Sejumlah sivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) kembali menegaskan peran strategisnya terhadap pengembangan kajian filologi di Indonesia melalui partisipasi aktif dalam Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara (SIPN) XX dan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) yang berlangsung pada 15–17 Oktober 2025 di Jakarta. Mengusung tema “Naskah Nusantara: Ingatan Kolektif dan Masa Depan Filologi Indonesia”, kegiatan yang terselenggara atas kolaborasi MANASSA, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini mempertemukan para peneliti, akademisi, serta penggiat kebudayaan dari dalam dan luar negeri untuk merefleksikan arah pengembangan filologi di Indonesia dan memperkuat jejaring riset pernaskahan di era digital.
Dalam forum ilmiah dua tahunan tersebut, dosen dan mahasiswa FIB UGM berperan aktif, baik sebagai narasumber maupun pemakalah. Beberapa di antaranya ialah Dr. Sudibyo, M.Hum., Dr. Arsanti Wulandari, M.Hum., Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., Dr. R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., dan Dr. Phil. Ramayda Akmal, S.S., M.A. Selain itu, lima mahasiswa FIB UGM turut mempresentasikan hasil riset mereka, yakni Nanda Nursa Alya (Magister Linguistik), Priyo Joko Purnomo (Magister Sastra), Ajeng Aisyah Fitria (Magister Sastra), Sarwo Edi Wardana (Magister Sastra), Tarlen Handayani (Magister Antropologi), dan Anugrah Maulana Fadhli (Magister Kajian Budaya Timur Tengah). Keterlibatan ini mencerminkan keseriusan dan dedikasi mereka dalam membangun ekosistem riset manuskrip di Indonesia secara dinamis, kritis, dan relevan menghadapi tantangan zaman.
Momen istimewa turut mewarnai pelaksanaan simposium tahun ini dengan dianugerahkannya Pustaka Paripalana 2025 kepada Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum., dosen purna tugas FIB UGM, atas dedikasi dan kiprahnya yang panjang dalam pelestarian naskah Nusantara, khususnya melalui pengabdian beliau di Perpustakaan Pura Pakualaman, Yogyakarta. Ketua Dewan Juri, Prof. Dr. Oman Fathurahman, menilai bahwa penghargaan ini mencerminkan ketekunan, ketelatenan, dan konsistensi pengabdian Dr. Sri Ratna dalam menjaga warisan pengetahuan bangsa. Forum ini ditutup dengan penetapan Dr. Agus Iswanto, MA.Hum. sebagai Ketua Umum MANASSA periode 2025–2029, yang membawa misi mendorong keterlibatan generasi muda dalam dunia filologi dan kajian naskah (17/10).
Partisipasi aktif perwakilan FIB UGM dalam SIPN XX tidak hanya menunjukkan kontribusi akademik mereka, tetapi juga menegaskan komitmen berkelanjutan dalam menjadikan naskah sebagai jembatan antara pengetahuan masa lalu dan masa depan bangsa.
Penulis: Amanda Jesisca

