Yogyakarta, 4 November 2025 – Mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa ikut serta dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pemetaan naskah kuno yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpersip) Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Sekretariat Daerah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga. Kehadiran para mahasiswa juga didampingi oleh seorang dosen pendamping, Yosephin Apriastuti Rahayu, S.S., M.Hum., dosen Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang membidangi filologi.
Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Wali Kota Salatiga beserta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga, Sri Sarwanti, S.H., M.Si., menyampaikan bahwa telah terdapat 37 naskah kuno di wilayah Salatiga. Dari jumlah tersebut, lima naskah telah selesai dialihaksarakan dan diterjemahkan. Semua data naskah telah didigitalisasi dan disimpan dalam sistem Khastara miliki Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau Perpusnas.
Kegiatan yang berlangsung juga diselingi penyajian tembang macapat, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi utama mengenai pemetaan serta preservasi naskah kuno, terutama naskah-naskah yang masih disimpan di masyarakat atau nonlembaga.
Salah satu poin menarik disampaikan adalah oleh Dr. Munawar Holil, S.S., M.Hum., dosen bidang filologi dari Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa, Universitas Indonesia. Beliau memberikan informasi tentang penemuan sebuah naskah yang berisi kisah Sri Tanjung, dengan versi cerita yang berbeda dibandingkan cerita populer. Naskah ini ditemukan oleh warga di pasar barang antik.
Kegiatan FGD ini disambut antusias para mahasiswa. Dalam wawancara pada 4 November 2025, salah seorang peserta, Novia Hikmatul Mubarokah, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga mengenai proses pengarsipan naskah diarsipkan. “Saya merasa sangat senang dan tertarik, karena pada FGD tersebut, dibahas tentang naskah-naskah kuno Kota Salatiga yang telah didokumentasikan oleh dinas kearsipan,” ujarnya.
Pemetaan naskah kuno dianggap sebagai langkah penting dalam menjaga warisan budaya dan intelektual bangsa. Naskah bukan hanya jejak kebudayaan, tetapi juga mencerminkan peradaban Nusantara, yang memuat nilai, gagasan, karya sastra, hingga beragama pengetahuan dari masa lampau.
Keikutsertaan mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus melestarikan naskah, menggali informasi yang terkandung di dalamnya, serta mengembangkan pengetahuan-pengetahuan tersebut agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kerjasama antarpihak, dari pemerintah, akademisi, komunitas, hingga masyarakat, diharapkan agar dapat selalu terjalin sebagai bentuk upaya merawat dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia.
[Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Haryo Untoro]
