dilanjutkan oleh Garin Nugroho, Chief Program Officer Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, yang menegaskan pentingnya pendidikan vokasi bagi masa depan, terutama bagi Generasi Z untuk menjawab tantangan masa depan melalui peningkatan kapasitas keterampilan bagi populasi Generasi Z yang berjumlah 60% lebih dari total populasi di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Garin juga mengatakan Festival INOVOKASIA 2024 mengundang sekolah-sekolah Vokasi di seluruh Indonesia untuk memetakan ekosistem serta tantangan dengan tujuan mempersiapkan generasi Indonesia maju.
Senada dengan Garin Nugroho, Aji Wartono, Head of Experience Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, turut mendukung penyelenggaraan festival ini sebagai ajang mempersiapkan mahasiswa agar dapat terjun langsung ke industri profesional dengan potensi dan peluang masa depan yang luas. Aji mengingatkan Indonesia masih memiliki 150 perusahaan manufaktur, jumlah perusahaan manufaktur yang ada saat ini masih tergolong sedikit, maka kesempatan lebih lanjut untuk pengembangan industri manufaktur terbuka luas.
Acara pembukaan Festival INOVOKASIA 2024 dapat menjadi acuan bagi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Peningkatan mutu pendidikan dan memperluas pengalaman mahasiswa untuk persiapan dunia kerja sesuai perubahan kebutuhan industri menjadi salah satu tujuan Fakultas Ilmu Budaya UGM untuk selalu merespon perubahan dengan akurat dan tepat melalui kerja sama pihak industri.