SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 5: Equal Access | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 8: Development Oriented Policy | SDGs 9: Industry, Innovation and Infrastructure | SDGs 9: Access to the Internet | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice and Strong Institution | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Capacity Building | SDGs 17: Civil Society Partnerships
Pada Rabu, 25 Januari 2024, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada mengikuti Pojok Bulaksumur dengan mengirimkan perwakilan mahasiswa bernama I Putu Adhimas Radiansyah Aryawan, untuk mengikuti kegiatan dialog santai tersebut. Pojok Bulaksumur yang merupakan dialog santai yang diadakan oleh Universitas Gajdah Mada melibatkan antara pimpinan UGM dengan media yang bertujuan untuk keterbukaan informasi kepada masyarakat umum. Pada acara Pojok Bulaksumur kali ini, dihadirkan tiga narasumber utama yang membahas isu terkini pemilihan umum dan peran mahasiswa sebagai pemuda untuk menggunakan hak suara dan menentukan pilihan mereka untuk masa depan bangsa dan negara. Tiga narasumber tersebut, yaitu: Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, S.I.P., M.A., Ketua Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, Laksito Lintang Kinanthi, dan Mahasiswa Fakultas Hukum 2022, Linda Kristiani Sianturi.
Pojok Bulaksumur dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Universitas, Bapak Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M., yang memberikan pesan bagi para Humas dan tenaga kerja universitas untuk keterbukaan komunikasi informasi dengan tepat, baik pada bagian front office maupun back office, terutama pada momen-momen saat ini yang mulai bermunculan isu seputar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan PTN-BH. Bapak Andi Sandi juga membuka dialog Pojok Bulaksumur dengan memberi pengantar singkat mengenai pemilihan umum, khususnya tema pemilih pertama untuk pemilihan calon legislatif dan calon eksekutif. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi dialog santai kepada tiga narasumber mengenai penampilan debat calon presiden dan calon wakil presiden yang mewakili pembahasan eksekutif dan diskusi yang menyoroti pemilihan legislatif yang juga berperan penting dalam suasana pemilihan umum saat ini. Diskusi kemudian dilanjut dengan harapan para narasumber kepada para calon presiden dan wakil presiden mengenai perguruan tinggi, ruang digital yang inklusif bagi para pemilih, tren komodifikasi pemuda, dan green election yang merupakan perhatian isu lingkungan pasca kampanye.
“Diskusi Pojok Bulaksumur kali ini sungguh bermanfaat dan membuka ruang edukasi mengenai pemilihan umum, terutama bahasan mengenai pemilih pertama yang menjadi subjek tema yang menjadi lingkaran diskusi kali ini,” ucap pendapat Radiansyah Aryawan, perwakilan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Diskusi pada Pojok Bulaksumur 25 Januari 2024, membuka pandangan bagi para mahasiswa, media terundang, dan para pimpinan beserta perwakilan universitas dan fakultas terhadap keterbukaan informasi dan pemilihan umum yang tengah berlangsung. Sebagaimana yang diutarakan oleh Linda Kristiani Sianturi, seluruh calon presiden dan wakil presiden memiliki visi dan misi untuk Indonesia Emas 2045 oleh karena itu kita perlu menyoroti visi dan misi masing-masing. Hal ini sesuai dengan penerapan SDG ke-16, Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.