Shah Alam, 16 Desember 2025 – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada melalui Program Studi Sastra Arab menjalin kerja sama akademik dengan Academy of Language Studies Universiti Teknologi MARA. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Academy of Language Studies UiTM Shah Alam ini membahas penguatan kolaborasi pendidikan, penelitian, dan pertukaran sivitas akademika antara kedua institusi.
Pertemuan dimulai pukul 13.30 hingga 15.00 waktu setempat dan dihadiri pimpinan serta dosen dari kedua pihak. Delegasi UGM dipimpin Ketua Program Studi Sastra Arab, Dr. Zulfa Purnamawati, S.S., M.Hum., sementara UiTM diwakili antara lain oleh Timbalan Dekan Academy of Language Studies Prof. Ts. Dr. Janudin Sardi dan Ketua Departemen Arabic Studies Dr. Abdul Azim Mohamad Isa.
Acara dibuka oleh pihak dekanat UiTM, dilanjutkan penyampaian maksud kunjungan dari delegasi UGM. Diskusi kemudian berlangsung untuk membahas bentuk kerja sama yang dapat segera direalisasikan, sebelum ditutup dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama.
Salah satu hasil utama pertemuan ini adalah kesepakatan memulai pertukaran dosen secara daring pada Maret 2026. Program ini akan melibatkan Dr. Mohamad Nor Amin Samsun Baharun dari UiTM dan Dr. Zulfa Purnamawati dalam mata kuliah Balaghah atau stilistika.
Selain itu, kedua pihak masih melakukan negosiasi untuk pertukaran dosen di bidang sastra dan budaya Arab Indonesia dan Malaysia. Pertukaran mahasiswa juga disepakati berlangsung secara resiprokal sesuai dengan mekanisme yang disepakati bersama.
Dalam bidang penelitian, UiTM menyampaikan keinginan untuk menjalin kolaborasi riset pada sejumlah topik, meliputi pragmatik Arab, sastra Arab, filologi Jawa, serta bahasa Inggris. Kerja sama ini juga diarahkan pada penulisan karya bersama, seperti antologi puisi dan pantun, sebagai bentuk kolaborasi akademik dan kultural. Pertemuan ini turut membahas rencana penyelenggaraan seminar internasional.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat jejaring akademik lintas negara, tetapi juga mendorong pertukaran pengetahuan dan pemahaman budaya yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi pendidikan dan riset, kedua institusi berupaya berkontribusi pada pengembangan ilmu humaniora yang relevan dengan tantangan global dan kebutuhan masyarakat di masa depan.
[Humas FIB UGM, Candra Solihin]

