• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 163
Arsip:

Rilis Berita

Penerima Beasiswa ASFA, Raih S3 Summa Cumlaude di AL-Azhar Kairo

HEADLINEHEADLINERilis Berita Kamis, 12 Oktober 2023

Han Ismail merupakan salah satu dari puluhan ribu mahasiswa Indonesia yang terbaik, membawa harum nama bangsa Indonesia karena prestasinya sejak S1, S2 dan S3 di Al-Azhar Kairo yang begitu cemerlang.

Dalam sidang disertasinya pada hari Selasa, 10 Oktober 2023  yang diuji oleh para pakar dan profesor ahli bahasa Arab; Prof. Dr. Ahmed Ali Rabi Mahmoud (Pembimbing utama), Prof. Dr. Syamsul Hadi, MA. (Guru besar Linguistik dari UGM sebagai pembimbing pendamping), dan sebagai penguji; Prof. Dr. Salah Hamdi Hudhud dan Prof. Dr. Ahmed Arif Hegazi, Han Ismail dapat mempertahankan disertasinya serta membuktikan kecakapan berpikir dan intelektual serta ke dalaman ilmu pengetahuannya, khususnya dalam bidang linguistik bahasa Arab.

Han Ismail dalam disertasinya menerangkan kajian tentang kolokasi yang cukup mendalam, dengan spesifikasi studi komparatif kolokasi bahasa Arab dan bahasa Melayu, yang ditinjau dari sudut pandang ilmu semantik. Kolokasi bahasa Arab dengan bahasa Melayu adalah penggunaan sebuah kata Arab dengan melibatkan (menggabungkan, menyadingkan) kata Arab lain dalam struktur kalimat Arab guna memproduksi makna kalimat yg sesuai. Struktur kalimat dalam bahasa Arab berbeda dengan struktur kalimat yang ada dalam bahasa Melayu. Perbedaan kolokasi bahasa inilah yang dibandingkan oleh Sdr. Han Ismail.

Setiap kata dalam sebuah kalimat tertentu pasti berkaitan dengan kata sebelumnya atau sesudahnya. Kesalahan dalam menyandingkan (melibatkan, menggabungkan) kalimat dengan kalimat yang lain akan menyebabkan tidak adanya kepaduan (keserasian) wacana atau teks (makna) yang dihasilkan. Begitu juga kekeliruan dalam menyandingkan kata dengan kata yang lain akan menyebabkan lemahnya kalimat tersebut. Dalam beberapa bahasa tertentu kekeliruan dalam menyandingkan kata dengan kata yang lain terkadang merupakan kesalahan yang akan diketahui oleh para penutur asli bahasa, baik dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Melayu. Contohnya; dalam bahasa Indonesia, kita bisa mengatakan: “Binatang itu telah mati”, tetapi kita tidak bisa kita mengatakan: “binatang itu telah meninggal dunia”

Demikianlah isi disertasi milik Han Ismail. Melalui kecakapa berpikirnya, Ia telah memberikan kontribusi apik dalam bidang linguistic Bahasa Arab. Kiranya karya disertasinya dapat menjadi sumber yang sangat berharga bagi para sarjana dan praktisi.

 

Mahasiswa UGM Beri Ruang Aktualisasi Diri kepada Anak Difabel: Berekspresi melalui Tarian dan Iringan Musik Mainan Tradisional “Otok-Otok”

HEADLINEHEADLINERilis Berita Kamis, 12 Oktober 2023

Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM
melakukan kegiatan sosial pengabdian kepada masyarakat yang berfokus untuk pengupayaan
mengubah cara pandang inklusif terhadap penyandang disabilitas serta menciptakan ruang
berekspresi yang dikemas dalam bentuk kolaborasi seni tari dan musik di Panti Asuhan Bina
Siwi guna menyokong penyamarataan hak-hak penyandang disabilitas dalam berkesenian di
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tim yang di nahkodai oleh Muhammad Jhony Fonsen (Pariwisata, 2020) dengan kolaborasi tim interdisipliner yaitu Revana Sheba Pavita (Ilmu Keperawatan, 2020), Regizki Maulia (Psikologi, 2021), Hakam Tsaqib Hanafia (Sastra Indonesia, 2021), Fahrezy Thomas Pratama (Kimia, 2022) dan didampingi oleh Dr. Hayatul Cholsy, S.S., M. Hum., dosen Fakultas Ilmu Budaya melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan berawal dari stagnasi visi misi dari mitra sasaran, yaitu Panti Asuhan Bina Siwi yang belum sepenuhnya memfasilitasi kebutuhan para penyandang disabilitas, khususnya dalam hal berkesenian. Disebutkan bahwa Panti Asuhan Bina Siwi memiliki visi untuk dapat mensejahterakan anak berkebutuhan khusus dan melatih kemandirian secara terarah yang berkesinambungan dengan tujuh misi untuk dapat menyempurnakan visi yang dicita-citakan. Salah satu dari visi tersebut yaitu mengoptimalkan potensi anak berkebutuhan khusus di dalam panti yang menekankan pada program bina diri, mengadakan kegiatan keterampilan secara berkesinambungan dan terarah sebagai bekal di masa depan. Dua di antara tujuh misi yang disematkan untuk menjadi landasan dasar meraih harapan besar Panti Asuhan Bina Siwi ternyata belum dapat terealisasi secara matang dan optimal.

“Panti asuhan juga sudah berupaya untuk memberikan fasilitas anak-anak berkesenian, tetapi kendala kami adalah tidak mampu mendatangkan pelatih dikarenakan minimnya dana yang kami miliki. Sesuai dengan visi dan misi memang kami bercita-cita mengarahkan kemampuan anak untuk bisa mandiri dan sejahtera, misalkan dengan memberikan pelatihan menjahit, beternak, hingga proses pembuatan telur asin. Hanya saja, untuk kegiatan yang merujuk pada kesenian belum dapat berjalan secara optimal. “Kami sering mendapat kunjungan-kunjungan dari berbagai kelompok untuk kegiatan donatur, semakin kesini saya juga memiliki harapan besar untuk dapat meningkatkan nilai panti dengan membangun identitas yang jelas. Identitas jelas di sini dimaksudkan panti asuhan memiliki karakteristik sendiri, misalkan dengan memberikan tarian penyambutan tamu yang ditarikan oleh anak-anak disabilitas ketika ada kunjungan di momen tertentu. Lagi-lagi memang kendalanya dari segi perekonomian dan SDM kami yang kurang memiliki kompetensi di bidang kesenian, khususnya musik dan tari” Keluh kesah Pak Sugiman selaku Ketua Yayasan Panti Asuhan Bina Siwi, Yogyakarta pada (20/8).

Berangkat dari keresahan dan permasalahan yang ada, kami dari Tim Tok-Show Obah memberikan solusi program “TOK-SHOW OBAH: Self Actualization Difabel dalam Berkesenian melalui Tarian dengan Iringan Mainan Tradisional di Panti Asuhan Bina Siwi, Yogyakarta” dengan tujuan untuk membangun sistem untuk menambah value/karakteristik panti asuhan sebagai identitas, menciptakan ruang berekspresi bagi para penyandang disabilitas, dan menjaga eksistensi sekaligus sebagai ruang aktualisasi diri.

Program ini diusung dengan kolaborasi antara seni musik dan seni tari. Menariknya, tim Tok-Show Obah ini mencoba untuk bereksperimen dengan menggunakan musik pengiring pada tari yang tidak biasa, yaitu dengan menggunakan mainan tradisional berbunyi “Otok-Otok”. Eksistensi mainan Otok-Otok kian menurun oleh adanya dampak modernisasi saat ini. Maka dari itu, muncul langkah solutif untuk dapat meningkatkan kembali eksistensi mainan tradisional, hingga dapat memberikan edukasi bahwa mainan tidak hanya berfungsi sebagai mainan, tetapi dengan kreativitas yang tinggi dapat dikemas menjadi sebuah musik eksperimental.

“Selain murah, mainan Otok-otok ini juga banyak dijumpai di Yogyakarta loo, khususnya Daerah Bantul. Harganya pun terjangkau dan mudah didapat. Yang lebih penting, mainan otok-otok ini bersifat multifungsi. Hitung-hitung juga sebagai bentuk pelestarian mainan tradisional di era yang sekarang” Ucap Hakam atau biasa dipanggil Hatta sebagai salah satu anggota tim kami.

   

Selain menggunakan iringan yang tidak biasa, ragam gerak tarinya pun bervariasi dari ragam gerak tari biasanya. Dalam karya ini, tim melibatkan ragam gerak dasar gaya Yogyakarta seperti ngeruji, ngithing, dan ukel serta gerak bahasa isyarat untuk dimunculkan sebagai identitas karya, seperti sapaan sederhana “Halo”, “Terima kasih”, dan “Aku cinta kamu”. Melalui gerak tari ini, harapannya mampu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas masih memiliki kemampuan untuk tetap mendapatkan pendidikan dengan metode pengayaan yaitu pendidikan sesuai dengan keterampilan dan kemampuan mereka. Salah satunya dari pelatihan keterampilan menari. “Menariknya, dilihat dari kacamata psikologis, berlatih menari dan bermusik untuk anak penyandang disabilitas khususnya tunagrahita dapat menjadi media terapi lohh” tambah Regizki atau kerap disapa Eqi.

Revana dan Thomas pun menambahkan “Ternyata meski dengan latar belakang yang berbeda, antusiasme mereka dalam berlatih menciptakan karya kolaboratif ini sangatlah tinggi. Yang awalnya kebutuhan mereka kurang terfasilitasi, dengan program ini mereka dapat berkarya, berekspresi, hingga mengaktualisasikan kemampuan diri mereka”. Saat dilakukan pelatihan pun, anak-anak Panti Asuhan Bina Siwi sangat senang mengikuti arahan, menanyakan yang masih dibingungkan, dan selalu tidak sabar untuk mengikuti pelatihan-pelatihan berikutnya. Sambutan hangat selalu diberikan saat tim kembali datang ke panti baik dari pengelola panti, maupun dari teman-teman penyandang disabilitas. Melalui respon positif ini, harapannya program dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan kebutuhan panti asuhan. Tidak hanya sampai pada program selesai sesuai dengan adanya tim PKM-PM ini, tetapi juga dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan sebagai kegiatan wajib ekstrakurikuler dan mampu menjadi identitas karakteristik Panti Asuhan Bina Siwi.

Penulis: Tim PKM Tok-Show Obah

Seminar Bersama Forum Linguistik: Kajian Linguistik Mutakhir di Indonesia

HEADLINEHEADLINERilis Berita Rabu, 11 Oktober 2023

Pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2023, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya bersama-sama menyelenggarakan seminar bertajuk “Kajian Linguistik Mutakhir di Indonesia” yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan baik akademisi, peneliti, maupun masyarakat umum yang tertarik pada studi bahasa.

Seminar ini menghadirkan tiga pembicara terkemuka yang merupakan pakar di bidang linguistik. Pertama, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A, dosen linguistik Universitas Gadjah Mada, menyampaikan pidato menarik bertajuk “English Structured Shop Named Used in Indonesia”. Ia menegaskan, pemberian nama pada suatu benda selalu mempengaruhi strukturnya dan menyoroti kuatnya pengaruh bahasa Inggris terhadap bahasa yang digunakan di Indonesia.

Pembicara kedua, Ika Nurhayani, Ph.D., dosen Universitas Brawijaya, membawakan materi tentang “Ekolinguistik dalam Cerita Rakyat Indonesia”. Ia menyoroti Gurita Laut Sarina dari Maluku dan ideologi ekosofi yang menganjurkan penghormatan dan kepedulian terhadap semua makhluk hidup, tidak hanya manusia. Dia menyoroti perlunya manusia mengubah kebiasaan dan nilai-nilai mereka untuk melindungi lingkungan dari bahaya.

Terakhir, Dr. Sajarwa, M.Hum, dosen Universitas Gadjah Mada, menyampaikan pidato berjudul “Referential Transformation of French Definite and Indefinite Articles in English Translation”. Ia membahas tantangan menerjemahkan pesan dari bahasa sumber ke bahasa target dan pentingnya menjaga makna pesan asli dalam proses penerjemahan.

Seminar ini merupakan bagian dari upaya Forum Linguistik untuk memperkenalkan dan mendiskusikan perkembangan terkini bidang linguistik di Indonesia, baik dari segi teori maupun penerapannya. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan dan inspirasi bagi para peminat dan praktisi bahasa di Indonesia serta memupuk kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak yang terlibat dalam kajian bahasa.

Seminar ini berjalan sukses dan para peserta mengapresiasi wawasan dan keahlian para pembicara. Seminar ini tentunya akan memberikan kontribusi terhadap kemajuan studi linguistik di Indonesia dan menginspirasi para peneliti dan peminatnya untuk terus mengeksplorasi bidang linguistik yang luas dan menarik.

Mahasiswa UGM Teliti Paradoks Persepsi Kesejahteraan di Kalangan Petani Tembakau Temanggung

HEADLINEHEADLINERilis Berita Rabu, 11 Oktober 2023

Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang sangat menjanjikan. Dalam bentuk cukai rokok, tembakau menyumbang pendapatan nasional sebesar lebih dari 100 triliun rupiah. Namun, kesejahteraan petani tembakau sebagai produsen bahan baku rokok tidak sebanding dengan kontribusinya. Meskipun demikian, petani tetap saja bertani tembakau meskipun terdapat alternatif komoditas pertanian yang lain. Di Kabupaten Temanggung yang dijuluki sebagai Kota Tembakau, keadaan tidak jauh berbeda. Petani setempat justru memiliki persepsi sebaliknya mengenai tembakau. Di kalangan masyarakat setempat, justru beredar mitos bahwa tembakau dapat membawa kesejahteraan yang tinggi bagi petani sehingga disebut “emas hijau”, tanaman para “wali”, dan melakukan berbagai praktik ritual menyerupai ngalap berkah (mencari berkah) dalam proses penanaman serta pengolahan tembakau.

Berawal dari fenomena sosial tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora UGM yang terdiri dari Abdila (Sejarah 2020), Wahyu Lestariningsih (Antropologi Budaya 2020), Devina Savana Putri (Ilmu Ekonomi  2021), dan Ana Fitro Tunnisa (Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (2022) yang didampingi oleh Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si melakukan penelitian dengan judul “Antara Kemiskinan dan Mitos Ngalap Berkah: Kontradiksi Persepsi Kesejahteraan Petani Tembakau Temanggung.” Untuk memperoleh data, tim melakukan observasi dan wawancara mendalam di Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dalam 2 bulan yaitu Juli dan September 2023. Tim juga melakukan riset data sejarah, riset data kesejahteraan sosial di BPS dan Dinas Sosial Kabupaten Temanggung, serta melakukan kajian literatur sekunder.

Dengan memadukan pendekatan etnografi dan sejarah, ditemukan bahwa jeratan tengkulak dan keterlibatan golongan Cina di wilayah ini merupakan bagian penting dalam pembentukan mitos-mitos tembakau, misalnya tentang Ki Ageng Makukuhan dan Saudagar Dampu Awang yang dikenal (bahkan juga disakralkan) di kalangan petani setempat.  Tim juga menemukan bahwa petani membentuk persepsi terbalik dari realitas perekonomian tembakau. Terdapat beberapa kondisi yang tidak menguntungkan dalam perekonomian tembakau meliputi harga jual tembakau yang tidak dapat diprediksi, ketergantungan kuat pada cuaca ekstrim untuk menghasilkan tembakau baik dan menghindari gagal panen, penghentian subsidi pupuk akibat kebijakan pertembakauan, serta permodalan yang tidak sehat dengan tengkulak dengan besaran bunga 50% yang dikenal dengan sistem nglimolasi (pinjam 10 bayar 15). Namun, petani terus menanam tembakau dengan berharap rezeki melimpah pada setiap awal tahun tanam, menggantungkan harapan hidup dan masa depan anak-cucu pada tembakau, serta menunjukkan hubungan emosional-spiritual pada tembakau bahwa tembakau lebih dari sekedar komoditas.

Sebagai tanaman para wali, tembakau juga merupakan berkah sehingga ketabahan petani dalam segala kondisi perekonomian dan tetap membudidayakan tembakau serta memperlakukan tembakau dengan keistimewaan tersendiri merupakan bagian dari keterikatan spiritual-emosional dalam upaya mencari berkah. Dalam perilaku ini, tim menemukan tiga dimensi kesejahteraan subjektif petani tembakau Temanggung, meliputi dimensi keharmonisan, dimensi hubungan sosial, dan dimensi lingkungan. Dimensi keharmonisan diperoleh ketika misalnya petani bergotong-royong dalam upacara adat. Dimensi hubungan sosial dipenuhi dengan munculnya perasaan bahagia ketika dapat bersama-sama saling membantu saat musim petik, serta sikap solidaritas antar sesama petani untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama dalam perdagangan tembakau selama musim panen.

Sementara kesejahteraan subjektif dimensi lingkungan misalnya keyakinan bahwa kesejahteraan berasal dari lingkungan, yaitu berupa tanah yang subur, serta kepercayaan bahwa elemen-elemen alam dianggap sebagai entitas hidup yang lebih dari manusia sehingga terbentuk budaya upacara selamatan untuk bumi. Meskipun kesejahteraan secara materiil/ekonomi memiliki berbagai hambatan, petani tembakau Temanggung memiliki sumber kesejahteraan yang lain, yakni kesejahteraan subjektif yang menciptakan kebahagiaan bagi petani tembakau dan resistensi terhadap berbagai tantangan.

Penulis: Abdila dan Devina

Fakultas Ilmu Budaya Menerima Kunjungan Duta Besar Perancis

HEADLINERilis Berita Senin, 9 Oktober 2023

Fakultas Ilmu Budaya menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, YM Fabien Penone, pada Kamis, 5 Oktober 2023. Turut hadir pula Jules Irrmann selaku Direktur Institut Français Indonesia (COCAC) dan François Dabin (Direktur IFI -LIP Yogyakarta). Para tamu diterima oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr Nur Saktiningrum dan beberapa dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Perancis; Dr Hayatul Cholsy, Dr Aprillia Firmonasari, Dr Arifah Arum Candra H., dan Ari Bagus Panuntun, S.S., M.A..

1…161162163164165…204

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY