Silakan download link di bawah ini untuk melihat pengumuman hasil seleksi administrasi calon pegawai FIB UGM 2014
HASIL SELEKSI ADMINISTRASI CALON PEGAWAI FIB 2014
Agenda
Kuliah Umum
“Perkembangan Demokrasi dan Multikulturalisme
di Uni Eropa: Pengalaman Bagi Indonesia”
Pembicara: Arif Havas Oegroseno
(Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa)
Jumat, 21 Maret 2014 ; pukul : 13.30—15.00 WIB
Auditorium FIB UGM
FIB Weekly Forum
Kamis, 20 Maret 2014
Auditorium FIB UGM ; Pukul 13.00
Terbuka Untuk Umum & Disediakan Kudapan
Tanah ‘Kosong’ & ‘Zombie’: Memeriksa Logika Politik Agraria Indonesia
Pemateri : Laksmi Adriani Savitri
Ruang Sidang 1 FIB UGM pukul 13.00-selesai
Pembicara: Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.
BAHASA, KEKUASAAN, DAN RESISTENSINYA:
Studi tentang Nama-Nama Badan Usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta
I Dewa Putu Wijana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Abstrak
Diskusi akan menguraikan dominasi bahasa-bahasa asing terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah, dan resistensi bahasa-bahasa yang terdominasi di dalam praktik penamaan badan-badan usaha di Yogyakarta. Seluruh data yang disajikan didapatkan dari pengamatan nama-nama badan usaha yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan asalnya dan cara-cara penciptaan resistensinya. Dari hasil penelitian tampak bahwa selain bahasa Inggris yang terutama, beberapa bahasa asing lain, seperti Itali, Perancis, Cina, dan Jepang turut mempengaruhi praktik penamaan itu. Dalam beberapa hal, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang terdominasi menunjukkan resistensinya dengan menciptakan nama-nama yang secara fonologis, leksikal, dan gramatikal sama atau mirip dengan ekspresi bahasa yang medominasinya. Dominasi ini hendaknya sepenuhnya disadari dalam upaya mempertahankan keberadaan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah.
Kata kunci: dominasi, resistensi, badan usaha
Seri Kuliah Teori Sosial Humaniora
Selasa, 11 Maret – 17 Juni 2014
Ruang Multimedia,
Gedung Margono Lt.2 FIB UGM
Mempelajari dan memahami ilmu sosial-humaniora bukanlah persoalan mudah. Dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya, ilmu sosial-humaniora sangat kaya dengan teori. Teori-teori tersebut saling berkait kelindan atau bahkan bertolak belakang. Hal ini terkait erat dengan objek kajiannya, yakni manusia dan hubungannya dengan lingkungan serta manusia-manusia lainnya, yang bersifat unik, dinamis dan heterogen. Untuk itu, diperlukan pemahaman komprehensif dan tepat mengenai kerumitan teori dalam bidang ini.
Namun realitas menunjukkan bahwa mereka yang menekuni studi ilmu-ilmu sosial-humaniora di Indonesia, khususnya di tingkat universitas tidak mampu menunjukkan kemampuannya dalam memahami cara kerja teori-teori ilmu sosial-humaniora, baik kelemahan maupun kekuatan dari teori-teori tersebut, serta tidak kritis terhadap bias kerangka teori yang dipakai dalam penelitian. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada akan menyelenggarakan “Seri Kuliah Teori-Teori Sosial-Humaniora”, setiap hari Selasa, mulai tanggal 11 Maret – 17 Juni 2014, Pukul 08.00 – 09.40 WIB di Ruang Multimedia, Gedung Margono Djojohadikusumo Lt.2, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.