• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 2
Pos oleh :

admin

Rumah Baca Anak Karung Goni: Karya UGM untuk Tingkatkan Literasi

Rilis Berita Jumat, 12 Juli 2019

Sekelompok mahasiswa UGM memberdayakan masyarakat desa untuk membangun Rumah Baca Anak dan menginisiasi kegiatan Pos PAUD yang terintegrasi dengan Posyandu. Program yang dilaksanakan di Dusun Batur, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat setempat.

Literasi merupakan kemampuan membaca, menulis, dan memahami yang sangat fundamental bagi manusia. Menurut survei tingkat literasi masyarakat oleh PISA (Program for International Student Assessment) pada 2015 lalu, Indonesia masih menempati peringkat 60 dari total 72 negara. Area pedesaan dan terpencil sering kali memiliki tingkat literasi yang lebih rendah dari pada area perkotaan, salah satunya dikarenakan keterbatasan fasilitas.

Melihat keadaan ini Dinda Hermiranti P. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Erlina Fahrunisa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Rodhliyah Nur Wulan U. dari Fakultas Filsafat, Antonius Aditya J. serta M. S. C. Gemilang dari Fakultas Ilmu Budaya didampingi oleh dosen Ilmu Komunikasi Lisa Lindawati, S.I.P, M.A. bersama warga Dusun Batur tergerak untuk mendirikan Rumah Baca Anak Karung Goni. Dusun ini terletak di lereng Gunung Merbabu dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Merbabu. Selain terletak cukup tinggi dan jauh dari pusat pemerintahan, dusun ini pun hanya dapat diakses melalui 2 bilah jalan beton sempit dengan tebing di kiri dan kanan jalan. Nama Karung Goni diambil untuk menggambarkan kesederhanaan dengan kebermanfaatan yang luas, selaras dengan semangat yang diusung UGM.

Untuk sementara rumah baca ini masih berisi buku untuk anak usia 3-15 tahun mengingat generasi muda merupakan elemen krusial yang harus segera dikenalkan dengan literasi. Buku-buku diletakkan di salah satu rumah warga yang juga dapat digunakan sebagai Posko Belajar Anak. Sedangkan untuk anak usia dini, kegiatan peningkatan literasi dilakukan terintegrasi dengan Posyandu melalui Pos PAUD. Bersama Pahlawan Literasi dan Pahlawan Pendidikan yang telah diberdayakan maka dua program ini menjadi titik awal perkembangan literasi Dusun Batur. Kini sedari dini anak Dusun Batur sudah dapat berinteraksi degan buku dan mainan edukasi yang lebih mudah diakses dan dikelola sendiri oleh warga.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Dinda Hermiranti P.

Whatsapp: (085800367580)

E-mail: dindahermiranti@mail.ugm.ac.id

 

Wujud Kepekaan pada Dokumentasi Bahasa-bahasa di Indonesia

Rilis Berita Selasa, 2 Juli 2019

Bahasa adalah salah satu tangkapan realita yang digunakan oleh manusia sebagai sarana menjalin komunikasi. Produk ini pun telah digunakan sejak ribuan tahun lalu dan memiliki banyak variasi di tiap belahan bumi. Di waktu sekarang ini, tercatat setidaknya ada 7097 bahasa yang ada di dunia, dan di Indonesia sendiri terdapat sekitar 700 bahasa. Angka yang sungguh fantastis, mengingat dalam praktek sehari-hari, tidak ada sepertiga dari angka tersebut yang adalah jumlah bahasa yang kita gunakan atau kuasai.
Laiknya sumber daya alam, bahasa juga dapat musnah, dan kini kepunahan tersebut sudah terhadang di depan mata. Marian Klamer, seorang profesor di Leiden yang memiliki fokus pada Bahasa rumpun Papua dan Austronesia pun menyikapi fenomena ini dengan melakukan dokumentasi dan mengarsipkannya di laman daring agar dapat diakses oleh semua pihak. Kegiatan Marian dalam mendokumentasikan bahasa-bahasa daerah di wilayah Indonesia timur kemudian dibagikan pada sesi diskusi bertajuk Documenting the linguistic diversity of Indonesia: Time is running out, Kamis (27/6) lalu di Soegondo 209.
Kegiatan mendokumentasikan bahasa tersebut merupakan bagian dari penelitian Klamer selaku peneliti di Leiden University yang mendapat grant dari VICI grant oleh NWO (Netherlands Organisation of Scientific Research) pada 2014 silam yang berlaku selama lima tahun hingga 2019. Pada sesi pemaparan, Klamer mengaku bahwa ada banyak bahasa lokal di wilayah Indonesia timur yang jumlah penuturnya sangat sedikit, bahkan ada satu bahasa lokal, yakni bahasa Sar yang jumlah penuturnya tinggal satu saja. Kepunahan tersebut bisa muncul karena beberapa faktor, seperti migrasi, meninggalnya penutur terakhir dan juga intervensi manusia. Contoh intervensi yang juga dihadapi langsung di lapangan ialah peminggiran bahasa lokal oleh pendatang yang datang di suatu wilayah. Kurang lebih, menurut data Klamer, telah ada 345 bahasa lokal di Indonesia yang punah, dan tentu sangat disayangkan karena tidak ada yang dapat mengganti kedudukan bahasa tersebut di masyarakat. Kehilangan bahasa merupakan satu bentuk kehilangan yang besar, sebab tiap bahasa adalah cara terbaik untuk mengungkapkan ide/gagasan, mentransfer pengetahuan serta tradisi lisan yang berhubungan langsung dengan kondisi sosial budaya penuturnya.
Pada hematnya, untuk menutup pemaparan, Klamer mengajak tiap orang untuk membiasakan berbicara dengan bahasa lokal jika berada di tengah komunitas penutur bahasa tersebut, serta untuk tiap orang tua agar membiasakan berkomunikasi dalam beberapa bahasa pada anak-anak mereka. Terakhir, dokumentasi bahasa harus bisa dilakukan secara mandiri oleh tiap orang.[tyassant]

Aplikasi Nirbana, Sarana Terkini untuk Kemudahan Akses Informasi Relief

HEADLINERilis Berita Selasa, 2 Juli 2019

Candi merupakan salah satu tinggalan budaya yang kini menjadi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW). Tidak terhitung lagi berapa banyak pengunjung Borobudur maupun Prambanan saat liburan tiba. Estetika, nilai historis dan nilai budaya adalah hal yang menarik orang untuk menyambangi candi. Meski begitu, poin terakhir yakni nilai budaya masih sangat kurang menyentuh pengunjung, sebagai contoh, relief yang bermuatan filosofis tinggi dan mengandung ajaran moral sangat sedikit dipahami, bahkan cerita apa yang dipahatkan saja terkadang masih sangat susah untuk diketahui oleh pengunjung. Kondisi ini kemudian direspon oleh Rachmat Krismono (Arkeologi), Assajie Satyananda (Arkeologi) dan Tommy Wahyu (Ilmu Komputer) dalam bentuk aplikasi pembaca relief bernama Nirbana yang diikutkan pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang karsa cipta.
Aplikasi Nirbana yang kini sudah bisa diunduh di play store merupakan aplikasi berbasis teknologi Speed-up Robust Feature sebagai komponen yang digunakan untuk mengidentifikasi relief Candi, memanfaatkan teknologi Hierarchical K-means sebagai media olahan data dan Augmented Reality teknologi sebagai media output dalam bentuk visual grafis. Cara kerja aplikasi Nirbana cukup mudah, yakni hanya perlu mengarahkan gawai ke arah relief yang diinginkan untuk diketahui informasinya. Untuk sementara, ketersediaan relief baru mencakup tiga candi saja, yakni Prambanan, Borobudur dan Sojiwan. Ke depan, tim Nirbana berharap agar data relief bisa bertambah lagi, supaya masyarakat semakin mudah untuk mengakses informasi mengenai relief di tiap candi.
Penciptaan yang kreatif dan bermanfaat ini pun lolos dan didanai oleh Dikti. Sebagai salah satu luaran penelitian, tim Nirbana melakukan pameran sekaligus peluncuran aplikasi pada 26-28 Juni 2019 di Selasar Gd. Margono lt.1. Pameran ini juga dibarengi dengan Pameran Kepala Arca di Borobudur yang diselenggarakan oleh mahasiswa pascasarjana Arkeologi. Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini disambut dengan antusias oleh pengunjung yang kebanyakan merupakan warga FIB dan juga institusi terkait. Selain pameran, ada pula lokakarya dan diskusi sebagai aktivasi dari pameran ini yang diselenggarakan pada hari terakhir (28/6) bersama Balai Konservasi Borobudur.[tyassanti]

Kuasa Makna, Upaya Mendobrak Kondisi Arkeologi Indonesia Hari Ini.

Rilis Berita Rabu, 26 Juni 2019

 

Demi terjaganya api hangat keilmuan supaya dapat terus bergerak dan bermanfaat untuk kemanusiaan, Prodi Arkeologi UGM pada Selasa (25/6) melakukan pra-peluncuran buku Kuasa Makna, Perspektif Baru dalam Arkeologi Indonesia yang bertempat di Ruang Multimedia Gd. Margono lantai 2. Buku yang digadang-gadang akan menjadi angin segar dalam perkembangan ilmu Arkeologi di Indonesia ini disusun oleh Dr. Daud Aris Tanudirjo, Drs. Tjahjono Prasodjo, M.A, Drs. J.S. Edy Yuwono, Dwi Pradnyawan, M.A dan Adieyatna Fajri, M.A.

Kegiatan pra-peluncuran ini juga masuk dalam rangkaian Dies Natalis FIB UGM yang ke-73, yang diadakan sepanjang tahun 2019 untuk memberi ruang bagi tiap departemen untuk mengadakan acara ilmiah masing-masing. Dalam kegiatan ini turut hadir pula Dr. Suzie Handayani selaku moderator yang merangkap sebagai ketua pelaksana dari rangkaian dies FIB 2019, Dr. Kris Budiman dan Prof. Dr. P.M Laksono sebagai pembahas dari isi buku Kuasa Makna.

Sesi pertama dimulai dengan pemaparan ide dari tiap tulisan oleh para kontributor, kemudian disusul dengan pembahasan oleh Dr. Kris Budiman dan Prof. Dr. P.M Laksono. Dr. Daud Aris Tanudirjo selaku penyunting pun membuka sesi pemaparan mengenai kondisi hari ini di arkeologi Indonesia, yang terlalu asyik pada dunianya sendiri sehingga cukup terhambat untuk melangkah dan mencari pembacaan serta pembahasan lain yang bisa digunakan untuk kemajuan ilmu arkeologi. Kondisi terjebak dalam romantisme serta formalitas cara pikir serta metode dijelaskan oleh Dr. Daud Aris dengan santai namun bisa memberikan satu pemahaman yang cukup gamblang mengenai kondisi stagnan ini. Arkeologi, menurut beliau, harusnya tak lantas menjadi penguasa tunggal atas kebenaran dan mengakhiri penelitian dengan membubuhkan kesimpulan yang diyakini sebagai the ultimate truth, alih-alih justru membuka diskursus dan ruang bebas bagi pihak lain untuk melakukan pembacaan.

Selanjutnya pada bagian pembahasan, masukan dan perspektif lain mengenai arkeologi, materi, ide serta makna didedah kembali, tentu dengan harapan dapat menguatkan semangat para kontributor yang diwujudkan dalam penerbitan buku Kuasa Makna. Prof. Dr. P.M Laksono pun menyoal tentang kata makna yang dipakai sebagai bagian dari judul. Kata tersebut uniknya sama sekali tidak dibahas dalam buku. Pun juga tentang kuasa sebagai predikat yang terhubung langsung dengan kata makna dan juga kondisi bidang ilmu yang sudah saatnya didudukkan bersama dalam satu forum untuk dapat menyumbangkan pemikiran maupun narasi baru dalam realita masa kini. Sedangkan Dr. Kris Budiman lebih memberi tanggapan mengenai kedudukan arkeologi sebagai studi budaya materi serta langkah lebih lanjut, atau rute, yang bisa ditempuh arkeologi Indonesia setelah munculnya angin segar pada konten dalam buku Kuasa Makna. Rute yang dimaksud oleh Dr. Kris Budiman adalah rute untuk repatriasi atau pulang kembali ke dalam pergaulan bidang ilmu terkait, atau ‘minggat’, pergi meninggalkan arkeologi dan melaju pada jalan interdisipliner.

Apapun itu, harapan dari terwujudnya teks menjadi naskah utuh buku Kuasa Makna patut diapresiasi dan disambut dengan hangat. Perbaikan dan penyempurnaan pun masih dilakukan supaya setelah resmi terbit, para pembaca dapat benar-benar menikmati perjalanan spiritual menentukan rute mana yang sekiranya strategis untuk dipilih, yang juga pastinya turut membangun identitas arkeologi Indonesia pada perkembangan lebih lanjut. [Tyassanti ; Fatom A]

Mempertegas Batas Pengajaran, Sesi Sharing Prodi Pariwisata UGM dengan Griffith University

Rilis Berita Rabu, 26 Juni 2019

 

Pada 2018 silam, isu mengenai pengalihan jenjang Diploma 3 menjadi Diploma 4 pada pendidikan vokasi yang diampu oleh UGM telah santer terdengar. Tak luput, Balairung selaku salah satu pers mahasiswa di kampus biru ini pun turut mengulas hal tersebut pada laman berikut . Perubahan yang direncanakan merupakan upaya untuk menaikkan ranking UGM dalam jajaran World Class University (WCU), juga untuk menyambut pemenuhan kebutuhan industri yang kini memberi penghargaan lebih untuk lulusan D4.

Menyikapi fenomena tersebut di atas, Prodi S1 Pariwisata UGM yang diwakili oleh empat dosen pada Selasa (24/6) mengadakan sesi sharing bersama pengajar dari Prodi Pariwisata Griffith University, Dr. Maria Dharmesti. Sebagai program studi yang juga hadir di Sekolah Vokasi (SV), Prodi Pariwisata berusaha untuk memetakan dan memperjelas batas antara kurikulum D4 dan S1 supaya tidak terjadi tumpang tindih pengajaran. Diskusi yang berjalan kurang lebih dua jam, terhitung dari pukul sepuluh pagi di Gd. Soegondo ruang 611 tersebut berjalan dengan sangat menarik. Mengulik cukup dalam mengenai spesialisasi yang menjadi fokus dari jenjang pendidikan diploma dan strata satu, dan juga hubungan dengan dunia kerja, yang ternyata sudah saling mengakomodasi. Salah satu implementasi dari proses akomodasi tersebut adalah membuat silabus kuliah yang didasarkan pada tonggak keilmuan dan realita yang ada di masyarakat, sehingga dapat terus berkembang.

Lebih kurang pukul dua belas siang, diskusi diakhiri dengan kesimpulan yang telah dibahas secara komprehensif, antara lain bahwa pendidikan vokasi untuk D4 Pariwisata UGM hendaknya lebih menekankan pada peran teknis dan pendidikan lanjut tentang pariwisata, sementara strata satu ialah jenjang untuk fokus pada kemampuan analitis dan manajerial, yang selanjutnya bisa digunakan dalam langkah strategis mengambil keputusan di manapun alumni berkarya. Tentu disertai pula dengan harapan bahwa dunia kerja mampu memisahkan kemampuan dan fokus yang telah diformulakan oleh institusi pendidikan, supaya tidak terjadi ketidakcocokan dalam penerimaan SDM. [Tyassanti K.D]

 

1234…85

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY