Guru Besar Program Studi Magister Kajian Budaya Timur Tengah UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., diundang sebagai dosen tamu penguji sekaligus promotor disertasi mahasiswa asal negara Mesir, Kristena Lateef Nazmy, pada Program Studi Kajian Masyarakat dan Humaniora, Departemen Penelitian dan Pengkajian Sosial dan Psikologi, Suez Canal University. Ujian Disertasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Juni 2024 di Kantor Pusat Institute of Afro-Asian Studies, Suez Canal University – Mesir dengan judul disertasi “Mechanisms of Confronting Publishing Crimes Committed through Electronic Means: A Comparative Field Study between Egypt and Indonesia”. Adanya pertukaran promotor dan dosen penguji ini dilaksanakan dalam rangka merealisasikan kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dan Suez Canal University.

Perlu diketahui bahwa Universitas Gadjah Mada dan Suez Canal University telah melangsungkan kerjasama sejak tahun 2005 hingga saat ini. Kerjasama ini dipelopori oleh para dosen Kajian Budaya Timur Tengah, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. dan Prof Syamsul Hadi, S.U yang pada saat itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Realisasi kerjasama kedua universitas dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) telah banyak dilakukan, di antaranya adalah Program Pertukaran Pelajar Indonesia dan Mesir, Kuliah Umum dalam bidang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab, Kolaborasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat hingga Stakeholder Pendirian Program Studi Kajian Budaya Timur Tengah pada tahun 2019. Berlangsungnya kerjasama ini diharapkan dapat mengoptimalkan kontribusi positif jangka panjang antara kedua belah pihak.

Guru Besar Kajian Budaya Timur Tengah, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. bersama Dekan Fakultas Ilmu Budaya. Prof. Dr. Setiadi, M.Si. mendampingi Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dr. Omar Alansari, selaku dari Rektor Qatar University. Selebrasi kerjasama ini dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Mei 2024 di Qatar University dan dihadiri langsung oleh Duta Besar Indonesia di Qatar, HE. Ridwan Hassan.

Melansir dari press release Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar, Kerjasama ini berfokus pada peningkatan Bahasa dan Sastra Arab serta studi islam. MoU tersebut mencakup serangkaian inisiatif kolaboratif, termasuk penyelenggaraan Arabic for Non-Native Speakers (ANNS) di Universitas Qatar, pertukaran profesor, dosen, ilmuwan, pakar antara kedua institusi, serta penyelenggaraan konferensi, symposium, lokakarya, dan ceramah bersama dalam bidang bahasa dan sastra Arab. Dengan kerjasama ini, kedua institusi berkomitmen untuk mempromosikan kemajuan akademik di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Prodi Magister Kajian Budaya Timur Tengah bersama Magister Pengkajian Amerika UGM berkolaborasi mengadakan kuliah umum dengan tema “Globalization amongst Middle Eastern and American Cultural Identity” pada hari Jumat, 17 Mei 2024. Prodi KBTT UGM menghadirkan Dosen Tamu dari Mesir, Prof. Dr. Sherif Saad Mohammed Elgayyar yang saat ini menjabat sebagai Guru Besar di Bani Suef University. Perkuliahan ini dihadiri oleh Guru Besar Sastra Arab Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. serta para mahasiswa dari kedua program studi.

Prof Gayyar menjelaskan bahwa konsep identitas dan politik budaya berkaitan erat dengan tempat tinggal (Home). Tempat tinggal mempengaruhi identitas individu, yaitu gender, ras, atau etnis, yang kemudian identitas tersebut mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan mengartikan rumah mereka. Hubungan antara identitas individu dan tempat tinggal membentuk ruang fisik, diantaranya perencanaan perkotaan dan revitalisasi daerah. Tentu hal ini juga menghasilkan gambaran konstruksi sosial “keberbedaan” yang membentuk suatu komunitas dan karakter masyarakat pada lingkungan tersebut. 

SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education | SDGs 11: Adaptable | SDGs 16: Accountability | SDGs 16: Education

Mahasiswa Prodi Magister Kajian Budaya Timur Tengah UGM, Rafika Fidlaty Zulfa, meraih IPK tertinggi di Fakultas Ilmu Budaya. Ini merupakan sebuah pencapaian baru bagi prodi Magister KBTT yang mendapatkan apresiasi langsung dari Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum. Sebagai mahasiswa berprestasi, Rafika diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan dalam acara Mangayubagya Wisudawan/ti di Fakultas Ilmu Budaya yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 24 April 2024.

Dalam sambutannya, selaku perwakilan dari wisudawan/ti, mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah berjasa dalam mendidik mahasiswa. Menjadi alumni bukanlah sebuah garis finish tetapi pintu start menghadapi kehidupan di dunia nyata. Alumni UGM harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Berbekal keilmuan dari perkuliahan, Alumni UGM pasti bisa bersaing secara global, baik nasional maupun internasional. 

SDGs 4: Quality Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Prodi Magister Kajian Budaya Timur Tengah UGM mengundang Prof. Dr. Hassan Youssef, Guru Besar dari Canal Suez University Mesir dalam kuliah umum “Perkembangan Sastra Arab: Teori dan Penerapannya” pada hari Rabu, 6 Maret 2024 di Ruang 709 Gedung Soegondo Fakultas Ilmu Budaya UGM. Kuliah umum dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum., dosen-dosen Prodi, serta mahasiswa Prodi Magister KBTT dan Prodi Sarjana Sastra Arab serta sejumlah mahasiswa dari luar UGM.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan FIB UGM menjelaskan dua poin penting. Pertama, orientasi implementasinya yang tidak lagi ke ‘instrinsik’ karya sastra, tetapi sudah harus lebih memandangnya dalam hubugannya dengan budaya masyarakat. Kedua, tuntutan international exposure bagi semua sivitas akademik yang di antaranya dapat dilakukan dengan melibatkan dosen dari luar negeri dan juga pemberian kesempatan pembiayaan ke luar negeri bagi mahasiswa yang ingin melakukan diseminasi penelitiannya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Prof. Dr. Hassan Youssef. Dijelaskan bahwa sastra Arab terus berkembang dari era pra-Islam atau Jahiliyah hingga masa kontemporer. Setiap era memiliki keunggulan masing-masing. Contohnya, keunggulan pada era Jahiliy adalah puisi-puisi Muallaqat. Pada era kedatangan Islam, puisi-puisinya mulai meninggalkan celaan dan menyisipkan bahasa Al-Qur’an sebagai dakwah menyebarkan agama Islam. Adapun keunggulan sastra Arab pada zaman kontemporer yakni adanya kebebasan pola syair dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat. Perkembangan sastra Arab terus bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, mahasiswa dihimbau untuk selalu aktif mengikuti perkembangannya dan menelaahnya sehingga dapat memahami kebaharuan dalam dunia sastra Arab.