SDG 1: No poverty | SDGs 1: Economic resources | SDGs 1: Income | SDG 4: Quality education | SDGs 4: Education for sustainability | SDG 8: Decent work and economic growth | SDGs 8: Creativity and innovation | SDGs 8: Economic productivity | SDG 10: Reduced inequality | SDGs 10: Business
Berawal dari kegiatan malam keakraban (makrab) mahasiswa pascasarjana ilmu sastra angkatan 23 periode genap, minggu 3 maret 2024 di Kalimasada, ada peristiwa lain yang mereka dapatkan tanpa perencanaan. Pagi itu agenda mereka adalah sarapan. Kebetulan ada tempat memesan makanan di dekat lokasi villa tempat mereka menginap. Sesampainya disana, siapa sangka bahwa tempat tersebut merupakan rumah pak Sardi atau yang akrab disapa Sardi Beib. Jadi sehabis makan di rumahnya, mereka diperlihatkan karya-karya seni rupa hasil olahan pak Sardi dari barang bekas. Ada macam-macam karya yang mereka lihat mulai dari patung, topeng, lampu tidur, hingga wayang kristal yang terkenal.
Pak Sardi juga bercerita, semua hasil karya nya adalah olahan dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Dengan kata lain, ia mengolah sampah menjadi sesuatu yang indah dan bernilai tinggi. Disebut demikian, karena beliau sudah memasarkan karyanya sampai ke luar negeri dengan harga-harga yang fantastis. Beliau juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan seni budaya yang kemudian diliput baik oleh media lokal, nasional, maupun luar negeri. Menurut Sabarian, salah satu mahasiswa yang berkesempatan berkunjung saat itu, bahwa kunjungan tersebut sangat inspiratif, karena selain mengenalkan wayang, pak Sardi juga membagi pengalamannya selama berkecimpung di dunia seni dan budaya. hal ini semakin memotivasinya untuk terus belajar tentang seni dan budaya, selaku mahasiswa sastra.