
Yogyakarta, 21 Oktober 2025 – Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah Se-Indonesia (Imbasadi) bersama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menyelenggarakan Temu Budaya Nusantara (TBN) ke-XXXI pada 13–16 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini mengusung tema “Satyakarta Baswara: Angiring Jantraning Basa Susastra”, yang bermakna “bersinar terang dalam mengiringi perjalanan bahasa dan sastra.”
Sebagai agenda tahunan Imbasadi, TBN XXXI menampilkan berbagai kegiatan kebudayaan dan akademik, antara lain Musyawarah Nasional, seminar kebudayaan, serta malam puncak yang diisi dengan penganugerahan lomba dan pelantikan pengurus baru Imbasadi periode 2025/2026. Acara ini menjadi wadah silaturahmi serta pertukaran gagasan antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi bahasa dan sastra daerah di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berpartisipasi dengan mengirimkan tujuh delegasi. Mereka adalah Haryo Untoro (angkatan 2022), Ganes Larasati (angkatan 2023), Meifira Arini Pitaloka (angkatan 2023), Noviyanti Alfitri (angkatan 2024), Shabrina Fitra Azzahra (angkatan 2024), Eva Wulandari (angkatan 2025), dan Yogi Setiawan (angkatan 2025).
Kabar gembira datang dari dua mahasiswanya, Yogi Setiawan dan Eva Wulandari, berhasil meraih nominasi Juara Favorit Putra-Putri Imbasadi 2025. Capaian ini menjadi wujud nyata semangat mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM dalam mengapresiasi, melestarikan, serta mempromosikan kekayaan budaya Nusantara melalui kegiatan ilmiah dan kebudayaan.
Melalui penyelenggaraan TBN XXXI dan prestasi yang diraih, diharapkan semangat mahasiswa dalam menjaga warisan budaya daerah semakin tumbuh, sekaligus mempererat hubungan antarmahasiswa sastra daerah di seluruh Indonesia. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan
[Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Haryo Untoro]