Berangkat dari kebutuhan disiplin ilmu budaya untuk mengembangkan jangkauan kajian hingga ke ranah internasional, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berusaha memberikan fasilitas kepada para mahasiswa program pascasarjana untuk melakukan penelitian tesis di beberapa negara di luar negeri. Fasilitas yang kemudian diberi nama Program Hibah Penelitian Tesis ini bertujuan untuk memperkaya hasil penelitian yang dikerjakan oleh mahasiswa S2 dengan memberikan pendanaan penuh terhadap kegiatan penelitian tersebut di universitas yang dituju.
Tiga orang mahasiswa, satu dari jurusan Linguistik dan dua dari Ilmu Sastra Program Pascasarjana FIB UGM berhasil mendapatkan hibah tersebut untuk melangsungkan penelitiannya di Australia, tepatnya di Monash University, Victoria selama tiga bulan yaitu dari bulan Maret sampai Me 2014. Ketiga mahasiswa yang beruntung tersebut adalah Fransiscus Lambut dari jurusan Linguistik angkatan 2012, Anandayu Suri Ardini dan Eni Purwanti dari jurusan Ilmu Sastra angkatan 2012.Adapun topik penelitian yang diambil oleh masing-masing mahasiswa tersebut yaitu mengenai tindak tutur eksersitif dalam papan peringatan pada sarana publik di kota Melbourne oleh Frans Lambut; studi pascakolonial dalam sastra anak Australia oleh Anandayu Suri Ardini; serta politik spasial dalam novel karya Mudroroo Narogin oleh Eni Purwanti. Ketiga topik tersebut memiliki urgensinya masing-masing untuk dikaji lebih di Australia, khususnya di Monash University karena universitas ini menyediakan sumber data baik primer maupun sekunder untuk mendukung untuk kegiatan penelitian tersebut.
Fasilitas fisik maupun non fisik diperoleh oleh Frans, Dayu dan Eni, begitu mereka biasa disapa, yaitu berupa akses penuh terhadap perpustakaan di seluruh Monash University baik yang online maupun offline, akses terhadap fasilitas kampus lainnya seperti cinema, pusat studi Aborigin atau Monash Indigenous Center serta kesempatan untuk menghadiri kelas, seminar dan diskusi dengan Profesor dan orang-orang yang ahli dalam bidang yang linear dengan penelitian. Sejauh ini, Profesor John Bradley dari Monash Indigenous Center, Profesor Greg Barton dari Indonesian Study dan Dr. Howard Manns dari Linguistik telah memberikan banyak sumbangan pemikirian, saran, kritik danmasukan serta informasi yang bermanfaat bagi perkembangan penelitian ketiga mahasiswa dari UGM ini. Selain fasilitas akademik, Frans, Eni dan Dayu juga memanfaatkan kesempatan selama di Australia untuk mempelajari dan mengalami cara hidup bermasyarakat, sejarah dan kebudayaan Australia melalui interaksi dan kunjungan-kunjungan ke galeri seni, museum kota, bangunan-bangunan bersejarah dan perpustakaan kota yang sangat megah. Pengalaman hidup jauh dari keluarga di negara yang baru selama tiga bulan juga merupakan pelajaran berharga yang sangat mahal harganya. Pada akhirnya, Program Hibah Penelitian Tesis periode 2014 ini tidak hanya bermanfaat untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas hasil penelitian mahasiswa Pascasarjana Ilmu Budaya, namun juga memberikan pengalaman yang tidak ternilai bagi mahasiswa yang berkesempatan memperolehnya.