SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 4: Access to Education | SDGs 4: Basic Education | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Equal Accees | SDGs 5: Empowerment | SDGs 5: Equal Opportunities | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Decent Work for All | SDGs 8: Development Oriented Policy | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 10: Culture | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Cultural Heritage | SDGs 11: Community | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 16: Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Capacity Building
Sabtu, 25 Mei 2024, Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA) UGM, Fakultas Ilmu Budaya UGM, mengadakan kegiatan Webinar Ruang Dialog 2024 mengenai Arkeologi Gender dengan sub-tema bertajuk, “Kajian Gender Berdasarkan Temuan Arkeologi” yang terbuka bagi umum. Webinar ini dipandu oleh Haybah Shabira selaku Moderator kegiatan dan dua ahli narasumber istimewa, yaitu Dosen Arkeologi UGM, Dr. Mimi Savitri, M.A. dan Peneliti Arkeologi di Pura Mangkunegaran, Tyassanti Kusumo Dewanti, M.A., yang telah memiliki sejumlah pengalaman dan kontribusi dalam kajian arkeologi gender. Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan mahasiswa arkeologi serta masyarakat umum mengenai kedudukan atau pembagian peran masyarakat pada masa lalu, baik pria maupun wanita dalam menjalani kehidupan sehari-hari di bidang sosial, ekonomi, atau politik. Kajian tersebut ditinjau berdasarkan temuan data arkeologis baik berupa relief, prasasti, atau naskah kuno
Sesi kegiatan dibuka dengan sambutan dari Pembina HIMA UGM, Drs. Musadad, M.Hum., yang menaruh perhatian tentang pentingnya kajian gender dalam penemuan tinggalan arkeologi dalam peran serta tugas di lingkup masyarakat. Dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama diberikan oleh Dr. Mimi Savitri, M.A., sebagai pengantar dan materi pembuka untuk mengenal lebih dalam kajian arkeologi gender dalam penemuan tinggalan arkeologi. Materi berikutnya dipaparkan oleh Tyassanti Kusumo Dewanti, M.A., menjelaskan penelitian terdahulu mengenai kedudukan dan peranan perempuan dalam sejarah, dominasi dan relasi kuasa di Jawa Abad ke-9 dan ke-10, serta bukti peran perempuan berdasarkan temuan pada teks prasasti. Setelah pemaparan berakhir, sesi tanya jawab dibuka kepada para peserta webinar.
Diharapkan Webinar Ruang Dialog ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat umum dan mahasiswa arkeologi untuk berdiskusi dan mengetahui hal apa saja yang menjadi isu-isu arkeologi serta bermanfaat bagi para calon arkeolog jika menghadapi masalah yang sama.